24. Good defense

242K 11K 260
                                    

curhatan tentang penerbit itu.. itu Author apus ya =))).  Untuk pertama kalinya nih aku  tanya pendapat para penggemar Cj langsung. Menurut kamu cerita Claudia Jasmine dan Ben ini ada adegan uhuk.. uhuk nya itu atau langsung di skip aja?  Contoh: Mereka melakukan malam malam trus di skip langsung ke pagi.. gimana? Atau maunya gimana? Ikut partisipasi di komen ya :) nyablak juga boleh.

     ========== 

 (Kembali ke-insident kekacauan yang ditimbulkan Nicole dengan Pov Jasmine)

               Sialan.. itulah yang bisa aku maki disaat seperti ini. Untuk pertama kalinya aku sangat ingin mengirim adik bungsu Benedict ke belahan bumi lainnya! Nicole menyebalkan, sangat menyebalkan! Aku tidak pernah sekesal ini seumur hidupku. Disaat Satu langkah lagi maka aku akan menyempurnakan pernikhanku dengan pria yang aku cintai dia merusak momen yang ada.

Setelah memberanikan diri menggoda Benedict untuk meniduriku anak kecil itu merusak segalanya.semuanya.. semuanya arrrgh!!

      "Maafkan aku" Ucap Benedict pelan dan nyaris mengerang. Aku tau dia sedang sangat dipuncak saat ini. Bola matanya masih gelap penuh nafsu.  Mulutnya penuh dengan air liurnya hasil dari bermain di bagian dadaku. Rambutnya yang berantakan akibat remasanku membuat terlihat sangat seksi. Melihatnya seperti ini sungguh membuat aku terangsang. Tuhan... aku tidak berdosa-kan menginginkan pria yang masih diatasku ini? Benedict menunduk hendak mencium bibirku lagi.

Dug..Dug...

Kini terdengar dengan keras suara pintu di tendang. "Russ.. ayolah jangan buat aku terlambat." Triak Nicole lagi. Ugh Tuhaaan bisa kah kau melenyapkan dia untuk satu jam saja?

      "Ya sayang. Mandilah sekarang jangan membuat aku marah" traik Benedict mulai emosi. Terdengar suara cekikikan Nicole dari luar.

 Benedict bangkit  dan membantuku untuk duduk.  Aku menutup mataku untuk meredam emosi yang ada. Aku dapat merasakan jika dia saat ini  tersenyum geli melihat ekspresi kesal yang tidak bisa aku sembunyikan.

      "Kau mandilah dulu, aku ingin menemui Kakek"ucapnya merapikan rambutku.

     "Kau tidak ingin mandi bersamaku?"Tayaku membuka mata cepat. Lagi-lagi entah dimana letak harga diriku saat menanyakan itu.

    "Tidak. Kau mandilah aku takut jika aku tidak bisa mengendalikan diriku nantinya"  jawabnya dengan pandangan yang aku tidak mengerti. Lalu memangnya kenapa jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya? Bukannya aku istrinya? Bahkan dia berhak memperkosaku jika dia mau! Apa jangan-jangan apa yang kami lakukan sesaat tadi bukan dari kemauanya? Ya tuhaan.. apa dia telah memandangku sebagai perempuan murahan karena berani mengodanya?

     "Baiklah" ucapku dingin, bangkit turun dari ranjang. Tanpa melihanya aku langsung berjalan kekamar mandi dan menghempaskan pintu dengan keras. Aku rasa ini masih pagi hari.  Bahkan ada  orang sering melakukan Seks dengan begitu cepat di toilet umum!  Yah.. Kecuali dia memang tidak menginginkanku.

       Jangan menangis Mine.. jangan menangis jangan menangis! Aku mencoba mengucapkan mantra agar air mataku tidak turun karena kecewa yang ada di hati. Tapi air mata sialan ini malah jatuh dengan cepat. Dengan sangat cepat juga aku mengusap air mataku yang turun tampa bisa aku kendalikan.

     Aku membuka seluruh pakaian tidurku dengan rasa kesal dan membuangnya kesembarang tempat. Masuk ke ruang  shower yang bermodel pintu kaca transparan. Dan memutar kran dengan full agar mengeluarkan air dingin dengan deras. Aku butuh air dingin agar aku dapat berpikiran jernih, aku butuh untuk meredam emosi dan hasrat yang tak tersalurkan.

Breathless [Claudia Jasmine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang