Iseng 4

375 49 5
                                    

Itachi menatap jengah perempuan bersurai merah di depannya. Tatapan matanya dingin dan jika saja tatapan mata bisa membunuh mungkin saja perempuan itu sudah terkapar tak bernyawa.

"Itachi-"

"Jangan pernah berani menyebut namaku dengan mulut berbisamu itu" 

Sekuat tenaga si perempuan menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata. Tapi apa daya saat setetes air matanya jatuh membasahi pipi.

"Cih, jangan gunakan air mata buayamu padaku. Itu sama sekali tidak ada gunanya."

Perempuan yang diketahui bernama Kyuubi itu menegarkan dirinya. Sekuat tenaga menahan aliran air mata yang berdesakan jatuh.

"Ku mohon dengarkan penjelasan dariku" 

"Penjelasan apa? Semua sudah jelas. Bukti-bukti perselingkuhanmu dengan Izuna, kakak iparmu sendiri sudah sangat jelas. Kau masih ingin mengelak!"

"Itu semua tidak benar, Chi."

"Sudah ku bilang jangan kau sebut namaku dengan mulut kotormu itu."

"Lebih baik sekarang kau angkat kaki dari rumahku. Aku sudah muak melihatmu." usir Itachi

"Chi, kumohon dengarkan penjelasanku dulu." Kyuubi bersimpuh di kaki Itachi, suaminya. Memohon welas asih sang suami.

"Lepas! Aku tidak sudi di sentuh olehmu, dasar wanita jal*ng. Pergi kau dari sini." Itachi berusaha membebaskan kakinya yang di peluk erat oleh Kyuubi.

"Hiks,,,, tolong dengarkan aku." Kyuubi semakin mengeratkan pelukannya di kaki Itachi

"Aku tidak butuh omong kosongmu. Pergi dari sini!" Kyuubi terdorong ke belakang saat dengan keras Itachi melepaskan pelukan erat Kyuubi di kakinya.

"Mama!" seorang anak kecil berlari dari arah tangga ingin memeluk Kyuubi

"Arashi!" Kyuubi berusaha berdiri untuk menghampiri putranya. Namun baru saja berdiri, tubuhnya kembali terdorong jatuh.

"Jangan berani kau sentuh putraku dengan tangan kotormu itu."

"Mama~" Arashi mulai menangis di gendongan Itachi dan berusaha agar bisa meraih sang ibu.

"Ara~" Kyuubi kembali ingin meraih sang putra, tapi sekali lagi tangannya di tepis oleh Itachi.

"Iruka!" panggil Itachi pada kepala pelayannya.

Tak berapa lama, seorang pria paruh baya datang menghampiri Itachi.

"Bawa Arashi ke kamarnya."

"Baik, tuan."

"Tidak mau,,,, Ara ingin bersama mama." Arashi kembali merengek dalam gendongan Iruka.

"Tuan muda, kita ke kamar dulu ya. Nanti kita bermain bersama."

"Tidak mau,,,, Ara mau mama"

"Cepat bawa dia ke kamar, Iruka!"

"Baik, tuan." Iruka pun berlalu bersama Arashi yang masih menangis, memanggil-manggil Kyuini.

"Ara,,,,"

"Kau masih juga disini. Apa kau tidak punya malu?"

"Tachi, kumohon dengarkan penjelasanku."

"Pergi kau dari sini. Aku sudah muak melihatmu. Atau perlu aku menyeretmu keluar dari rumah ini." Kyuubi berusaha memberontak saat Itachi dengan kasar menyeretnya keluar rumah. Itachi kembali mendorong tubuh Kyuubi hingga terjatuh, terduduk di lantai.

"Jangan pernah kau injakkan kakimu lagi di rumah ini, atau kau akan menyesal.

.

Brak.

Pintu tertutup dengan debuman keras. Kyuubi menatap nanar pada pintu yang tertutup. Kemudian tangis dan isakan yang menyayat hati mewakili rasa hancur yang dirasakan oleh Kyuubi. Hatinya berdenyut menyakitkan, dadanya terasa sangat menyesakkan. Kyuubi menangis, meratapi nasib buruk yang menimpanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"CUT!"

"Oke, bungkus!" tangisan yang tadi terdengar memilukan seketika berhenti

"Akhirnya kelar juga~" ujar beberapa Kru.

"KYUU-CHAN~" pintu yang tadi tertutup, terbuka kembali. Menampilkan sosok rupawan yang tergopoh-gopoh menghampiri kekasihnya yang masih duduk di lantai.

"Maafkan aku! Apa aku tadi menyakitimu? Apa kau terluka? Kau baik-baik saja? Atau kita ke rumah sakit saja sekarang."

"Berisik keriput! Dari pada kau berceloteh tidak jelas, lebih baik kau bantu aku berdiri."

"Ah,, maaf aku lupa. Ayo sini. Hati-hati!"

"Ughh,,, aku capek~"

"Capek yaa, mau aku pijiti?"

"Hn." sambil tersenyum menawan Itachi mulai memijat bahu Kyuubi.

"Ini semua gara-garamu. Seandainya kau bisa berakting seperti itu tadi, syutingnya akan selesai lebih cepat. Kita bahkan sudah take hampir dua puluh kali"

"Maafkan aku. Aku tidak bisa menyakitimu, meskipun itu hanya akting."

"Omong kosong, yang terakhir tadi aktingmu sangat bagus." dengus Kyuubi.

"Itu semua kan gara-gara kau mengancam akan menolak lamaranku, jika aku membuat kesalahan lagi"

"Dasar bodoh! Aku tidak akan melakukannya" ujar Kyuubi pelan namun masih bisa di dengar oleh Itachi yang berdiri di belakangnya.

"Eh?"

"A,,, aku haus. Aku ingin ambil minum." Kyuubi beranjak dari duduknya berusaha menghindar dari Itachi.

"Eeeitss,,, mau kemana?"

"A,,aku mau minum. Jadi lepaskan tanganku."

"Tidak mau~ sebelum kau mengatakan kau bersedia menjadi nyonya Uchiha Itachi."

"Ck, kau bercanda ya!"

"Aku serius."

"Kau melamarku? Sekarang?" hanya anggukan kepala yang menjawab.

"Disini? Begitu saja?" kembali Itachi menganggukkan kepala.

"Dasar Uchipret. Keriput gila. Nikah saja sana sama ubur-ubur."

Kyuubi pun berlalu dengn umpatan-umpatan yang di tujukan pada sang kekasihnya. 

Itachi tersenyum senang melihat tingkah Kyuubi yang menurutnya menggemaskan.

"Ahh~ calon istriku sungguh menggemaskan."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Fin

.

.

.

.

.

Mo izin untuk tidak up FF selama beberapa hari kedepan. Rencananya sih mau up FF tiap hari, tapi apa daya. Minggu ini ada acara keluarga jadi Dan bakalan sibuk di Duta.

Insyallah hari sabtu Dan bakalan up FF untuk event road to dango apple

Terima kasih atas pengertiannya.😘🙆🙏





IsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang