Hari ini calya bangun lebih pagi dari sebelumnya. entah karena dia ingin cepat bertemu levin dan menanyakan hal kemarin ataupun moodnya yang sedang membaik. Tetapi, cuaca tidak mendukung mood calya saat ini karena diluar hujan deras. Jadi, ia berangkat ke sekolah menggunakan payung.
Sesampainya calya di sekolah ia melihat levin berjalan dari parkiran tanpa menggunakan payung dan hanya menggunakan tangannya untuk menghindari hujan. Calya tak tega dan akhirnya ia menghampiri levin untuk memberi tumpangan payung.
****
Levin yang tadinya terkena hujan begitu derasnya tiba-tiba saja tidak terasa baginya, bukan karena hujannya berhenti tapi karena ada orang yang memayunginya dan orang itu adalah Calya. Betapa kagetnya Levin karena seorang Calya begitu peduli dengannya.
"makasih" ucap Levin tersenyum"Gausah geer deh. Gue cuman kasian aja ama lo" sahut Calya yang terus menghadap ke depan
Yang tadinya Levin tersenyum tiba-tiba berubah ketika mendengar perkataan dari Calya. tetapi, Levin tahu Calya hanya gengsi mengungkapkan rasa kepeduliannya itu.
Begitulah, terkadang cewek pasti gengsi mengungkapkan sesuatu hal kepada cowok apalagi memberikan perhatian yang akan membuat cowok geer dan menganggap cewek suka dengan cowok tersebut.
Dan faktanya cewek memberi perhatian kepada cowok karena mereka suka dengan cowok tersebut tapi mereka kadang suka bersikap jutek untuk mengindari kecurigaan cowok mengetahui kenyataan yang sebenarnya karena cewek takut akan hal buruk yang terjadi padanya.
Tapi, apakah calya suka dengan levin?
****
Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang menjadi pusat perhatian siswa-siswi lain terlebih sahabat-sahabatnya Calya yang hanya melongo seperti tidak menyangka itu benar-benar terjadi.Calya heran dengan siswa-siswi yang sedari tadi memperhatikannya dengan Levin sampai di kelas.
"Itu orang apa patung ya?kok diem sih ngeliatin kita?" tanya Calya
"Orang lah" ucap Levin
"Yaudh sih, biarin aja" ucap Levin seraya mengabaikan
"Risih tau diliatin gitu" sahut Calya
*krrrriingg*
Setelah bel berbunyi Semua siswa terkejut dan masuk ke kelas mereka masing-masing.
"Udah bel tuh, ayok masuk kelas" ucap Levin sambil menarik tangan calya
"Duluan aja. Ngapain ngajak-ngajak?make segala megang tangan gue lagi" balas Calya cetus
Levin melepas tangan Calya dan masuk ke dalam kelas sambil bergumam dalam hati "sabar gua hadepin cewe kaya Calya"
****
*krrringg*
"Ah, gue ke kelas IPA 5 dulu deh" ucap Calya sambil bergegas keluar kelas"Mau kemana tuh si Calya?" tanya Levin dalam hati
Levin mengikuti Kemana Calya pergi dan tiba-tiba
*brrukkk*
Tumpukan buku jatuh ke lantai akibat Levin yang terlalu fokus mengikuti Calya"Eh, sorry ya" ucap Levin sambil membereskan buku yang berserakan
"Sheila? Sorry bgt ya,She" ucap Levin setelah melihat wajah Sheila
"Iya, gpp" sahut Sheila
"Sini, gua aja yang bawa. lagian aneh, kok cewe secantik lu dibiarin sih bawa buku segini banyak" ucap Levin sambil mengambil tumpukan buku dari tangan Sheila
"Oiya, ini bukunya dianter ke perpustakaan ya" ucap Sheila
"Makasih levin" ucap Sheila dengan buru buru meninggalkan Levin
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SHADOW
Teen Fiction"penyesalan memang selalu datang terlambat" kisah ini menceritakan remaja laki-laki bernama levin yang mencintai remaja perempuan dalam wujud yang tidak nyata, dan akhirnya terbukti bahwa dalang dibalik semua itu adalah teman dekatnya sendiri. apak...