Chapter 5

684 57 3
                                    

Jaehyun melangkahkan kaki nya pagi ini untuk menemui seseorang yang cukup berarti dalam hidupnya. Akhir-akhir ini ia jarang menemui orang tersebut karna kesibukan nya dan orang itu yang juga sibuk menyiapkan ujian kelulusannya. Dan tadi pagi orang tersebut mengajak nya untuk bertemu di taman yang terletak tak jauh dari kedai tempat ia bekerja, dan disini lah ia sekarang sedang menemui Lee Taeyong, sosok yang sudah ia anggap hyung sendiri.

"Pagi Tae hyung, apa kau sudah lama menunggu kedatanganku?"

"Hmmm pagi Jae, tidak. Aku juga baru sampai. Duduklah aku akan menanyakan banyak hal padamu hari ini. Hari ini kau libur bekerja bukan?"

"Iya aku libur hyung" sebenarnya ia tidak punya hari libur, tapi jika ia mengatakan yang sejujurnya ia takut akan membuat Taeyong kecewa kepadanya untuk kesekian kalinya. Maka dari itu dia memutuskan untuk meliburkan dirinya hari ini, ya untuk hari ini saja.

"Aku hanya ingin kau jujur padaku Jaehyun-ah. Apa alasanmu sebenarnya meninggalkan Doyoung seperti itu? Bukan kah kau selalu berkata jika ia adalah segalanya untukmu? Aku bukan menyalahkan dirimu karna aku tau kau pasti punya alasan yang kuat untuk itu "

Inilah yang Jaehyun hindari selama ini pertanyaan yang ia enggan untuk menjawabnya. Tapi ia tau jika Taeyong akan menanyakan hal itu terus menerus tanpa kenal lelah, maka ia putuskan untuk menjawab pertanyaan Taeyong dengan jujur karna ia tau jika hyung nya ini bisa di andalkan.

"Kau pasti sudah sangat tau apa alasan ku sebenarnya hyung. Doyoung memang segalanya untukku dan akan begitu selamanya. Tapi aku juga tidak ingin egois dengan menahan dia untuk tetap di samping ku sementara suatu saat aku bisa saja pergi meninggalkan ia"

Pandangan nya menatap lurus ke depan menerawang tentang masa indah nya bersama Doyoung. Seseorang yang begitu ia cintai sekaligus seseorang yang dengan tega ia lukai.

"Aku hanya ingin ia mendapatkan kebahagian yang sesungguhnya hyung tanpa ada air mata yang menetes dari matanya"

Setetes air mata keluar dari mata Jaehyun, air mata yang menyiratkan rasa sesal dan sakit yang ia rasakan. Mungkin semua orang berpikir jika Jaehyun adalah seorang yang jahat karna sudah melukai kekasihnya dengan berkhianat, tapi di balik itu semua ada alasan yang tak mampu Jaehyun katakan dan tunjukkan pada semua orang.

"Kau tidak sendiri Jaehyun-ah, kau punya aku sebagai hyung mu. Jika kau sakit katakan sakit Jae, jangan malah melakukan hal yang justru membuat mu tambah menderita. Aku tau kau punya alasan yang kuat melakukan nya, tapi kau juga harus ingat kau juga berhak untuk bahagia. Apakah terlintas di pikiranmu jika apa yang kau lakukan justru hanya akan jadi boomerang untuk kalian berdua?"

Taeyong gemas rasanya dengan cara berpikir Jaehyun yang dangkal. Ia tau semua yang terjadi pada Jaehyun maka dari itu ia tak ingin Jaehyun hanya merasakan penderitaan dalam hidupnya. Sudah cukup anak-anak di sekolah yang mengatakan jika Jaehyun tak tau diri dan bajingan. Mereka hanya tidak tau seperti apa hidup seorang Jung Jaehyun.

"Aku tau itu dengan sangat hyung, bahkan melihat ia yang tersenyum bukan untukku rasa nya sudah sangat menyakitkan hyung. Tapi aku harus ingat jika aku tak mungkin bisa untuk terus berada di sisinya. Melihat ia yang menangis karna ku saja sudah sangat menghancurkan hatiku, apalagi melakukan yang lebih dari itu mungkin aku bisa mati saat ini juga hyung"

Air mata Jaehyun masih terus mengalir dari kedua matanya, ia tak peduli jika ada yang mengatakannya berlebihan. Ia hanya merasa lelah dengan semua yang ia alami selama ini. Merasa sakit yang bahkan tak mampu ia definisikan bagaimana rasanya.

"Maafkan aku Jae seharusnya sudah dari lama aku mengajak mu berbicara, tapi kesibukkan ku menghambat semua nya" Taeyong merasa gagal menjadi hyung yang baik untuk Jaehyun.

"Hyung tidak usah berbicara seperti itu kau adalah hyung terbaik yang aku punya. Satu-satu nya orang yang bisa ku sebut keluarga"

"Bukan kah hari ini jadwalmu bertemu Taeil hyung?" Ia hampir melupakan salah satu tujuan nya menemui Jaehyun, yaitu menjemput dia untuk bertemu Taeil.

"Ahhh aku sudah bertemu dengan nya kemarin hyung"

"Benarkah? kenapa ia tidak mengatakan apapun padaku?" Ia ingat betul semua jadwal Jaehyun untuk bertemu Taeil, jadi ia merasa heran jika jadwal mereka tiba-tiba berubah tanpa sepengetahuannya.

"Itu aku yang meminta hyung, karna memang aku akan memberitahumu hari ini"

"Ahhh begitu rupanya. Aku hampir lupa untuk menjemput Ten di rumah Doyoung. Mianhae Jaehyun-ah aku harus pergi"

"Iya hyung tidak apa-apa" Dan setelah mendengar jawaban dari Jaehyun, Taeyong pun lantas beranjak untuk menjemput Ten.

"Kemarin aku tidak pergi menemui Taeil hyung, aku tidak bisa membiarkanmu terus membayar biaya nya hyung. Dan aku tak mau kau tau dan merelakan uang mu terbuang sia-sia lagi karna ku. Mianhae aku harus membohongi mu hyung"

Tangisannya semakin terasa pilu saat kepergian Taeyong. Ia tidak ingin membebani Taeyong dan keluarga nya lagi sudah cukup selama ini ia menyusahkan keluarga itu. Dia akan bertahan semampu nya. Dia ingin memastikan orang yang dia cintai mendapatkan kebahagiannya.

Sweet Lies

"Aku sudah berusaha melupakan mu semampu ku Jaehyun-ah, tapi kenapa kau tetap tidak bisa hilang juga dari hati ku. Aku bodoh sekali tetap mencintai orang seperti Jaehyun"

Doyoung merasa jika yang ia lakukan akhir-akhir ini tidak berguna sama sekali. Karna nyatanya sosok Jaehyun sangat sulit untuk ia buang dari hidupnya. Ia tidak ingin menjadikan Johnny sebagai pelampiasan nya saja itu akan menyakiti Johnny tentunya. Ia ingin benar-benar membuka hatinya untuk Johnny.

Kriiingggg

Suara dari handphone yang ia pegang seketika membuyarkan semua lamunannya tentang Jaehyun. Dan terlihat nama Johnny disana.

"Halo hyung, ada apa?"

"Halo Doy. Apa kau ada waktu saat ini?"

"Iya aku sedang tidak ada jadwal apapun sekarang. Memang nya ada apa hyung?"

"Mau jalan-jalan bersama?"

"Hmmmm boleh"

"Baiklah aku akan menjemput mu sekarang, kau bersiap-siap lah Doyoung-ah"

"Ne hyung, hati-hati di jalan"

Pipppp

Doyoung rasa ia harus benar-benar melupakan Jaehyun dan mencoba menerima Johnny dalam hidupnya. Johnny terlihat lebih baik dari Jaehyun menurutnya. Dan semoga Johnny tidak membuat nya terluka sama seperti yang dilakukan Jaehyun padanya.






Tbc

Rencana pingin lebih panjang lagi chap nya tapi aku lupa jalan ceritanya. Jadi daripada ini menjamur di draft dan gak selesai2 ya lebih baik aku up aja.

Maaf kalo feel nya gak dapet ya guys.

Sekian dan terima Lucas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang