part 4

338 30 5
                                    

sakit bukanlah tujuan utama dari kehidupan seseorang. terlebih melalui hal yang paling bermakna, tak ada yang keinginan untuk berlabuh di pesakitan.

sama halnya dengan baekhyun pagi itu, tak ada luapan berarti dari mata yang mulai memanas melihat interaksi pasangan didepannya.

namun hal itu bukanlah masalah utama yang diperankan. baekhyun dimana seharusnya menjadi tokoh utama namun akhirnya berperan sebagai figuran yang sedang tak baik baik saja.

perasaannya mulai tak menentu.
namun tetap berusaha terlihat senyum tanpa membiarkan tiga orang dewasa di mejanya mampu menebak ekspresi yang sebenarnya.

Baekhyun tersenyum manis meskipun relungnya mulai menjerit.

tak ada bukti bahwa Richard adalah Chanyeol nya. lelakinya.

hanya naluri baekhyun yang bisa percaya dengan hal bodoh yang disebut bukti.
hanya baekhyun yang benar-benar tak peduli dengan itu.

sampai semuanya lepas pada waktu yang tak akan pernah mampu dimengerti sejauh mana akan berdetik dan bermenit.

''baek, kenapa tidak dihabiskan?" interupsi dara menyadarkan wanita yang berpandangan rindu.

"aaah, aku sudah kenyang. kita akan segera kembali bukan? ada banyak arsiran yang harus ku selesaikan" yang dibalas ucapnya pun mengernyit karena tak merasa ada hal penting yang memang benar benar butuh penanganan cepat.

namun wanita itu mengerti maksud dari omongan baekhyun. jika dia benar benar ingin segera pergi dari hawa yang sedikit sesak menurut sahabatnya.

"ah ya, kau benar. Soo-ya maafkan eonni karena kita harus pergi dahulu. banyak pekerjaan yang harus diurus. tak apa bukan?"

"aah, tentu. kau akan menghubungiku nanti kan? aku akan menjemput eonni nanti saat pulang" jawaban wanita bermata bulat itu membuat baekhyun sedikit risih.

bukan masalah penting sebenarnya, hanya saja baekhyun merasa harus sedikit menghindari interaksi dengan pasangan itu.

dia ingin benar benar fokus untuk melupakan seseorang yang bahkan baekhyun sendiri masih ragu melakukanmya.

"hey aku akan bersama baekhyun saja, kau temani tunanganmu yang akan segera kembali ke salah satu negara bagian inggris itu bukan?"

"siap cantik" jawaban kyungsoo lagi-lagi membuat baekhyun memgeratkan cengkraman pada dompetnya.

.

.

"Baek bukan seperti itu untuk bertahan, meski seharusnya kau tak perlu melakukannya. i think it's fine if you want to tell him something about your past maybe?" itulah percakapan pertama saat memasuki salon yang keluar dari mulut luhan.

"him?"kernyitan kening baekhyun sudah pasti terlihat dengan jelas.

"yas, Richard Park a.k.a Park Chanyeol maybe?"

"Kau gila Dara? kau mau merusak hubungan adikmu dan tunangannya??.. waaah waaah baru sekarang aku tau ada kakak yang seperti dirimu. dan... sudahlah, i'm okay, buktinya aku bisa melewati ini bukan?. aku akan kembali keruanganku"

bukan, maksud Dara bukan seperti itu, baekhyun hanya tak mengerti apa yang dia pikirkan sebenarnya, karena Dara sadar dengan keadaan yang sebenarnya. mulai awal kedatangan calon adik iparnya itu dia sudah merasa janggal.

namun saat ini ia pecah fokus, entah pada adik kesayangannya atau pada sahabat sematinya. Dara pun tak bisa berlabuh.

.

.

aku masih penaasaran dengan gadis itu, lagipula kenapa aku memikirkannya? bukankah seharusnya tidak seperti itu Dude?

SightlessWhere stories live. Discover now