Photoshoot

1.5K 102 10
                                    

Aku mencintaimu bukan karena kelebihanmu,tapi karena kenyamanan bila bersamamu

€€€€

"Hola Aisyah"sapa Mozza (Halo Aisyah).

"Hola Mozza"sapa balik Aisyah (Halo Mozza).

"La sesión de fotos comenzará pronto, así que cambia la vestimenta y el maquillaje"perintah Mozza (Sesi foto akan segera dimulai, jadi ganti baju dan make up).

"Listo Mozza"Aisyah sambil pergi ke ruang ganti (Siap Mozza).

Setelah selesai ganti baju dan make up Aisyah segera ke tempat sesi foto pertama di lapangam kampus, di sana sudah penuh mahasiswa dan mahasiswi yang ingin
melihat Aisyah.

"Ada apaan rame-rame"bingung Ari.

"Lo nggak tau"jawab Athalla.

"Nggak,memangnya kenapa?"tanya Ari lagi.

"Aisyah itu salah satu model ternama di Madrid, rame-rame karena Aisyah photoshootnya dikampus, jadi orang pada pengen lihat"ucap panjang lebar Azka.

"Biasa aja"jawab Ari datar.

"Wah lo, jangan gitu Ri. Nanti lo suka baru tahu"goda Athalla.

"Apaan sih"kesal Ari.

"Kesana yuk"ajak Azka.

"Boleh, lo mau ikut gak Ri"Athalla sambil menyusul Azka.

"Iya gue ikut"Ari mengikuti mereka kelapangan.

Di lapangan benar-benar ramai,para mahasiswa sambil berdesak-desakan untuk melihat Aisyah.

"No esperaba que la sesión de fotos de Aisha fuera vista por muchas personas"sahut photographer.               (Saya tidak menyangka pemotretan Aisyah akan dilihat banyak orang)

"Eres genial Aisha, tus fanáticos son muchos"ucap salah satu kru
(kamu hebat Aisyah, fans kamu banyak sekali).

"Gracias"jawab Aisyah (Terima Kasih).

"Comencemos a disparar"perintah photographer (Mari kita mulai pemotretan).

Aisyah kini sedang pemotretan dengan pose yang membuat semua orang kagum.

Sedangkan Ari melihat Aisyah dengan pandangan biasa saja, tidak kagum seperti lainnya.

"Emang apa bagusnya Aisyah"batin Ari.

Ia hanya melihat santai, sebenarnya Ari ingin pergi dari lapangan.Tapi,jika ia ingin keluar,  harus berdesakan dengan yang lain.

"Kapan selesai nih photoshoot"gerutu Ari.

Ari benar-benar kesal dengan keadaan dorong-dorongan hanya untuk melihat Aisyah, yang menurutnya biasa saja.

Pukul 12.32

Pemotretan Aisyah sudah selesai, ia sekarang merasa sangat capek dan ingin merebahkan dirinya di atas kasur sekarang.

"La sesión de fotos de Aisyah hoy es muy satisfactoria, estoy seguro de que la compañía de revistas agregará un contrato"ucap photographer
(Sesi foto Aisyah hari ini sangat memuaskan, saya yakin perusahaan majalah tersebut akan menambahkan kontrak).

"Gracias por el cumplido"jawab Aisyah. (Terima kasih atas pujiannya).

Setelah mengobrol cukup lama Aisyah, pamit dari tempat pemotretan.Karena ia sangat capek dan ingin segera pulang.

Aisyah pergi ke parkiran,lalu masuk ke mobilnya dan melaju ke arah apartemennya.

Ari kini sedang mengendarai mobil ke arah apartemennya, ia merasa mobil sport warna biru itu mengikutinya.

Saat Ari masuk ke parkiran apartemen mobil tersebut juga masuk. Karena kesal Ari pun turun dan mengetuk jendela mobil tetsebut.

Aisyah yang merasa kaca mobilnya diketuk ia segera turun.

"Aisyah"

"Ari"

Teriak kaget mereka bersama, bagaimana bisa ia dan Ari satu apartemen.

"Lo ngapain di sini"tanya Ari

"Mau berenang, ya balik la"kesal Aisyah

"Lo sendiri?"sambung Aisyah

"Gue juga pengen pulang"jawab Ari

"Jangan bilang kita tetangaan"teriak mereka

Aisyah dan Ari kini sedang menunggu lift, tak lama pintu lift pun terbuka mereka berdua masuk.

Aisyah ingin pencet ke lantai 4 tiba-tiba Ari juga ingin memencet tombol lantai 4.

"Kenapa sih gue harus sama apartemen,lantai sama"kesal Aisyah

"Emang gue mau sama situ"sinis Ari

"Gue juga nggak mau kali"sahut Aisyah

Tak lama pintu lift pun terbuka,mereka berjalan dengam Aisyah di depan dan Ari di belakang.Aisyah merasa Ari terus mengikutinya sampai ke depan apartemen Aisyah.

"Lo ngapain sih ikuti gue"kesal Aisyah
"Jadi orang PD amat ini apartemen gue"Ari menunjuk ke depan arah apartemen Aisyah

"Jadi kita depanan"teriak Aisyah

"Selo aja, gue juga nggak mau kali nganggu lo kurang kerja banget gue"sindir Ari

"Memang gue mau"jawab Aisyah

Aisyah tak mempedulikan omelan Ari, ia segera masul ke apartemen dan langsung merebahkan diri di atas kasur.

***

Ari kini sedang mendengarkan lagu lewat earphone,sambil merebahkan tubuh. Menurut Ari hari ini sangat melelahkan,karena mahasiswa baru ia disuruh inilah itulah. Ia benar-benar capek dan butuh ketenangan

Saat sedang asik mendengarkan lagi, tiba-tiba siara HP Ari berbunyi

Dad is calling

Ari malas sekali mengangkat telepon dari papanya tersebut. Sampai akhirnya Ari mengangkatnya karena berbunyi terus.

Halo Ari

Ngapain Pa telpon Ari

Kamu yakin nggak mau terima perjodohan ini

Harus berapa kali sih Ari bilang,Ari nggak mau

Bener nih nggak nyesel

Tut....  Tut....

Ari memutuskan sambungan telepon dari papanya, ia kini sangat kesal.

Tbc....
Chapter 2 udah dirilis

Jangan lupa vote and comment
See you next chapter

Love Story in MadridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang