2

11 5 2
                                    

Gue memberanikan diri buat berbalik. Dan tenyata benar orang itu yang gue tabrak tadi. Untuk apa dia ke sini?

"Aldi, kamu bisa mengatarkan Sharen ke kelas kalian?"

Apa? kelas kalian? Apa gue sekelas sama dia? Astagahhh!!

Gue hanya bisa diam.

"Baik. Ikut saya!" Ucap dia dingin

"I-iya..."

Dia jalan duluan dan gue ngikut di belakangnya.

"Lu bukan pembantu gue! Kita jalan beriringan" aldi langsung narik gue ke sampingnya

Astaga...

Tangan gue di pegang sama aldi. Gue cuman ngikutin langkah dia. Banyak yang menatap kita aneh ada yang sinis, ada juga yang ngoceh nggak jelas. Tatapan mereka kayak singa betina mau nerjang mangsanya.

Gue cuman bisa nunduk dan berusaha buat ga peduli dengan tatapan mereka. Gue meremas jari jari tangan gue buat ngilangin gugup.

"Assalamualaikum buk! Saya bawa murid beasiswa. Atas perintah kepala sekolah dia masuk kelas ini" kata aldi

"Silahkan masuk! Aldi kamu langsung duduk di tempat mu. Dan kamu perkenalkan diri mu"

"Hai.. nama gue Sharen Alatas, gue murid pindahan karena beasiswa dari SMA Jati Raya"

"Sharen silahkan duduk dia samping shilla. Shilla angkat tangan kamu"

Gue pun ngelihat cewe yang duduk di pinggir deket jendela mengangkat tangan. Dan gue pergi menuju meja tersebut.

"Hai gue Shilla Mahendra semoga kita bisa berteman" ucap shilla dengan senyum lebar

"Ehh.. iy-ya salam kenal yah, gue sharen"

"Udah tau kok kan tadi lu udah perkenalan" shilla mengatakan itu dengan cengiran lebarnya.

"Hahaha iya lupa" gue pun ikut ketawa. Setelah itu kamu fokus ke pelajaran

S
K
I
P

"Ehh kantin yuk" ucap Shilla

"Enggak deh..ehehe gue bawa bekal" gue emang selalu bawa bekal biar bisa nabung

"Yahh ga asik dong. Gue males makan berdua ajaa, sekalian mau gue kenalin sama sahabat gue"

"Yaudah gue bawa bekal trus kita makan sama sama di kantin"

"Bener yahh yeeyyy ayok" ucap Shilla kegirangan langsung narik gue

Gue cuma pasrah di tarik tarik
Pas masuk kantin seseorang neriakin nama shilla

"Laaa... sini! Sini!" ucap dia sambil melambaikan tangannya

"Ayok ke sana"

"Hai curut.... gue bawa temen baru nihh" shilla memperkenalkan gue ke cewe tadi

"Hai gue sharen" ucapku sambil senyum

"Gue meylan" dia balas senyum ke gue

"Ehh kita jadi sahabat kuyy.. kita bertiga mau yah ren yah yah yah" shilla masang muka memohon sambil menarik narik lengan gue

"Iya gue mau! Sekarang kita sahabat" ucap gue senyum

"TEMEN BARUUUUUU" teriak mereka berdua. Gue cuman geleng geleng.

Sampai kita di liatin seisi kantin dengan tatapan tidak suka.

****

Bel pulang sudah berbunyi anak anak pada lari keluar sekolah. Tersisa dua murid yang ada dalam kelas

Gue lagi ngemas barang gue dan di masukin dalam tas.

"Ren! Lu balik sama siapa?"

"Gue naik bus"

"Sama gue aja yuk! Gue anterin sampe rumah"

"Ga usah lah nanti ngerepotin"

"Beneran nih? Ga papa pulang sendiri?"

"Iya bawel" ucapku malas mendengar ocehan shilla lagi

"Yaudah kalau gitu, gue duluan byee" teriaknya dan berlalu keluar kelas

Gue pun jalan keluar kelas. Koridor sekolah sudah sepi tinggal beberapa siswa saja yang sedang menunggu jemputan

Gue keluar gerbang dan berjalan menuju halte bus.

Byurr (anggep aja bunyi guntur)

Tak lama hujan turun. Tak ada bus yang lewat satu pun. Gue cuman pasrah nungguin

Gue udah nunggu 1 jam tapi busnya belum datang juga. Gue menggosokan kedua tangan dan menempelkan di pipi gue untuk menghilangkan rasa dingin yang menjalar di seluruh tubuh gue.

Hujan sudah berhenti.
Gue cape nunggu bus ga datang datang. Akhirnya gue paksa buat jalan kaki sampe rumah

Jalanan sepi ga ada orang. Gue rada merinding sih di depan gue ngeliat gerombolan datang arah berlawanan dengan gue. Gue hanya menunduk sambil meremas tangan agar menghilangkan kegugupan gue

"Hai" ucap salah satu dari gerombolan itu. Mereka memakai baju sekolah tapi pakaiannya seperti seorang berandalan.

"Sini gue antar pulang Sendirian aja"

"G-ga usah m-mak-kasih" ucap gue takut

"Ga papa sini gue anter" cowo itu memegang tangan gue dan menarik gue menuju gang kecil yang jarang di lewati oleh orang

"LEPASIN GUEE" teriak gue sambil memukul tangannya gue liat gerombolan tadi sudah tidak ada lagi tinggal dia seorang diri.

"L-lepp-aass gue mohon lepas" isak tangis keluar dari bibir gue

"Ikut aja lu pasti bakal seneng juga nanti" ucapnya dengan seringai

"Lu mau ngapaing gue? Lepasss! tolonggggg!" gue berteriak

"Diam! Percuma lu teriak ga akan ada yang denger"

"Lepasi gue pliss" mohon gue. Air mata terus mengalir di pipi gue

Tangan dia mulai meraba kancing baju gue dan membukanya

"Jangannn gue mohon jangann siapa pun elu gue mohon jangann" tangis gue pecah makin deras

"Waw tubuh lu sempurna yah lu juga cantik" ucapnya sambil mengeluarkan seringai licik

Dia mendekatkan diri ke gue berusaha mencium gue. Dengan sisa tenaga gue mendorong dia agar menjauh. Tapi nihil tidak ada pergerakan sama sekali

Gue pasrah apa yang dia mau lakukan.

"LEPASIN DIA BRENGSEK"

••••••••••••••••••

Absurd yah ceritanya?
Autor baru bikin pertama hahahha

Maaf yah

Plisss coment and like

Proof of love (SlowUpdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang