BAB 3

47 5 0
                                    

Mauta

Apaan sih tu cowok bisa bisanya ngerayu gue. Awas aja kalo gue udah ketemu Louis, lo bakal remuk ditangan dia. Gue menuju kelas Louis. Dan kosong.

Gue menuju parkiran dan melihat sepasang kekasih sedang berpandangan.

Louis?

Louis masangin helm ke cewek itu. Dan senyum manis banget sampe hampir bikin orang diabetes. Dasar cowok brengsek.

Gue menghampiri mereka dengan emosi gunung slamet yang bisa bikin pulau Jawa terbelah --wow--.

"Heh, lu siapa pegang pegang cowok gue hah" labrak gue didepan cewek itu dan memisahkannya dari Louis.

"Lu siapa sih?, gue pacarnya, Louis lu siapanya? Ma'nya?" jawab si cewe bacot.

Refleks gue jambak rambutnya yang tidak tertutup helm. Dia mengumpat sejadi jadinya. Menyebutkan seisi ragunan bahkan isi kampung sama comberan depan rumahnya aja disebutin. Hingga akhirnya Louis misahin gue.

"Cukup Ta, gua bosen sama lo dia pacar gua jadi sekarang kita putus"

Gue melongo, gampang banget ya tinggal mutusin cewek pas ada yang lebih cantik.

Plak

Satu tamparan mendarat dengan keras di pipi Louis.

"Lo mau tau kenapa gua mau sama dia?, karena dia cantik gak kayak lo"

jadi cuma mandang manis aja nih orang.

Si cewek tersenyum sinis dan melingkarkan lengannya pada lengan Louis. Gue berlari sejauh mungkin. Ke taman belakang sekolah. Dan disitu awal gue bertemu dengan Ajal. Si malaikat pencabut nyawa yang tampan dan nyebelin.

"Nih jangan nangis ntar cantiknya ilang lho" terdengar suara dibelakang dan ada sapu tangan yang terjulur untuk gue. Sontak gue berdiri kaget melihat Ajal dibelakang gue. Dia tersenyum jail. Manis. Dan Tampan.

Dia duduk di tempat duduk yang gua dudukin tadi. Kursi taman cukup panjang untuk dua orang.

Gua minggir sampe mentok dan mengambil saputangannya.

"Abis diputusin pacar ya?" tanya Ajal.

"Menurut lo" jawab gua singkat padat dan tidak jelas.

Dia mendekatkan posisi duduknya dengan gue. Gua mau diapain, gua masih polos. Oh god help me.

"Telinga lu masih sakit?" Tanya Ajal santai.

What?

"Eh lu gak ada kerjaan lain apa selain nanyain telinga gue" jawab gue.

Dasar ganteng ganteng RECEH.

"Oh ya gua mau bilang sesuatu sama lo" lanjutnya.

Mau nanya apaan nih. Dia ngambil tangan gue. Ngambil saputangannya dan menggenggam kedua tangan gue.

Gue mandang dia heran. Yang dipandangin nunduk terus.

The Dead CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang