—SELAMAT MEMBACA—"Ck," Alula berdecak malas karena sedari tadi apa yang ia bicarakan tak kunjung di balas oleh Alana.
"Jangan pacaran mulu kali, dari tadi gue ngomong gak ada yang nyaut," cecar Alula sambil melangkahkan kakinya karena tidak tahan harus melihat sepasang kekasih yang sedang cinta-cintanya bercumbu mesra di hadapannya.
BUKK,
Satu lemparan bantal berhasil mengenai kepala Alula yang sedang berjalan gontai ke arah dapur.
"Aduhh, woi apaan si main lempar-lempar aja! Ini kepala gue kalo bocor lo berdua mau tanggung jawab hah?" omelan Alula yang begitu mempekakkan telinga membuat Alana dan Rigel harus menutup kedua telinganya dan tertawa melihat tingkah menyebalkan Alula.
"Yaelah lebay bangett lo, mana mungkin pake bantal bisa buat kepala bocor. Sejak kapan?HAHAHA," komentar Alana yang kemudian dibalas tatapan sinis oleh Alula. Begitulah sikap Alula kepada saudara kembarnya, cerewet, dan tidak mau kalah. Berbeda dengan Alyra yang sangat polos membuat Alula tidak tega jika harus memarahinya, karena saking polosnya Alyra sering dipengaruhi oleh Alula untuk mengadu domba Dan bekerja sama untuk menjahili Alana.
"Tau ah, gue haus,"
"Laaah siapa yang nanya,"
Rigel lebih memilih diam ketika dua bersaudara ini sedang beradu mulut, karena jika ia ikut campur pun tidak akan di hiraukan, jangan tanya kenapa karena saat kedua orang ini sedang beradu mulut bagaikan perang dunia ke 10 sedang berlangsung di depan mata.
Alyra yang merasa ke berisikan itu pun langsung terbangun dari tidurnya dan bergegas keluar dari kamarnya. Dengan langkah seribu ia mulai menuruni anak tangga satu persatu.
"Ada apa sih, kok berisik banget?" Tanya Alyra yang masih setengah sadar karena nyawa nya belum berkumpul, yang benar saja ketika bangun ia langsung turun untuk menuju ruang tamu tanpa mandi ataupun mencuci muka terlebih dahulu. Begitulah Alyra karena sikap polos nya yang hampir menyerupai orang bodoh.
"Biasalah itu si Ratu Alula Pandora lagi marah-marah, lo tau kan suaranya melebihi suara gunung meletus," jawaban Alana tanpa menatap wajah Alyra. Niatnya sih hanya bercanda, tetapi malah dibalas dengan tatapan serius oleh Alyra.
"Alula sekarang jadi Ratu?, terus aku jadi apa dong naa? Jangan bilang kalau kamu jadiin aku pembantu ya? Iya kan na? Kamu jahat deh naa, aku kan gak pernah jahatin kamu," oceh Alyra dengan panjang lebar dan hanya dibalas oleh senyuman menyeringai khas Alana, menurut Alana lebih baik dia hanya melontarkan senyum kepada Alyra, karena jika dibalas oleh ucapan akan lama selesai nya nanti. Toh, harus dijelaskan secara mendetail, bisa berbusa mulut Alana nanti.
"Terus aja omongin gue naa, untung sodara kandung. Kalo bukan udah gue bunuh lo dari kapan tau." Cecar Alula dengan tatapan sadis khas-nya.
"Serem banget laa mainnya bunuh-bunuhan, aku jadi ngeri kalo ngomongin kamu, nanti bisa-bisa aku dibunuh lagi sama kamu." Jawab Alyra dengan wajah yang bisa dibilang was-was
"Sttt, udah jangan bawel. Gue mah gaakan tega ngebunuh lo, si nenek lampir ngeselin noh yang dari dulu pengen gue bunuh." Sergah Alula sambil menatap Alana yang masih saja tak berkutik dari rangkulan Rigel.
Posisi mereka membuat Alula ingin muntah saat ini juga. Bagaimana bisa mereka menonton tv dengan keadaan tangan yang saling menggenggam.
'Kaya lagi nyebrang aja itu tangan gak lepas-lepas' batin Alula.
--&--
Kaki Alula melangkah di perkarangan sekolah 2 kali lebih cepat dari biasanya, karena upacara akan dimulai 5 menit lagi. Sedangkan Alyra berlari secepat yang ia bisa dan mulai menyeimbangkan langkah nya dengan langkah Alula.
Begitulah Alyra selalu saja lebih lambat ketika berjalan ataupun berlari, sehingga seringkali teman-temannya menyebutnya dengan sebutan lola 'loading lama'. Saking lola-nya Alyra sampai-sampai ia sering protes kepada teman-temannya bahwa lola itu nama yang cocok untuk Alula karena ada kemiripan, hanya berbeda huruf vokal nya saja. Berbeda dengan Alula yang jalan saja kadang bisa menabrak orang, karena terlalu selengean dan suka tidak peduli dengan keadaan sekitar.
"Lalaaaa, kamu tuh bisa gak sih gausah cepet-cepet jalannya?, aku cape tau ngejarnya." Omelan Alyra yang kemudian dibalas tatapan sinis oleh Alula.
"Ini udah telat dodol, mau jalan kaya apalagi? Bisa-bisa di semprot pak syarif nanti." Balas Alula sambil menyentil dahi Alyra yang masih cengengesan bagai orang yang tak berdosa.
Pak Syarief adalah guru killer handalan SMA Merdeka yang hanya dengan menatap siswa yang bermasalah saja dapat membuat bulu kuduk berdiri.
"Ayoo cepattt Lala, Rara! Lama sekali kalian ini, mentang-mentang kembar telat pun bersamaan." Omelan pak Syarif yang tak di hiraukan sama sekali oleh Alula.
Pak Syarif yang menyadari kalau Alula main menerobos masuk lobby tanpa menyapa ataupun bersalaman dengan pak Syarif membuat pak Syarif geram sendiri menghadapi sikap anak satu ini. dengan jeweran khas nya pak Syarif dapat membuat Alula mengerang kesakitan.
"Aduh aduhh pakk, sakit paak." Ringis Alula sambil menutup sebelah matanya karena tak tahan dengan jeweran pak Syarif yang sangat sakit, melebihi jeweran Alana ketika sedang memarahi Alula.
----&----
Maaf ya gays masih amatirann nih, kalo ada kata-kata yang kurang nyambung bisa tolong di komen. Bakalan aku perbaiki kok! Hihi
OIYAA JANGAN LUPA VOMMENT YA GUYS KARENA SATU VOTE DAN COMMENT DARI KALIAN ITU SANGAT BERPENGARUH UNTUK CERITA AKUU INI:))) Terima kasih:*
-salam hangat dari Ariana Grande pacarnya Zayn Malik mwah😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HLS[1] GemAlula
Teen FictionAlula adalah salah satu dari tiga anak yang memiliki ruang lingkup sama, dan bisa dikatakan bahwa mereka bertiga itu identik! Tapi bukan dari segi karakter, karena itu sudah jelas sangat berbeda di setiap masing-masing. Tetapi dikatakan identik kare...