Tak Untuk Dilupakan

31 4 2
                                    

Kata kata yang keluar dari bibir Buk Wati sebelum dia pergi keluar dari kelas....
*

Fajar terkejut mendengar perintah dari buk Wati tersebut
                                             
"Minta maaf?"sontak Fajar setelah mendengar kata kata wali kelasnya.

"Minta maaf aja, lagian kau Nabrak orang ga minta maaf" tegur Roni menengahkan pikiran Fajar.

"Tapi setidaknya dia ngerti, aku lagi buru buru. Dia pakai acara nabrak pulak. Aku nya pun juga ga sadar udah nabrak dia" kata Fajar membela diri nya.

"Udah jar, namanya juga cewek, kita harus ngalah" kata Roni menengahkan pikiran Fajar yang kemana mana.

Fajar terdiam sejenak, dan berjalan dengan pelan ke arah Kursi Bintang, perempuan yang telah membuatnya malu di hari pertama sekolah.

"Nama mu bintang kan? Sorry soal tadi pagi. Aku panik dan nggak sadar udah nabrak." kata Fajar dengan Berat Hati, sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda permintaan maaf.

Bintang hanya melihat uluran tangan Fajar dan tak berniat untuk menggapai tangan Fajar.

"Aku tak mau ada musuh di hari pertama sekolah. Jadi mari berkawan dan lupakan hal tadi pagi. Gimana?" Lanjut Fajar berusaha minta maaf.

"Udah ku maafkan sejak tadi pagi. Tapi ndak untuk aku lupakan" jawab Bintang ketus sambil pergi berjalan keluar bersama Bunga.

"Lihatkan ron, hari pertama aja dia udah bikin kesal kayak gitu. Gimana besok besoknya coba." Kekesalan Fajar yang tertumpah kan ke arah Roni.

"Udah, biarin aja. Setidaknya kau udah minta maafkan? Masalah dimaafkan, itu urusan belakangan." Kata kata fajar ibaratkan filsafat dari negeri yang jauh. Baru aja bertemu, tapi dia udah memberikan banyak nasehat kepada Fajar yang memang sedikit tak bisa mengontrol emosi.

Disuasana kelas yang lumayan gaduh, dimana siswa siswi anak 10.D yang masih berkenalan satu dengan yang lain. Tiba tiba datanglah abang kelas, dengan postur yang cukup ideal masuk kedalam kelas 10.D.

"Permisi adek adek, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Dzaky TriPurnomo dari kelas 12 IPS 4. Saya selaku Ketua dari ekskul Futsal, berniat untuk mengajak kalian yang suka futsal, hobi futsal, atau mau belajar futsal untuk bergabung di dalam Ekskul Futsal di sekolah kita. Sebelum saya bertanya siapa aja yang mau ikut, ada pertanyaan?" Jelas Abang kelas tersebut dengan tegap, lengkap,dengan wibawanya selaku ketua Ekskul.

"Permisi bang, apakah ada pelatihnya? Kalau ada, pelatihnya dari luar atau salah satu guru?" Tanya Roni mengejutkan Fajar. Ia kira kalau Roni hanyalah kutu buku yang tak terlalu suka dengan Keringat. Tapi setelah mendengar antusiasmenya dalam bertanya itu, telah mematahkan anggapan Fajar tersebut.

"Pertanyaan Bagus, kami disini memakai Jasa dari Pelatih Luar. Untuk biaya Pelatih, jangan Khawatir semua di tanggung oleh sekolah. Tugas kita hanya berlatih dan bertanding." Jawab Abang kelas bernama Dzaky tersebut.

"Baiklah, saya akan Mendata siapa saja yang ingin memasuki Ekskul Futsal. Tolong angkat tangan yang ingin bergabung." Perintah Dzaky kepada seluruh adik kelasnya.

Sekitaran 8 orang laki laki yang ingin memasuki Ekskul Terpopuler tersebut, termasuk juga Roni. Entah kenapa, Fajar tampaknya tidak tertarik dengan Ekskul Futsal. Ia memang suka dengan yang mengeluarkan keringat, tapi tidak terlalu mendalami permainan Futsal. Karena itu dia tidak berminat memasuki Ekskul kawan sebangkunya tersebut.

Tak selang beberapa lama, masuk Kakak kelas dengan Paras Cantik memasuki kelas Fajar.

"Permisi adek adek, Nama kakak Yuliana Putri, biasa dipanggil Yuli. Kakak disini mau mengajak kalian terutama yang cewek untuk masuk kedalam Ekskul Tari. Ekskul Tari ini sudah dikenal di seluruh Pekanbaru, jadi jangan takut Atau khawatir karena kita akan sering tampil di Berbagai ajang bergengsi. Sekian mungkin penjelasan Kakak tentang Ekskul Tari disini. Ada yang berminat masuk Ekskul Tari?" Kata Kakak kelas tersebut, sambil memegang pena dan kertas untuk mencatat yang akan memasuki Ekskul nya.

12 Perempuan sudah tercatat di Selembar kertas yang di pegang oleh Kak Yuli tersebut. Termasuk Bunga, Teman dekat Bintang yang sudah lama saling kenal itu.

"Ga niat masuk Jar?" Tanya Roni dengan sedikit Nada Bercanda

"Ekskul nya ga niat Ron, Tapi kalau Kakaknya udah ada niat ni" Sambung Fajar melanjutkan Candaan Roni. Mereka tertawa Kecil setelah melakukan percakapan itu.

Fajar tampak menunggu sesuatu datang, Ekskul yang dia ingin kan. Dia melamun dan membayangkan kalau dia telah masuk kedalam Ekskul tersebut.

Lamunan Fajar buyar setelah melihat Abang kelas masuk dengan Bola Berwarna Kuning Biru di tangannya. Senyum Fajar merekah "Ini yang kunanti" ungkap Fajar dalam Hatinya.

"Perkenalkan semuanya. Nama saya Ahmad Sucipto, selaku Ketua dari Klub Voli. Saya berposisi di bagian Libero, dan saya berdiri disini untuk mengajak kalian bergabung ke dalam Klub Voli SMA kita. Kita udah banyak mendapatkan Prestasi di daerah Riau sendiri, dan nama SMA kita juga disegani di Daerah Riau ini. Bagi yang berniat untuk Bergabung, tolong angkat tangan dan katakan posisi yang diinginkan." Kata Abang kelas yang berbadan Lumayan Kecil tapi tidak terlalu. Posturnya memang sangat cocok untuk posisi nya sebagai Libero.

"Saya bang, Nama saya Fajar Dwi Satya dari kelas 10.D. Berposisi sebagai All Round." Ujar Fajar dengan semangat disambut dengan senyum dari bang Ahmad itu sendiri "Semangat nya bagus. Kami butuh semangat kayak kamu, kebetulan posisi all round sedang krisis di Klub kita. Semoga kita bisa berjuang bersama yaa..." kata abang kelas itu dengan kalem dan senyum tipis di bibirnya.

"Ada lagi yang mau masuk?" Tanya abang kelas tersebut ke seluruh Siswa.

"Saya bang, Bintang Anugrah. Posisi di Toser" Fajar terkejut dan berdalih pandangan ke arah Bintang.

"Sialan, kok ngambil Voli juga dia?" Hati Fajar berbicara

"Selamat Datang Bintang, dengan sifat kamu yang dingin itu, pasti kamu sangat ahli dalam berpikir seperti toser." Kata abang kelas tersebut sebelum menutup kegiatan pencarian anggota ini.

"Baiklah, dikelas ini hanya 2 orang yang berminat. Yaitu Fajar dan Bintang, semoga kita bisa berjuang bersama. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan perbuatan. Saya mohon undur diri."

Setelah Ketua Klub voli pergi, Fajar dan Bintang Saling menatap satu sama lain. Seakan tak percaya kalau mereka berada di Ekskul yang sama. Pertemuan yang tak menyenangkan tadi, masih berlanjut hingga sekarang. Mereka menatap tak suka satu sama lain. Dengan tatapan sinis mereka berdua, disinilah permasalahan Dimulai....

Fajar BerbintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang