problem

27.6K 319 4
                                    

Yewon masuk ke rumah tanpa ngucapin apapun, baik ke bonyoknya maupun adeknya. Dia langsung masuk ke kamarnya. Dia masih mikir apakah dia perlu nyeritain masalah ini atau gak. 


Kalo diceritain, dikiranya dia gak bisa jaga diri. Tapi, kalo gak diceritain, dia gak yakin bisa nyimpen cerita itu sendiri.


"woe," Yeseul tiba-tiba buka pintu kamar Yewon. Yewon masih diem.

"kenapa sih lu? aneh bat," tanya Yeseul.

"gw syok," jawab Yewon singkat.

"dih, kenapa lu?" tanya Yeseul lagi.


Yewon bimbang. Perlukah nyeritain ke deknya yang notabennya ember ini? 


"gua-"

"gua mau cerita nih,  tadi tuh ya pas praktek IPA, gua kan sekelompok sama Eunwoo, woi gilaaa gans banget pas dia ngarahin gua make mikroskop, ihh pangeran gueee," kata-kata Yewon kepotong sama cerita adeknya ini. 

"hm," dehem Yewon males.

"ih gaasik lu gitu doang reaksinya," kata Yeseul, pindah tempat ke kasurnya Yewon.

"terus?" 

"dia nyium gue," ujar Yeseul. Yewon langsung mbelalakin matanya.

"Heee, ya ghala, gila apa mau nyium di lab," kata Yeseul sambil cengengesan. "Oh ya? lu gamau cerita apa gitu?" 

"gua ga yakin mau cerita ama lu, ember sih," ceplos Yewon.

"ih jahat, ayolah cerita," 

Yewon nujukkin lehernya yang ada beberapa kissmark. Yeseul langsung tau apa itu.

"gila lu! sama siapa?" tanya Yeseul gak kalah syok sama Yewon.

"jangan bilang mama papa plis," mohon Yewon.

"o-oke," jawab Yeseul kikuk.

"itu gua bisa jelasin, gua sebenernya nebeng sama temen gua itu, gua ketiduran, bangun-bangun udah di kamarnya dia," Yewon yang liat adeknya denger ceritanya sambil nganga kek orang bege langsung ngelanjutin, "tapi gua masih pw kok, dia cuma kiss leher gua dan..." 


Hening.


"grepe dikit," lanjut Yewon sambil nunjukkin wajah gak enaknya.

"cuma lu bilang? gila! lu harus lapor polisi sekarang juga! jangan mau dilecehin gitu!" tukas adeknya.

"gua ga yakin itu bisa membantu," ujar Yewon.


Hening lagi.


"yaudah gua mau ke kamar dulu, dah," pamit Yeseul.

"dah," jawab Yewon. 


Yewon bergeliat di kasurnya. geli sama apa yang baru dia ceritain ke adeknya. dia ga yakin cerita itu bakal aman. 


***


Pagi ini, Yewon ketemu Jungkook waktu masuk gerbang. Canggung. Itu yang dirasain mereka berdua. Nggak yang ngelakuin, nggak yang korban.


"heh," sapa Yewon yang liat JiA dateng dengan wajah murung.

"hm," jawab JiA.

"ada masalah nih? tumben murung," tanya Yewon. JiA nengok ke belakang, liat Jungkook lebih tepatnya. Dan tetiba langsung nangis di depan Yewon.

"lah woe, jangan nangis disini anjir," Yewon langsung ngerangkul JiA dan berencana bawa JiA ke rooftop. Baru selangkah jalan, Yewon nengok ke Jungkook dan masang tatapan bertanya-tanya.


***


"huaaaaaa," udah 10 menitan JiA nangis di rooftop.

"cerita aja kalo udah siap," ujar Yewon. Dia gak tega sebenernya liat sahabatnya nangis gitu. Tapi dia juga gatau harus apa supaya JiA berhenti nangis.


Gak lama bel masuk bunyi. persetan sama kelas, JiA belom berenti nangis, batin Yewon.


"gua diputusin sama Taehyung," kata JiA lirih.

"hah? sejak kapan lu bedua pacaran?" tanya Yewon bingung.

"kemaren, tapi kemaren juga gua diputusin, hiks," jawab JiA. Dianya nangis lagi.

"idih, pacaran model apasi," rutuk Yewon. Kesel, itu yang dirasain Yewon sekarang. Tapi mau marah juga gabisa, sahabatnya lagi dalam masalah. 

"ihh dengerin duluuu, hik" isak JiA.

"iya gua dengerin, apaan?" 

"cerita ini lumayan panjang sebenernya," kata JiA ragu.

"gua dengerin," kata Yewon mantep.

"ini berawal dari 2 bulan yang lalu, minggu ke dua gua pdkt sama Taehyung.." 


* tbc *










Thankyou yang udah support cerita ini! 

Vote dan comment sangat dibutuhkan~

Jangan lupa follow @youth_p97 yaa

You in Me (kth) NC 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang