TIGA

66 16 4
                                    

Kepribadian seseorang akan selalu bisa ditebak langsung melalui sikap. Entah walaupun pada saat pertama kali bertemu.

---------------------------------------------------------

Mungkin sudah menjadi kebiasaan para penghuni sekolah atau lebih tepatnya para siswa & siswi maupun guru akan mengunjungi kantin ketika waktu istirahat telah tiba.

Dan itu termasuk bagi Jillian dan teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Anna, Elsa, dan Fabio.

"Kemaren nih ya, gue denger kabar. Kalau di komplek kita itu ada pasangan LGBT gitu" tutur Anna antusias.

Namanya juga Anna. Gadis remaja yang periang. Berbanding terbalik dengan namanya yang sangat ayu sekali. Sebut saja namanya Putri Anna Syafira.

"Pasangan LGBT-nya cowok apa cewek? " tanya Fabio menanggapi perkataan Anna

"Nggak tau juga gue deng. Hahahaha" ujar Anna cengengesan

"Kalau gak tau ngapain lo bilang ?!" kini giliran Jillian yang menanggapi

"Ya gue cuma pengen bilang aja" jawab Anna tanpa dosa

"Lama-lama gue benci juga sama lo. Na" balas Jillian

"Jangan gitu lo, Li. Lagian perkataan itu doa loh. Nanti kata-kata lo itu benar terjadi gimana? Kalian musuhan gitu? " balas Elsa

"Hidup itu jangan terlalu dibawa serius kali, Sa" balas Fabio menengahi

"Kalau beneran gimana? "

"Ya, kita lihat aja siapa yang menang.  Hahaha"

"Astagfirullah. Lo tuh ya, kita ini udah lama sahabatan. Emang mau rusak gitu aja? "

"Udahlah, Sa. Gue becanda juga" jawab Jillian malas " Lagian sih, Na. Lo itu bikin gosip mulu. Gak ada kerjaan apa?! " sinis Jillian

"Tau tu!! Catet ya. Kita tuh udah brada di akhir zaman. Jadi ya jangan banyak tambah dosa tau!! " cibir Elsa

"MasyaAllah" ujar Jillian, Fabio, dan Anna serempak

"Gitu aja terus!! Orang bilangin malah sewot! " cibir Elsa

"Becanda deng" jawab Anna polos

"Deng deng deng. Ntar lo yang gue dendeng!! " balas Jillian

"Yeee... PMS ya lo?! "

"Hahahaha" sontak Fabio tertawa karena ucapan Anna tadi

"Lo!!..... " belum sempat Jillian melempar sendok yang sedang ia pegang itu ke arah Fabio. Tiba-tiba datang dede gemesh yang entah ingin bicara apa, tapi Jillian tau kalau dede gemesh itu ingin mengatakan sesuatu kepadanya.

Entah itu kabar baik atau kabar buruk. Do'a kan saja itu kabar baik ya para readers. Kan yang tau itu kabar apa hanya Allah, dan dede gemesh itu saja yang tau. Atau mungkin ada pihak ketiga lainnya.

"Permisi kak. Kak Jillian dipanggil Bu Maya untuk menemui beliau di ruangan musik. Kata Bu Maya secepatnya loh kak" ujar dede gemesh itu. Ahh memang dia dede gemesh yang sangat lucu, dengarin aja cara bicaranya. Sangat imoet sekali.

"Formal banget nih anak" batin Jillian dalam hati

"Ehh yaudah, makasih ya" balas Jillian sambil tersenyum ke arah dese gemesh itu

"Gue cabut!! " ujar Jillian sambil berlalu meninggalkan teman-temannya

"Bayar woii!! " ucap Anna disela-sela keramaian

"Lo aja! " cibir Jillian sambil menjulurkan lidah melihat ke arah Anna

"Dasar tuh anak " ucap Elsa geleng-geleng kepala

"Gue yang kena deng. Habis uang gue!!" sungut Anna

"Biar gue aja yang bayar " jawab Fabio menengahi

🎶🎶🎶

"Kenalin ini Anggi. Mungkin kamu sudah tau siapa dia" ujar Bu Maya kepada Jillian

Secara spontan Jillian melirik ke arah kakak kelasnya itu sambil tersenyum ramah dan dibalas juga dengan senyuman tak kalah manisnya oleh Anggi.

"Kenalin, Kak. Saya Jillian" ujar Jillian sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Anggi. Tentu saja Anggi menerima jabatan tangan adik kelasnya itu.

"Sekarang kamu akan belajar dengan Anggi dulu. Berhubung saya besok akan pergi ke luar kota. Jadi, untuk beberapa hari kedepan kamu akan dipandu oleh Anggi dulu" ujar Bu Maya lugas "Baiklah, ada yang ingin kalian tanyakan? " sambung Bu Maya

Jillian hanya membalas dengan gelengan kepala. Dan kakak kelasnya itu menjawab dengan suara lembutnya "Tidak, Bu"

Dari cara Anggi berbicara. Jillian langsung menyukai kakak kelasnya itu. Menyukai dalam artian mengagumi seseorang. Bukan mengagumi lawan jenis maksudnya.

Lihat saja dari cara Anggi berbicara. Lemah lembut, sopan. Ahh, pokoknya sangat anggun sekali.

Mungkin Jillian tidak akan merasa bosan nantinya belajar dengan Anggi.

"Yasudah. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas masing-masing" suruh Bu Maya

"Baik, Bu" jawab Jillian dan Anggi serempak

🎶🎶🎶

HAI PARA READERS

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!

Jaiden & JillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang