[B2] Venerated Venomous Consort

221. That Cunning Brat

"Baru saja, Mo Yuyan keluar dengan perintah."

Di Fuyi, "..." Bocah licik itu!

Tanpa basa-basi lagi, dia cepat-cepat keluar. Saat sudah larut malam dan jalanan di luar benar-benar dikosongkan. Karena itu, dia bisa melihat ujung jalan yang lain langsung tapi siluetnya tidak terlihat.

Itu telah lari agak cepat!

Dia menyentuh cincin hitam itu di jarinya tapi kemudian dia mengerutkan kening karena Kutukan Rambut Hitam itu tiba-tiba tidak bekerja!

Anak nakal ini adalah penipu yang baik! Meskipun dia berhasil menangkapnya beberapa kali tapi usahanya sia-sia...

Dia menggenggam jari-jarinya lebih erat lagi, tapi matanya berkilau.

Bagus, dia benar-benar memicu minatnya!

Anak nakal kecil itu tahu bagaimana menyamarkan, mengubah nafas seseorang, dan bahkan meniru cara orang berbicara. Mencari orang seperti itu memang tidak mudah di dunia normal.

Tapi di dunia ini, tidak mudah baginya untuk melarikan diri...

Di mana dia akan mengamatinya sampai saat ini?

...

Di toko peti mati.

Karena sudah larut malam, tokonya sudah tutup untuk urusan bisnis.

Hanya ada satu lilin minyak menyala di toko itu, seperti hantu api.

Ada juga beberapa peti mati gelap yang tidak terjual yang ditempatkan di toko dan suasananya agak menakutkan.

Tiba-tiba, di sampul peti mati, ada seorang wanita muda yang keluar entah dari mana. Dia mengenakan pakaian hijau muda dan memiliki rambut hitam panjang. Dia terlihat cantik tapi wajahnya agak merah, seolah sedang terburu-buru.

Wanita muda ini terengah-engah dan dia sedang duduk di sampul peti mati untuk beristirahat.

Apakah bajingan itu menyusul?

Tingkat keamanan Istana Fucang memang sangat ketat. Selain itu, dia tidak bisa menggunakan 100 persen teknik teleportasinya. Plus, istana hanya mengizinkan orang masuk dan tidak keluar hari ini. Karena itu, setelah dia menanyakan semua informasi yang ingin dia ketahui, dia menunggu dengan sabar.

Dia pertama kali menyamar menjadi Mo Yuyan, sedangkan gadis kecil itu untuk menjadi dirinya sendiri dan terbaring di tempat tidur. Kemudian dia menyamar menjadi Mo Yuyan dan dijaga di luar pintu. Siapa pun yang datang untuk bertanya padanya, dia bisa mengatasinya dengan mudah.

Akhirnya, Di Fuyi kembali. Seperti dugaannya, tuan istana ini tidak akan melihat pelayannya. Dia bertindak seperti Mo Yuyan, memberi hormat dan terus menundukkan kepalanya, karenanya, Di Fuyi yang hebat bahkan tidak menyadarinya.

Saat memasuki ruangan, dia segera keluar dan menggunakan teleportasi parsial untuk sampai ke pintu masuk utama secara langsung.

Dengan kembalinya Guru Surgawi Zuo, para penjaga agak santai. Selain itu, perintah yang melarang orang keluar juga telah dilepas. Karena itu, dia bisa dengan mudah membodohi gerbang Istana Fucang. Begitu dia keluar, dia dengan cepat teleport...

Dia tidak pergi ke tempat yang biasa dia kunjungi, tapi dia datang ke toko peti mati ini.

Tempat ini diketahui tidak beruntung, oleh karena itu, tidak ada yang akan datang pada malam hari. Yang sesat Guru Surgawi Zuo kemungkinan besar tidak akan menebak tempat ini...

Kebenaran membuktikan bahwa tebakannya sangat akurat. Meski sempat tinggal selama satu jam di peti mati, dia tidak melihat orang itu muncul tiba-tiba entah dari mana seperti hantu.

Dia menggunakan penghapus make up khusus untuk menghilangkan penyamaran di wajahnya dan saat dia ingin make-up lagi, Stone Firdaus tiba-tiba berbicara, "Tuan, apakah Anda sudah menyadari satu hal?"

"Menyadari apa?"

"Bekas luka merah di keningmu sepertinya sudah pudar!"

"Oh benarkah?" Gu Xijiu menatap dirinya sendiri di cermin dan menemukan bahwa bekas luka merah di keningnya memang telah memudar.

Ini awalnya tampak seperti daun mapel selama musim gugur tapi sekarang telah berubah warnanya dari merah terang menjadi warna merah terang...

Gu Xijiu penasaran!

Apa yang baru saja terjadi? Dia sama sekali tidak melakukan apa-apa.

Apakah karena dia selalu memakai obat khusus di wajahnya saat menyamar dan di antara ramuannya, ada beberapa yang bisa menyembuhkan bekas merah?