"No, gimana? Ada perubahan dari rara?" Tanya Renjun ke Jeno yg lagi duduk di bangkunya sambil nopang dagu.Jeno ngejawab dg gelengan.
"Gue khawatir sama dia" -Haechan.
"Berdoa biar ga kenapa napa" -Koeun.
Hari ini hari ketiga Nara koma. Gaada perubahan apa apa dari dirinya. Dokter bilang "kita gatau pastinya kapan pasien sadar. kita doakan saja supaya pasien cepat melalui masa kritisnya."
Dokter ngomong itu itu mulu.
O iya soal mamanya donorin sumsumnya, untungnya tubuh nara bisa nerima dg baik. Tinggal nunggu aja kapan Nara sadar.
"No, boleh ga kita ikut lo nanti ke RS?" -Lami.
"Hm? Boleh tapi jangan semua. 4 orang aja dulu" -Jeno.
"Oke kalo gitu gue, Herin, Koeun, cowo satu lagi siapa nih yang mau ikut?" Tanya lami.
"Gue!" Renjun,Haechan ngomong barengan.
"Ha? Satu aja ngapa gausah berebut ntr juga bsk giliran siapa gitu" kata Koeun.
"Oke gue ngalah" kata Haechan.
Renjun bersorak senang dalam hati.
~Skip pulang sekolah~
"Lo bertiga ikut gue aja. Gue bawa mobil ko. Lo bawa motor kan njun?" -Jeno
"Bawa ko. Yauda gue duluan yaa" pamit Renjun.
"Kuy cabut" kata Jeno.
Akhirnya mereka pergi ke RS.
25 minutes later
Mereka berenam udah sampe. Ada Taeyong juga disana. Taeyong ijin ga sekolah gatau sampe kapan.
Ya alesannya satu. Jagain adeknya karena mama papanya lagi kerja cari duit buat biaya per harinya Nara di RS
"Gue.. gue gategaa" kata Koeun nahan nangis.
Gue juga -Renjun
Dia ngeliat Nara yang lagi terbaring lemes. Muka pucat, infusan di tangan kirinya, dan ada alat bantu pernafasan juga.
"Shutt.. udah gausah nangis." -Taeyong.
"Tapi kaa, Nara bakal kaya dulu lagi kan?" Tanya Lami.
"Iya gue yakin" kata Taeyong yakin.
"Ka, boleh ga kita ber empat masuk?" Pinta Herin.
"Boleh tapi pake baju khusus dulu ya."
Akhirnya mereka ber4 make baju khusus yang di kasih suster.
"Njun tumben lo diem ba-- YAAMPUN NJUN!! MATA LO MERAH GITUU KENAPA?!?!" Lami kaget pas liat ke arah Renjun, mata nya merah banget ibaratkan abis kena telor rebus kaya tuan krab.
"Lam! Diem ihh ini tuh RS jangan teriak sembarangan." -Herin.
"Yaa-- yaa abisnya itu tuh" Lami nunjuk kearah Renjun.
"Udah udah mungkin semaleman ga tidur kali. Ayo ah buruan" perintah Koeun seolah tau Renjun knp.
Matanya ngeliat ke arah Renjun sembari ngasih isyarat 'udah gue slametin lu njing!buru masuk'
Renjun peka cuma nyengir terus nyelonong masuk abis itu langsung duduk di sofa.
Tadinya mau duduk di kursi samping ranjang, cuma dia peka sahabat sahabatnya ini pasti kangen sama Nara.
"Ra kapan balik? Gakangen kita?" -lami
"Gimana lo disana? Gue tau ko pasti lo lagi jelajah alam lain kan? Lo harus balik kesinii. Kita kangenn" -Herin
"Lo pasti denger kita kan? Gue ganyangka hikss.. lo begini. Raa bangunnn ayoo kitaa bareng bareng lagiii" -Koeun.
Dan berakhirlah mereka nangis nangis bombay.
Di sela sela tangisan mereka, mereka ber tiga pada curcol. Meskipun mereka tau padahal Nara gaakan nyautin walaupun dia denger.
Nyimak -Renjun.
38 minutes later
"Huh gue gakuat lagi. Mau keluar aja. Huhuhuhu" -Lami. Abis itu dia lari keluar ruangan.
"Lam. Tunggu ihh." -Herin, nyusul lami.
"Jun dr td kan lo blm ngapa²in. Jagain rara ya gue nyusul mereka"- Koeun
Renjun ngangguk disusul Koeun lari keluar.
Sekarang sisa mereka berdua. Iya Renjun dan Nara.
"Ra, apa kabar?" Tanya Renjun sambil ngelus punggung tangannya lembut.
"Hh. Bego ya gue malah nanya kabar lo padahal gue tau lo lagi ga baik." Lanjutnya.
"Lo tau ga? Gue khawatir sama lo. Gue ganyangka lo bakal kaya gini."
"Gue sayang. Sayang bgt sama lo."
"Gue minta lo harus cepet sadar! Jangan nyiksa gue dengan keadaan lo yang kaya gini"
Tess
Air mata yang dibendung sedari tadi akhirnya keluar dari tempatnya.
"Please open your eyes"
"Gue tau lo denger gue kan?"
"Buka mata lo please."
"Jangan terlalu lama buat tidur. Kita kangenn sama lo. Lo tau? Lo itu cewe pertama yang--- ahh gue akuin unik."
"Uniknya lo lain dari cewe yang lain. Apa itu yang bikin gue tertarikk-- ahh ngga ngga. Bikin gue sayang."
"Awalnya mungkin gue kira gue cuma sebatas suka biasa. Tapii gue sadar perasaan ini ga main main."
Renjun menghela napas sebentar sambil menundukkan kepalanya.
Beberapa detik kemudian dia mendongak dan mendapatkan Taeyong, udah ada di depannya.
"Gausah nangis. Gue yakin galama pasti Nara sadar." Ucap Taeyong sambil megang pundak Renjun.
"Penampilan lo jadi kucel gini tau ga?"
Renjun sedikit kaget dan dia liat penampilannya.
Ya yang dibilang Taeyong emang bener.
"Biasanya bad, kok ini jadi lemah gini?"
Lagi lagi Renjun cuma nunduk.
"Gausah dipikirin lebih baik sekarang lo pulang. Jeno juga tadi nganter mereka bertiga balik duluan. Ini juga udah sore. Kalo ada waktu luang lo boleh kesini lagi."
"Hmm oke bang, gue pulang dulu ya" kata Renjun sambil ngambil tasnya.
"Oke hati hati. Jangan lupa baju khususnya lepas yaa" seru Taeyong.
Renjun bales dg anggukan dan senyum paksaan dari bibirnya.
"Banyak yang sayang sama lu dek, cepet sadar dan bahagia lagi sama kita semua disini" gumam Taeyong pelan sambil mengecup kening Nara lembut penuh kasih sayang.
Halohaaa mian kalo kurang nge feel.
Gapunya inspirasi jadi ya gini wkwk:v
Jangan lupa votenya jugaa❤
Thanks chingudeul❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Semrawud Lifeu [HRJ] [COMPLETED]✔
Fanfiction[COMPLETED]✔ "Stay with me forever please?" ⚠Warning⚠ ⚠⚠⚠Bahasa Receh Tak Sesuai EYD⚠⚠⚠ ©renjunisa Start ; November 2017 Finish ; June 2018