Part 4

14 1 0
                                    

"din?"

"apa?"

"lu kecewa gak sih sama reyhan? Gua liat ahir-ahir ini si reyhan sibuk deh,sampe waktu lu berdua aja keganggu,contonya aja kayak tadi."

Dinda terus berjalan melewati lorong koridor sekolah sambil berpikir.
Dinda pun dalam hati tidak memungkiri kalau dia menyetujui tentang apa yang di ucapkan oleh sahabatnya itu.

"Gua juga kecewa sama reyhan.tapi kan gua juga harus ngerti kalo reyhan itu lagi sibuk.lu juga tau kan bell kalo reyhan tu kelas dua belas dan bentar lagi dia tu bakal UN

Jawab Dinda dengan kepala menunduk dan wajah murungnya.

"Iya sih,,"

****

Tteeeeettttt!!!

Srett!
"Din gua duluan ya"

"Iya"

    Akhir percakapan mereka pun berakhir setelah beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi.

Ddrrrrrrett!

Dengan segera ia pun mengambil handphone-nya.
Dinda pun melihat terdapat dua pesan masuk dari kontak yang berbeda.

Dari:Ibu
     Din.ibu sama ayah pergi ke jogja jenguk nenek.Jangan lupa sepulang sekolah makan ya.ibu sudah siapin makanan dimeja.

Untuk:ibu
  Iya

Dia pun beralih membuka pesan satunya lagi dari kekasihnya reyhan.

Dari:Rey♥
  Gua tunggu di parkiran😉😘


Dengan cepat dia pun membalas kalau dia akan segera ke sana.

Dengan wajah kembali tersenyum dinda pun menyimpan handphone-nya ke tempat semula dan bergegas pergi dengan langkah kaki yang cepat agar segera sampai ketempat dimana kekasihnya menunggu.

.

.
.

Plakkk!

"Hey"

"Astagfirlloh.."

Kaget reyhan dengan tangan memegang dadanya.
Dengan cepat dia pun berbalik sehingga dia bisa melihat siapa dalang dibalik kekagetan nya itu.

"Hehe,,piss"

Dan reyhan pun melihat gadisnya cengengesan dengan tangan terangkat memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

'Huhhh sabar rey'

"Lu tuh ya kebiasaan,bikin kaget orang aja"

"Hehe,,,ma'ap"

Dengan cepat mereka pun masuk kedalam mobil.

Iya memang benar,kalau reyhan membawa mobil ke sekolah.
Bukan berarti dia sombong tapi dia dipaksa orang tuanya agar membawa mobil pemberian beliau waktu dia ulang tahun bulan kemarin untuk me-efektipkan waktu agar tidak kesiangan.
Dia pun sesekali naik angkot atau bus kesekolah.

Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil dan duduk dengan nyaman tidak lupa pula mereka selalu memakai sabuk pengaman untuk keselamatan mereka.

Dengan secara perlahan mobil itu pun mulai melesat keluar gerbang sekolah dan berlalu bergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

****

Brummm ckitt!

Brak!

Dinda pun turun dari mobil reyhan setelah berhenti di depan pagar rumahnya.

Dengan perlahan reyhan pun menurunkan kaca warna hitam mobilnya.

"Gapapa dirumah sendiri?"

"Iya gapapa,udah sono pergi"

Huhh,,walaupun reyhan tau kalau dinda sudah terbiasa dirumah sendiri.tapi reyhan tetap khawatir.

"Iya deh gua pulang ya.kalo ada apa-apa telpon gua aja"

Dengan balasan anggukan dinda.
Sebelum pergi reyhan pun menekan kelakson sekali untuk memberitaukan kalau dia akan pergi.
Dan dibalas lambayan tangan dinda dengan bibir tersenyum memandang kekasihnya pergi.

Setelah mobil kekasihnya pergi jauh.dia pun membalikan badan dan berjalan sehingga dia berhenti di depan pagar rumahnya.

Kreeet!


Dan berlalu masuk ke halaman rumahnya yang bisa terbilang luas untuk ukuran rumahnya,dengan halaman depan terdapat berbagai jenis bunga bermekaran dan satu pohon mangga yang sedang berbuah itu.

Dan di belakang rumahnya pun terdapat berbagai jenis sayur dan buahan yang di tanam oleh dia bersama orang tuanya.

kata ayahnya,ibunya dulu ingin memiliki rumah yang terdapat halaman luas untuk dapat bisa bercocok tanam.

Karena itu pula.rumahnya menjadi asri dan sejuk di antara rumah tetangga mereka.

Setelah masuk kedalam rumah dia pun berlalu pergi kedalam kamarnya untuk untuk mengganti pakaian nya dan membersihkan badan nya yang lengket oleh keringat.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian rumahan yang kini dinda pun berjalan menuju ruangan makan yang menyatu dengan dapur.

Dinda pun dapat melihat kalau di atas meja makannya terdapat nasi goreng yang merupakan salah satu makanab kesukaannya itu.

Dengan perlahan ia pun menarik kursi dan duduk di atasnya.sehingga ia langsung berhadapan dengan makanan yang tidak berselang dengan lama habis.

Tidak dapat di pungkiri kalau masakan ibunya itu selalu enak.
Walaupun dinda termasuk manja terhadap orang tuanya,dinda dapat dikategorikan gadis yang mandiri.

Dan itu semua karena bimbingan orang tuanya yang dengan sabar mengajarinya berbagai macam hal,termasuk memasak.

Ketika dinda minum.ia mendengar suara getaran handphone-nya bergetar yang dengan segera ia angkaat.

"Hallo?"

".........."

"Iya dengan saya sendiri.ada apa ya?"

".........."

"Apaa!!!!"

•••••Bersambung•••••

Apa yang terjadi?
Kenapa dinda kaget ya?

Mohon di maklum.....
Pengalaman pertama......🙏😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang