Chapter 2

649 85 12
                                    

Kring

Terdengar bunyi alarm yang berdering memenuhi sebuah ruang kamar. Sang pemilik kamar bahkan masih enggan untuk membuka matanya atau mungkin tidak pernah mau lagi untuk terbangun. Masih teringat jelas di benak Doyoung -sang pemilik kamar- bagaimana kejadian kemarin yang membuat hatinya benar-benar sakit dan berakhir mempengaruhi mood nya hari ini.

"Doyoungie cepatlah bangun dan pergi ke sekolah, apa kau tidak dengar alarm mu sudah berbunyi sejak tadi"

"ne eomma" ucap nya tanpa semangat. Bahkan untuk menjawab prtanyaan sang eomma pun tersa berat bagi Doyoung. Dia benar-benar enggan untuk pergi ke sekolah lebih tepatnya enggan untuk bertemu Jaehyun dan juga winwin yang kebetulan satu sekolah dengannya.

Entah harus bersikap seperti apa ia nanti saat bertemu jaehyun, karna bagaimana pun Doyoung masih sangat mencintai lelaki Jung tersebut kendati lelaki itu sudah sangat menghancurkan hati dan hidupnya.

Sweet Lies

Setelah berperang dengan semua pikirannya tentang bagaimana ia harus bersikap di hadapan jaehyun akhirnya ia sampai juga disekolah.

"Ya Doyoung-ah tumben kau berangkat sendiri dimana si jung babi itu?" Ten sahabat tak semati Doyoung bertanya tanpa tau suasana hati Doyoung.

"Entahlah" jawaban Doyoung membuat ten sadar jika ada yang tidak beres dengan Jaehyun dan Doyoung.

"Kenapa jawaban mu begitu? Kau sedang ada masalah dengannya" bukan jawaban yang didapatnya melainkan isakan lirih terdengar dari bibir doyoung dan itu membuat ten menjadi panik dan khawatir dengan keadaan sang sahabat.

"Kami sudah berpisah kemarin malam ten." tanpa berkata apapun Ten menarik lengan Doyoung dan membawanya ke atap sekolah untuk memaksa Doyoung menceritakan semua kepadanya.

"Katakan padaku apa alasan kalian berpisah? Bahkan kalian tidak pernah benar-benar bertengkar kan selama ini Doyoung-ah?" yang Ten tau selama ini adalah jika hubungan Jaehyun dan Doyoung selalu baik-baik saja, jika bertengkar pun tak lebih dari satu hari dan mereka akan bermesraan kembali setelahnya.

"Dia sudah tidak mencintai ku lagi Ten, dia mencintai Winwin. Mungkin selama ini aku terlalu memaksakan perasaan ku terhadapnya."
Sungguh Ten tidak menyangka jika lelaki Jung itu tega mengkhianati sahabat nya, membuat Doyoung benar-benar hancur seperti saat ini. Ingin rasanya dia menghajar wajah Jaehyun hingga babak belur dan tak berbentuk.

"Sudahlah jangan meratapi hal yang bahkan tidak pantas untuk kau ratapi doyoung-ah. Bangkitlah tunjukkan pada jaehyun jika kau benar-benar sosok yang kuat" dan ku pastikan kau akan merasakan pukulan ku jung lanjut nya dalam hati, karna ia tau benar jika itu ia ungkap kan dihadapan nya maka doyoung akan sekuat tenaga untuk menghalangi nya.

"Kalau begitu kau istirahat di uks saja Doyoung-ah, nanti akan ku beri tau pada wali kelas kalau kau tidak enak badan"

"hmm ne, gomawo Ten-ah" tampak senyum lirih di bibir doyoung yang menunjukkan betapa hatinya telah hancur berkeping-keping.

Sweet Lies

Tampak dua lelaki didalam kelas 12-1 itu sedang asik bercanda berdua, telihat bak dua sejoli yang sedang dimabuk asmara.

"Jadi kau benar-benar berselingkuh dengan seseorang yang selama ini kau sebut sebagai sahabat mu Jung?" Sebuah kalimat dingin dan menusuk menghentikan canda tawa mereka berdua. Mengubah suasana menjadi mencekam secara tiba-tiba.

"Aku hanya mengikuti kata hati ku ten, dan ia berkata bahwa tak ada nama Doyoung lagi didalam nya." Jawaban santai Jaehyun membuat emosi Ten semakin memuncak dan ia sudah tidak bisa mengontrol emosi nya lagi hingga akhirnya brugh satu hantaman mengenai wajah tampan Jaehyun.

"Kau benar-benar pria paling brengsek yang pernah aku tau Jung"

"Seandainya aku memilih tetap bersama Doyoung bukankah itu justru semakin melukai nya? jadi apa aku salah jika mengakhiri semua sebelum keadaan semakin jauh membuat nya terluka ten?" Jawaban Jaehyun membuat Ten terdiam seketika, Jehyun benar jika dia tetap memilih bersama Doyoung justru akan semakin membuat luka Doyoung bertambah.

"Tap..."

"Apa yang sedang kau lakukan ten?" ucapan Ten terpotong oleh suara tegas seorang namja yang juga adalah kekasihnya, Lee Taeyong. Dan nampak pula sang sahabat yang berada disamping sang kekasih.

"Doyoung-ah, maafkan ak..."

"Kau seharusnya meminta maaf pada Jaehyun yang kau pukul, bukan padaku Ten" jelas jika ia kecewa pada sahabat nya itu. Tatapan mata Doyoung dan Jaehyun saling bertemu, tampak sekilas tatapan sendu penuh sesal diberikan Jaehyun pada Doyoung yang tak dimengerti oleh Doyoung. Hingga akhirnya dia lebih memilih pergi dari tempat tersebut.

"Ten minta maaflah pada Jaehyun yang sudah kau pukul" dengan kesal dab bibir yang mengerucut imut Ten memi ta maaf kepada Jaehyun atas perlakuan nya barusan.

"Maafkan aku Jaehyun-ah, aku terbawa emosi saat melihat Doyoung yang ceria terlihat hancur seperti tadi"

"Tak apa Ten-ah, aku mengerti keadaan mu" seulas senyum nampak di bibirnya yang terluka dan masih berdarah akibat pukulan ten.

"Sekali lagi maafkan aku Jaehyun-ah" ucapnya seraya meninggalkan kelas Jaehyun bersama Taeyong.

"Maafkan aku jaehyunie aku tak bisa berbuat apa-apa untukmu, aku merasa tidak berguna"

"hei, aku tidak apa-apa Winwinie kau tidak perlu khawatir. Kau tidak perlu berbuat apapun untukku aku bisa menjaga diriku sendiri, tidak seperti mu yang harus si jaga" mendengar ucapan Jaehyun membuat nya malu dan kesal disaat bersamaan karna secara langsung jaehyun mengatakan jika ia tak bisa menjaga dirinya sendiri.

"Aku juga bisa menjaga diriku sendiri Jae kau pikir aku ini yeoja apa?" sungguh menggoda Winwin adalah hal yang paling menyenangkan untuk Jaehyun.

"Ne kau memang bukan yeoja tapi namja berhati yeoja"

"Ya!! Jung Jaehyun pabo, aku bukan yeoja!" pertengkaran kecil mereka berakhir dengan berlarian seperti anak kecil. Terlihat sangat bahagia seperti tak pernah terjadi apapun sebelumnya.




Tbc


Sekian dan terima lucas... 😘

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang