Chapter 9

546 37 15
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu para tamu undangan pesta Layla dan Clint. Terutama Miya, ia sangat ingin makan gratis kali ini. Kau tahu? Ia biasanya makan hingga tujuh kali sehari dan sampai sekarang ia tak kunjung gendut. Dia pasti sudah lama tidak minum obat cacing

Miya mengobrak abrik lemarinya sembari mendesah frustasi. Ia sangat bingung ingin memakai bajuu apa hari ini, jujur ia sangat jarang memakai pakaian yang membuatnya feminim dan kali ini dia harus benar-benar terlihat feminim. Ya, itulah syarat Layla yang diajukan untuk Miya

+62134576xxxx

Hey! Tak usah tampil begitu cantik. Kau tau? Itu akan sangat percuma karena rencanaku akan berjalan lancar namun tidak dengan pesta itu :* -X

Miya menggenggam ponselnya sangat erat, sungguh Miya tak tau apa yang akan dilakukan Martis dan sekutunya saat pesta Layla dan Clint berlangsung. Akhirnya Miya menyerah dan akan menjalankan rencananya, berhasil atau tidak ia akan mencobanya

'Biasakah kau membantuku?'

'Ya, tentu saja hari ini!'

'Itu akan menjadi resiko ku, jangan khawatir'

'Baiklah, semoga berhasil'

Miya menutup ponselnya sembari tersenyum misterius

"Tak hanya kau yang bisa semisterius itu X"

---------

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Alucard tak kunjung siap, ia sangat ingin menghubungi Miya dan bertanya baju warna apa yang akan ia pakai. Alucard sangat ingin couple-an dengan Miya. Namun, Miya terlihat dingin akhir-akhir ini. Dia sering membolos pelajaran, dan jarang tersenyum saat berpapasan

"Siapa cewek yang tahan digantungin, lu?" 

Alucard teringat kata kata Hayabusa waktu itu, ia dan Zilong sangat tersindir dengan kalimat telak dari Hayabusa. Tapi sesaat setelah itu, Alucard tersenyum seperti merencanakan sesuatu

-------

Miya sudah siap dengan baju terusan celana panjang tanpa lengan berwarna ungu tua serta dengan bulu panjang yang menghiasi bahunya hingga kebawah lututnya (seperti skin Miya yang Modena Butterfly). Tema di pesta hari ini adalah The Great Hero in Land of Dawn dan Miya memilih menjadi seorang wanita yang memiliki kemampuan memanah yang luar biasa. Jadi, ia membawa panah berwana ungu tua, ya senada dengan baju yang ia kenakan saat ini. Tak lupa dengan high heels ungu-nya

Setelah dirasa sudah siap ia mengambil kunci mobilnya digantungan sebelah cermin lalu mengambil slingbag nya yang ada di belakang pintu, baru ia turun kebawah

Miya duduk di kursi teras sembari melirik jam tangannya yang melingkar manis di tangan kirinya

Masih setengah enam, aku tak terburu-buru, pikir Miya. Btw, pesta itu diadakan jam 7 malam

Miya pun masuk kedalam mobil tanpa berniat untuk menyalakan mesinnya. Ia malah mengambil ponselnya yang ada di dalam tas kecilnya lalu membuka kunci ponsel dengan sidik jarinya lalu, ia mencari sebuah kontak. Ia harus mengubungi orang itu sekarang

"Aku tak bisa meminta bantuan seseorang saja, mereka pasti berkeliaran dimana-mana" Ujar Miya berbicara sendiri 

'Ya, ini aku. Miya'

'Tentu ia orang yang pertama kumintai bantuan'

'Kau mengenal mereka? Wah ini akan memudahkan kita'

'Ya, kadang bersikap munafik itu perlu'

'Baiklahh sampai ketemu di pesta itu!'

'Hmm, maksudku bencana itu!'

Miya memutuskan sambungan sembari tersenyum sinis

-------

Suara deguman keras berasal dari pesta Layla dan Clint tak mengusik konsentrasi Miya mengawasi gerak gerik sekeliling orang yang berlalu lalang di pesta ini

Tiba-tiba saja deguman keras itu berubah menjadi alunan melodi nan lembut, ya pesta dansa akan dimulai. Tamu undangan disini harus mempunyai pasangan bila ingin berdansa, kalau dia gak punya pasangan alias jones. Ia dipersilahkan untuk sekedar duduk, makan dan meniknmati pesta

Tiba tiba saja Alucard sudah berdiri di samping Miya, Alucard memakai pakaian berupa jubah berwarna silver dipadu dengan warna ungu dan sebuah boots (seperti skin Alucard yang Romantic Fantasy namun rambut Alucard tidak pirang)

"Pakaian kita nyaris sama, hmm?" Ucap Alucard tepat di samping telinga Miya dengan nada menggoda

"Ini tidak sama Alucard" Jawab Miya

"Aku bilang kita nyaris sama, bukan sama"

"Terserah mu saja, aku sedang tidak mood untuk berdebat" Jawab Miya sambil memutar bola matanya malas

"Kau akan membiarkan karpet dansa itu kosong?" Tanya Alucard

"Apa maksudmu?" Tanya Miya balik

"Ayo!'

Belum sempat Miya menjawab atau mencari alasan, Alucard sudah terlebih dahulu menarik pergelangan tangannya ke karpet dansa

Miya hanya terdiam karena bingung

"Jangan bilang kau tidak bisa dansa, Miya?" Alucard berbisik di telinga Miya dengan nada yang err...... menggoda

"Eehh.....ya aku tak bisa" Jawab Miya pasrah karena tak mungkin ia berbohong sekarang. Jujur, ia tak mau memikirkan apa apa selain menjaga pesta ini dan mencari tahu siapa dalang dari semua ini

Tiba-tiba saja lampu disco yang ada di langit langit gedung acara jatuh, namun tak ada yang terluka. Miya, sontak melepaskan tangannya yang di genggam Alucard dan berlari mencari tahu siapa yang melakukan itu. Miya tau ini adalah sebuah sabotase dan ini pasti pembukaan dari permainan yang dibuat oleh si pengacau

Suasana semakin riuh saat terdengar gelas mulai berjatuhan dan pecah. Satu persatu lampu mulai mati. Dan banyak orang berusaha menyelamatkan diri dari bencana tak terduga ini

Seorang sekutu atau lebih tepatnya, orang yang Miya mintai bantuan memimpin para tamu undangan untuk keluar dari gedung acara tersebut

Tiba-tiba saja Miya melihat seseorang berdiri di balik sebuah dinding. Ia mengenakan hoodie hitam yang menutupi kepala hingga setengah wajahnya

Saat orang itu merasa tertatap oleh Miya, orang itu berusaha melarikan diri entah krmana. Miya langsung membuang high heels nya dan mengejar orang itu hingga ia cukup lelah

Miya pun terus mengejar hingga orang itu benar benar kehabisan jalan. Ia dan orang itu telah berlari hingga sebuah atap gedung tanpa jalan keluar, sebenarnya ada jalan keluar. Namun, jalannya di cegat oleh Miya

"Kau tidak bisa kemana mana lagi, X"

"Jika kau ingin membenciku, jangan balas kebencian mu itu pada temanku" Ujar Miya yang masih terengah-engah dengan nafasnya

"Aku lebih suka orang yang kubenci ini hancur secara perlahan, termasuk lewat temannya" Ucap orang itu sembari mendongkak dan tersenyum sinis. Kali ini ia tak menyembunyikan identitas nya lagi, itu tak berguna

Miya mengenali suara itu, bukan. Maksudku ia sangat sangat mengenali suara itu

"Kau...."

"Ya, aku tau kau pasti sudah menebak aku ini siapa" Ujar orang itu sambil melepas hoodie yang sedari tadi menutupi setengah wajahnya

Miya sontak membelalakkan matanya dan menutup mulutnya agar tak berteriak saat itu juga

"........Estes?"




Bersambung........













Ada yg penasaran gk sih knp estes tega kaya begitu?
Kira kira dia sekongkol dgn siapa ya
Ya tunggu kehadiran next part ya guys











Secret AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang