Kedelapan

67 14 3
                                    

Perlahan mata Calya mulai terbuka dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 05.15. lega rasanya Calya dapat mandi dengan santai tanpa dikejar-kejar waktu. setelah Calya mandi dan berpakaian, ia langsung mencari ponselnya dan melihat notif line masuk dari Levin.
"Yeh si anak ketiduran toh semalem" ucapnya dalam hati

"Calya, ayok sarapan dulu nak" teriak bunda

"Ya bun, sebentar lagi Calya turun" jawab Calya

Calya turun dari satu tangga ke tangga lainnya dengan ponsel yang di genggam oleh kedua tangannya dan mata yang terfokus pada cahaya ponsel tersebut sehingga Calya terjatuh dan membuat kakinya keseleo.

"Awww....!!!" Ucap Calya spontan

"Eehh Cal, kamu kenapa kok bisa jatuh?!" Tanya bunda panik

"Duhh... gatau bun. Sakit banget" jawab Calya tak memberi tau sebabnya

"Kenapa lu?" Tanya Arkan yang tiba-tiba menyaksikan Calya tergeletak di lantai

"Bisa liat kan?" Jawab Calya

"Sini biar bunda cek"

"Ini cuman keseleo doang. Diurut juga udah sembuh"

"Bener bun? Kalau diurut sakit gak,bun? Aww!" Tanya Calya dan sesekali menjerit

"Gak kok paling cuman patah-patah dikit" ucap bunda tertawa kecil

"Ihh bunda serius" ucap Calya

"Dua rius bunda mah" canda bunda

"Yaudah, kamu istirahat aja ya hari ini, gak usah masuk sekolah dulu" ucap bunda sambil bergegas ke dapur untuk memasak

"Arkann, tolong bawa adikmu ini ke kamarnya ya" ucap bunda

"Huft... iya bun" jawab Arkan melas

"Duhh, berat banget lu" ucap Arkan setelah mengangkat Calya

"Lagi proses diet kok" jawab Calya tersenyum sambil mengedipkan matanya beberapa kali

"Good luck dietnya adikku sayang biar gua gak keberatan kaya gini" Arkan merayu dengan terpaksa

"Sialan lo" jawab Calya

"Eh bang, ponsel gue mana ya?ambilin dong kayanya masih ada dibawah deh" ucap Calya yang sekarang berbaring di tempat tidur

"Kayanya lu mau abang lu ini jadi babu ya" jawab Arkan

"Please" sambil menunjukkan senyum yang sangat lebar

Arkan menuju ke bawah untuk mencari ponsel adiknya yang terlempar saat terjatuh tadi.

"Untung nih hape gpp, coba kalo rusak, berabe urusannya, si Calya bakal histeris abis-abisan" ucap Arkan setelah mendapatkan ponsel Calya

"Ini hape lu. Bilang apa?" Ucap Arkan

"Makasih hehe" ucap Calya dengan gigi yang sengaja di perlihatkan

"Sami-sami" jawab Arkan

"Gws ya, semoga lu cepet sembuh. Amin"

"Sebentar ngeselin, sebentar lagi baik,ramah gitu. Emang dantis nih abang gue" gumamnya dalam hati

"Tau gak biar apa?biar lu gak nyusahin gua lagi hahaha" ucap Arkan sengaja

"Tuh kan ngeselin" jawab Calya dengan wajah yang ditekuk

"Canda elah jangan baper dong" ucap Arkan sambil mencolek dagu Calya

"gua tinggal ya? Mau ngampus dulu soalnya" ucap Arkan lagi

"Ya" singkat jawabnya
.....

"Tumben, jam segini Calya belom dateng" ucap Levin sambil melihat keselilingnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang