3 hari di rawat di rumah sakit membuat sakura merasa bosan,apa lagi kakashi atau teman-teman nya jarang ada yang menemani seharian. Hanya sekedar menjenguk lalu pergi lagi, tapi ini adalah hari kepulangan sakura dari rumah sakit setelah tsunade menyatakan sakura sudah sehat dan di perbolehkan pulang.
"Bu aku izin ingin berkunjung ke rumah ino" sakura mendekati ibu nya yang sedang mencuci piring.
"Kau baru keluar dari rumah sakit sakura,istirahatlah di rumah!" Ibu sakura tak mau jika sakura terlalu lelah dan hasil nya seperti kemarin dia jatuh sakit.
"Aku sudah benar-benar sehat bu,sungguh" gadis berambut pink tak pantang menyerah untuk merayu ibu nya, dengan memasang muka sedih ibu nya pun menyerah dan mengizinkan sakura keluar dengan syarat tak boleh pulang lewat dari jam 5 sore. Sakura pun mengiyakan syarat sang ibu, tidak terlalu sulit pikir sakura.
-
"Ino warna putih lebih cocok dengan warna merah"
"Tapi sakura aku lebih suka jika ini di padukan dengan biru"
"Putih lebih elegant ino!"
"Sudah-sudah biar aku memilih warna bungaku sendiri" sinis pelanggan toko bunga milik kluarga yamanaka yang geram melihat si pinky dan si pirang memperdebatkan warna yang akan ia beli.
Dasar kedua gadis ini selalu berisik bila berdekatan.
Sakura dan ino malu setengah mati atas kelakuan mereka di depan pembeli di toko bunga itu,mereka duduk berdua di meja kasir namun tak mengeluarkan suara sama sekali. Sibuk dengan pemikiran masing-masih sampai tak sadar ada yang datang dan melemparkan kertas peledak "ino awas!" Teriak sakura panik dan menarik ino kebawah meja menyelamatkan diri.Tak lama kemudian suara ledakan terdengar di seluruh ruangan toko bunga ino, semua nya hancur untung saja ledakan nya tak terlalu besar hingga yang rusak hanya pot dan bunga-bunga nya.
"Astaga toko bungaku!" Ino keluar dari bawah meja kasir dan histeris melihat toko nya yang sudah hancur berantakan.
Sakura menenangkan ino "kau tunggu disini,aku akan mencari tahu siapa pelaku semua ini"
Sakura menembus asap yang tersisa di toko akibat ledakan tadi, berlari mencari siapa si biang kerok yang menghancurkan toko sahabatnya.-
"Roukudaime-sama, terjadi ledakan di toko bunga yamanaka" suara shizune tersenggal karna nafas nya habis, berlari dari lantai bawah gedung hokage cukup menghabiskan tenaganya.
"Ada korban?" Jawab kakashi tenang.
"Tidak ada roukudaime-sama, hanya ino yang sedikit syok dengan kejadian itu"
"Tugaskan polisi dan anbu untuk menyelidiki kasus ini"
"Sakura sedang mengejar pelaku nya"
"Apa? Sakura baru keluar dari rumah sakit." Panik kakashi.
"Saat kejadian berlangsung di toko bunga yamanaka sedang sepi dan hanya ada ino dan sakura"
"Shikamaru"
"Ya kakashi sensei aku tau,aku akan membawa sakura kehadapanmu segera. Mendoukusei" tanpa kakashi menyebutkan perintahnyapun shikamaru sudah paham,terlalu cerdas.-
"Sakura" shikamaru mengejar sakura yang berlari menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencari jejak pelaku peledakan toko ino.
Shikamaru memberi tahu sakura kalau dia di tugaskan untuk membawa nya kehadapan roukudaime,dengan alasan kakashi tak mau sakura kenapa-kenapa.
"Pulanglah shikamaru,aku akan tetap mencari nya"
"Kagemane no jutsu"
"Ku-kurang a a a jar k-au shi-kamaru"
"Maaf sakura aku terpaksa,ini perintah"-
"Ini pesananmu kakashi sensei" shikamaru bersama sakura masuk kedalam ruangan hokage.
Shikamaru keluar ruangan setelah mengantar sakura,dia tau itu adalah privasi mereka."Apa-apaan ini kakashi? Kau tak bisa menyuruh shikamaru untuk memaksaku kemari"
"Sakura kau baru keluar dari rumah sakit"
"Aku tau kakashi,tapi aku tak bisa diam saja setelah apa yang di perbuat si brengsek terhadap toko sahabatku." Emosi sakura meluap-luap.
"Sudah ada polisi konoha dan anbu,kau tak usah khawatir dan langsung turun tangan seperti itu"
"Kau yang terlalu khawatir padaku kakashi, aku bukan wanita lemah. Aku bisa membereskan ini sendiri"
"Jangan egois sakura" suara kakashi naik satu oktaf.
"Kau yang egois,aku benci padamu" sakura keluar dari kantor hokage dan berlari menelusuri tangga, dia sesekali terisak. Bisa-bisa nya kakashi meremehkan kemampuan nya dan membentak nya."Maaf sakura aku tak bermaksud" kakashi yang terduduk frustasi di kursi kebesaran nya, dia menyesal dia terlalu mengkhawatirkan si pinky tapi itu karna kakashi sangat mencintainya.
-
"Apa tujuanmu membuat masalah di konoha?"
"Aku hanya di suruh seseorang" jawab pelaku peledakan di toko ino,dia ketakutan bukan main.
"Siapa yang menyuruhmu hah?" Suara kiba memenuhi ruangan introgasi.
"Seorang gadis berambut pendek yang berwarna ungu"
"Oh seperti nya aku tau" shikamaru yang turut hadir di ruangan introgasi mengerti siapa yang di maksud si pelaku yang bernama daizo itu.-
"Ino maafkan aku,aku tak bisa menangkap si pelaku peledakan tokomu" sakura menunduk merasa bersalah.
"Tak apa sakura,ayo bantu aku membereskan semua ini saja" ino melanjutkan membereskan toko nya dan di bantu sakura.
Tenten dan hinata yang mendengar kabar kejadian itu bergegas menuju toko ino membantu ino dan sakura,sungguh ino sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka.
"Ino" suara shikamaru membuat ino reflek menengok mencari sumber suara.
"Oi shikamaru, ada apa?" Ino mendekati shikamaru yang di ikuti sai dan kiba di belakangnya.
"Aku sudah tau pelaku yang merusak tokomu"
"Siapa?" Ino,sakura,tenten,hinata menjawab bersamaan.
"Mendoukusei,pelankan suara kalian"
"Siapa shikamaru?" Jawab ino tak sabaran.
"Anko sensei"
"APA?!" Lagi-lagi keempat wanita itu tak bisa mengontrol suara mereka.
"Apa kau sudah memberi tahu kabar ini kepada kakashi?" Kali ini sakura yang mendekat ke arah shikamaru.
"Belum,aku sai dan kiba baru akan ke kantor hokage setelah ini"
"Aku ikut"
"Aku juga, tenten,hinata kalian bisa kan menjaga tokoku dulu sebentar?"
Tenten dan hinata pun menyanggupi nya.-
"Anko ya?"
"Kakashi,aku rasa ada hubungan nya dengan hubungan kita" sakura cemas memikirkan ini.
"Kakashi sensei,apa anko sensei akan mendapatkan hukuman?"
"Perbuatan anko tetap termasuk tindakan kriminal ino,dia akan tetap mendapatkan hukuman setimpal"
"Tapi sensei...."
"Sudah ino serahkan semua nya pada hukum"
"Baiklah"
Ino dan shikamaru keluar dari ruangan hokage,kecuali sakura yang tak di beri izin keluar kantor oleh kakashi."Semua nya akan baik-baik saja sakura,percayalah." Kakashi mendekati sakura, mengusap-usap bahu sakura mencoba menenangkan kecemasan sakura.
"Aku tau pasti anko sensei melakukan itu karna aku ada di toko ino,dia mau mencelakakan aku tapi kenapa harus toko ino yang jadi korban kakashi kenapa?" Sakura tak bisa membendung lagi air mata nya,sakura menangis di pelukan sang hokage ke 6.
Sejak kapan sakura jadi cengeng seperti ini,menjadi lebih perasan. Entahlah."Tenanglah sakura semua nya sudah selesai, ini hanya ujian kecil bagi hubungan kita. Aku percaya kita pasti bisa melewatinya,bukan kah sudah biasa masalah datang dalam hubungan sepasang kekasih? Itu menurut buku yang aku baca" kakashi menahan tawa nya,sejak kapan kakashi pernah membaca buku soal hubungan sepasang kekasih.
"Kau bohong,kau kan hanya baca buku mesum icha-ichamu itu" sakura mencubit perut sixpack kakashi kesal.
"Hahaha aku hanya mencoba menghiburmu sakura"
"Aku tau" sakura melepaskan pelukan nya dari kakashi dan menatap mata kakashi.
"Aku tau aku tampan" sakura segera membuang muka nya, dan melihat jam di kantor hokage yang sudah menunjukan pukul 6 sore.
"Astaga sudah jam 6, ibu bisa marah karna aku telat" sakura berpamitan kepada kakashi dan mencium pipi nya sebelum hilang dari pandangan lelaki berambut perak itu. Kakashi bersemu merah atas perlakuan sakura yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.Biasanya update hari rabu,takut gak sempet jadi hari ini aja update nya :v
KALAU YANG VOTE KURANG DARI 10 AUTHOR MAU MEMPERCEPAT CERITA INI AJA LAH,KALAU LEBIH AUTHOR LANJUT :vItu bukan ancaman asal kalian tau :v laflaff❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/132255293-288-k623889.jpg)