Aku rasa kita cukup seperti ini di setiap harinya,
Dan berjanjilah kamu tidak akan pernah menggantikan posisiku di hatimu,
Agar diriku tetap merasa nyaman tanpa harus mengejar perhatian darimu,
Agar tidak ada lagi yang namanya patah hati karena sahabat perempuan cemburu ketika sang sahabat laki-lakinya memiliki sayang-nya yang lain, rindu-nya yang lain, dan kasih-nya yang lain.—SELAMAT MEMBACA—
"Loh kak Rigel? Sendiri aja kak?," tanya Alula yang bingung karena biasanya kemana langkah Rigel tertuju pasti selalu bersama Alana, kecuali ke toilet.
"Iyanih, lo sama siapa?," ucap Rigel dengan nada yang bisa bilang lembut. Sambil mendekat ke arah Alula dan mulai menduduki kursi yang ada di samping Alula.
Begitulah Rigel, sangat lembut ketika berbicara dengan seseorang, membuat Alula bisa merasakan sosok kakak di dalam diri Rigel. Bunda Tita yang merupakan ibu kandung dari seorang Alula pernah mengatakan bahwa Alula, Alana, dan Alyra pernah memiliki kakak dan telah meninggal karena memiliki penyakit ketika Mereka bertiga berumur 2 bulan di dalam kandungan. Itulah yang membuat Alula rindu dan menginginkan adanya sosok kakak di dalam kehidupannya.
Rigel Ananta merupakan seorang kakak dari Gema Angkasa, dan hal itu membuat Alula menjadi sering mengobrol ataupun bertegur sapa ketika bertemu dengan Rigel. Terlebih lagi seorang Rigel merupakan pacar dari salah satu saudara kembar Alula, yaitu Alana. Walaupun ketika di hadapan Alana mereka sering kali adu mulut karena Rigel sering tak tau tempat ketika berpacaran dengan Alana yang membuat Alula jengkel ketika melihatnya, namun hal itu tidak mengurangi kehangatan yang ada di dalam diri seorang Rigel.
"Sama Gema kak, tuh dia," jawab Alula sambil mengedarkan pandangannya ke arah Gema yang sedang melangkahkan kakinya menuju meja yang kini Alula dan Rigel tempati.
"Eh nan, ngapain lo disini," tanya Gema yang merasa penasaran karena hadirnya Rigel yang tiba-tiba.
Jika semua orang memanggil Rigel Ananta dengan sebutan Rigel, tetapi lain halnya dengan Gema yang memanggilnya dengan sebutan Nanta. Katanya agar lebih gampang ketika menyebut namanya. 'Nah kalo Nan kan enak... dari pada Gel? Aneh banget jadinya'. batin Gema.
"Gapapa cuma mau ngopi aja. Bosen banget gue dirumah," jawab Rigel santai sambil mengalihkan pandangannya ke arah Gema yang kini tengah berdiri.
"Ibun sama papa udah balik?," tanya Gema yang kemudian hanya dibalas gelengan dari Rigel.
Ibun adalah sebutan untuk ibu di dalam keluarga Gema. Dulu sih sebenarnya Rigel dan Gema memanggil ibun nya dengan sebutan 'bunda' tetapi ketika Gema telah menduduki bangku SD kelas 1 dan Rigel kelas 3 disaat itulah Gema mengubah sebutan untuk bunda nya menjadi 'ibun'. Katanya sih agar lebih unik. Begitulah Gema cowok aneh sekaligus bad boy kelas kakap yang menjadi most wanted SMA Merdeka.
"Ohh, udah gih sana cari meja yang lain. Gue mau berduaan nih sama Lula. Jangan ganggu. Hus hus," usir Gema yang membuat Rigel berdecak malas lalu segera meninggalkan meja Alula dan Gema saat ini.
"Oiya, ibun apa kabar? Udah lama gue ga ketemu. Jadi kangen," tanya Alula sambil menampakkan sederet gigi putihnya yang membuat matanya membentuk bulan sabit.
"Ibun baik kok, kalo sama anaknya ga kangen nih?," balas Gema dengan raut wajah yang di buat seakan-akan sedang marah.
"Anaknya yang manaa yaa? Yang itu?," jawab Alula sambil menunjuk ke arah Rigel yang sedang asik menatap layar ponsel nya sampai tak berkutik.
"Bukan yang ituu, tapi yang ini nih," ucap Gema sambil menarik tangan Alula yang masih menunjuk Rigel dan mengalihkannya ke dada bidang Gema.
"Kalo yang ini kan udah ada di depan mata. Jadi gausah repot-repot kangen. Soalnya kalo udah deket kaya gini bawaannya gabisa kangen," balas Alula yang masih tak mengalihkan pandangannya dari sepasang bola mata hitam pekat milik Gema.
"Kenapa kok gabisa kangen?"
"Kan udah deket."
"Terus kalo udah deket?"
"Ya gabisa jauh-jauh, nanti kalo jauh lo nya yang kangen. Gue nya engga."
"Songong."
"Bodo wle."
—&—
"APAA?!, lo di skors?," tanya Alula yang kaget dengan pernyataan Alana sambil membangunkan tubuhnya yang kini sedang duduk di kursi belajarnya sambil memainkan laptop.
"Iyaa. Ssstt jangan berisik nanti bunda sama ayah denger lo mau tanggung jawab?," perintah Alana yang mulai melepas earphone nya dan melangkah menuju toilet.
"Naa tunggu na," sergah Alula sambil berlari dan mulai menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Alana.
"Apa lagi?." Jawab Alana dengan raut wajah yang ditekuk.
"Lo tau kan perjanjian kita sama ayah? Kalo lo bermasalah di sekolah, lo bakalan di pindah ke sekolah gue sama Alyra. Lo lupa?," ucap Alula sambil menatap Alana yang masih diam tak berkutik.
"OH IYAA, duhh mampus gue," teriak Alana disertai tepukan di dahi nya.
Alula, dan Alana memang berbeda sekolah tetapi jarak antara sekolah Alula dan Alana tidak terlalu jauh sehingga membuat orang tua Alula dan Alana mengizinkan mereka untuk pisah sekolah. Alana di SMA Prada, sedangkan Alula dan Alyra di SMA Merdeka. Alana menginginkan bersekolah di SMA Prada karena disana adalah tempat Rigel bersekolah dan menduduki bangku kelas XII IIS 2 sedangkan Alana kelas X IIS 4.
—••—
Maaf ya jarang update, sekalinya update dikit banget:( cause dikit lagi aku UN guys. Doain ya semoga lancar dan dapat hasil ya maksimal. Aamiinn
-salam hangat dari author pacar Shawn😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HLS[1] GemAlula
Teen FictionAlula adalah salah satu dari tiga anak yang memiliki ruang lingkup sama, dan bisa dikatakan bahwa mereka bertiga itu identik! Tapi bukan dari segi karakter, karena itu sudah jelas sangat berbeda di setiap masing-masing. Tetapi dikatakan identik kare...