"Tadi aku cuma lewat sekitar sini masa iya sih nggak ada!. ""Lagian kenapa bisa sampai hilang sih, kamu tuh ceroboh banget. "
"Kayanya jatuh Kak pas aku lari, aku buru-buru tadi ke basecamp. "
Terlihat tiga orang pria ber-koko putih dengan motif yang sama sedang berdebat sambil menyusuri jalanan, setiap celah di telitinya mencari sebuah barang yang hilang.
"Kita berpencar aja kalau cari disini terus gak mungkin ketemu, siapa tau jatuhnya bukan disini kan. "usul salah seorang pria berkacamata, Aban namanya.
"Tapi aku yakin jatuhnya disini Ban, kalau bukan disini ya dimana lagi. "
"Bisa saja kan didekat basecamp atau dijalan lain. "
"Benar kata Aban mi, kamu cari disekitar sini aja biar aku dan Aban yang cari didekat basecamp. "usul seorang pria yang lebih tua dari keduanya, Ahkam namanya.
"Ya sudah kak kalau gitu. "
"Ayo Ban! "
Aban menganggukkan kepalanya lantas mengikuti Ahkam menuju basecamp, sedangkan seorang pria bernama Azmi kini kembali menyusuri taman.
"Ayolah ketemu bukan soal hapenya tapi isi datanya. "gumam Azmi
Ya, ponsel laki-laki itu hilang.
Entahlah terjatuh dimana, ia meminta ponsel hanya untuk menghubungi keluarganya namun kini tak tau dimana keberadaan benda persegi itu berada. kalau sudah ada yang menemukan pasti akan melapor ke pengurus pondok namun sampai saat ini belum ada laporan apapun.dugh!
Saat tengah asyik menunduk memperhatikan jalanan, seseorang menubruk tubuhnya cukup kuat.
seorang wanita terbaring dijalan dengan meringis pelan. "Astagfirullah, Aduhh.. "ringisnya
Azmi hanya terdiam tak tahu harus berbuat apa, menolong perempuan itu? tentu saja tidak boleh, bukan mahram.
"Ma-maaf ya Aku gak sengaja. "ucap gadis itu lalu bangkit dan menepuk gamisnya yang kotor
Azmi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya. "
Tanpa mengucap apapun lagi gadis itu langsung beranjak pergi, berlari begitu cepat sepertinya ia tengah terburu-buru.
Azmi mengambil sebuah buku yang berada dijalan, "Ukhty, bukumu jatuh! "teriak Azmi namun gadis itu tidak mendengar.
Ia memperhatikan sebuah buku bersampul biru muda bertuliskan nama Wullan Putri Balqis.
Namanya, Wulan. Batinnya bersuara
Azmi ingin mengejar gadis itu. namun saat ia melihat kearah gadis tadi berlari, punggungnya sudah tidak terlihat lagi. biarlah nanti ia mencari tahu pasti temannya ada yang mengenal Ukhty tadi.
Saat hendak melanjutkan kegiatannya mencari ponsel sebuah foto terjatuh dari buku yang ia pegang, Azmi mengambilnya dan terlihat seorang gadis berkhitmar biru muda tengah tersenyum manis.
Entahlah angin darimana tiba-tiba saja Azmi tersenyum tipis dan bergumam pelan,
"Cantik. "***
"Aku sudah mencari kesemua sudut tapi gak ketemu Mi, tadi kita telfon masih aktif tapi sekarang udah enggak aktif. kemungkinan ada yang udah nemuin tapi gak lapor, jadi bagaimana?" ucap Ahkam menyerah,
pasalnya mereka sudah mencari ponsel itu sedari sore hingga kini menjelang magrib namun tidak ketemu, "Ya udah Kak tunggu sampai besok aja, kalo masih rezeki Azmi ya mungkin akan ada yang balikin. "
Ahkam dan Aban menganggukkan kepalanya, lalu mereka bertiga duduk diteras masjid sambil menunggu waktu magrib berkumandang.
"Kalian ada yang kenal sama santriwati disini yang namanya, Wullan Putri Balqis? "tanya Azmi memecahkan keheningan
kedua pria itu saling menatap bingung, "Baru dengar namanya, ada apa emang tumben kamu nanyain soal cewek. "Jawab Ahkam heran.
Benar! bagaimana Ahkam dan Aban tidak heran coba, baru kali ini Azmi bertanya soal wanita biasanya pria itu paling cuek dan anti sekali dengan ukhty.
"Dia temenku dari kecil, namanya Wullan. dia bukan santriwati disini, dia kesini hanya waktu libur sekolah saja hari Sabtu dan Ahad. "Jawab Aban dengan tenang, "Ada apa kamu nanya soal dia?. "
Ya, Aban memang mengenal Wullan. Abi nya Aban teman baik Om Ridwan-Ayahnya Wulan, jadi mereka memang sudah akrab sedari kecil sering main bersama.
Azmi menggeleng pelan, "Tadi dia nabrak aku ditaman belakang terus bukunya jatuh, aku lihat ada namanya Wullan Putri Balqis. "jawab Azmi sambil memperlihatkan buku biru muda tersebut.
"Ini aku serahin ke kamu aja Ban, kamu kan mengenalnya nanti tolong dibalikin ya. "pinta Azmi
Dengan cepat Aban menolak, "Kamu simpan saja nanti balikin sendiri. "
"Aku takut. "jawab Azmi cepat
"Takut apa toh dia baik kok gak bakal gigit. "ledek Ahkam sambil terkekeh pelan.
Bersambung...
@Wullank__
Tanggal dibuat,
Depok, 17 September 2018
Tanggal Revisi,
Depok, 25 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollypop(y)
Acak#2In Azmi . Cinta pada pandangan pertama, owh tidak lebih tepatnya cinta pada tubrukan pertama. yaa, mereka bertemu secara tidak sengaja namun ketidaksengajaan itu meninggalkan rasa yang kini terus Azmi rasakan. Lollypop. sebuah permen berwarna-warn...