"Selamat tinggal!" Kata Ruka."Megumi, adik sepupuku satu-satunya." Kata Kaito.
"Santailah Kaito! Kau akan menemukan saudara baru nanti!" Kata Ruka yang berusaha menghiburnya.
"Han! Percepat laju mobil ini!" Kata Kaito.
"Wah semangat sang pejuang sudah berkobar!" Ejek Ruka.
"Berisik!" Kata Kaito.
LOCATION: PRAMUDYA WALLS
-Army's ZoneSesampainya di luar benteng (luar gerbang benteng). Kami tidak melihat orang, dan setitik darahpun. Yang kami lihat adalah sebuah dinding besar dan megah dengan tinggi 62 m, dengan ketebalan dinding 9 m dan luasnya yang setara dengan satu provinsi(provinsi di dunia nyata).
"Oi! Ini kami! Para Commander! Buka gerbangnya!" Kata Hanbei.
"Baiklah! Lewati gerbang dengan perlahan. Akan ada 6 sensor yang akan menghancurkan virus yang melekat ditubuh anda!" Kata petugas S.A.P.D .
"Para penduduk sudah masuk kedalam dinding semua yah?" Teriak Ruka.
"Ya!" Balas petugas S.A.P.D
"Harusnya kita duluan yang sampai! Kita pakai mobil, mereka?" Ejek Ruka.
"Sendal." Balas Kaito.
Saat memasuki dinding...
Suasana sangat ramai. Orang bersorak-sorai karena selamat dari serangan zombi."I-itu Commander Kaito!" Kata penduduk.
"Dimana Tn. Taki!" Tanya Kaito sambil turun dari mobil.
"Dia sudah ada di kantor barunya!" Kata petugas S.A.P.D .
"Oi! Apa ada vampir yang ikut berlari diantara kerumunan penduduk!?" Tanya Ruka.
"Maaf? Vampir? Zombi bukan vampir." Kata petugas S.A.P.D .
"Maksudku, tadi banyak orang berlari kesini kan? Kalau iya, apakah ada vampir yang bersembunyi diantara kerumunan?" Tanya Ruka.
"Owh! Sayangnya tidak ada! Kami memiliki radar pendeteksi manusia! Cara kerjanya adalah, membedakan manusia, mana hewan, dan yang mana makhluk aneh." Kata petugas S.A.P.D .
"Commander Kaito! Tn. Taki mencari anda!" Kata petugas S.U.P.D .
"Nnng... Yap! Baiklah." Kata Kaito.
"Apa aku dan Hanbei juga?" Tanya Ruka.
"Ayo ikut saja, kita minta tindakan selanjutnya!" Kata Kaito .
LOCATION: PRAMUDYA WALLS
-Leader Walls"Oh, halo. Kalian selamat rupanya." Kata Taki sambil melihat suasana di balik kaca jendela.
"Pagi yang buruk bukan? Tn. Taki." Kata Kaito.
"Ya... begitulah! Takdir sudah menanti, didepan sana." Kata Taki.
"Maaf, Tn. Taki. Apa tindakan selanjutnya yang akan anda lakukan?" Tanya Hanbei.
"Sejauh ini aku tidak tahu. Jika ada perkembangan, akan kuberitahu kalian. Santai saja." Kata Taki.
"Santai? Kau bilang santai!?" Kata Ruka.
"Ruka, tahan emosimu..." Kata Hanbei.
"Rencanaku, kalian bertiga akan menjadi ketua dari organisasi kemiliteran." Kata Taki.
"Organisasi kemiliteran?" Tanya Kaito.
"Ya, Defender Corps, atau D.F.D.C!" Kata Taki.
"Kau ini, bercandamu. Sangat tidak lucu!" Kata Hanbei.
"Tidak, aku tidak bercanda. Aku hanya ketua distrik. Tak ada waktu bercanda disaat seperti ini." Kata Taki.
"Baiklah, jelaskan tentang organisasimu kepada kami!" Kata Ruka bersemangat.
"Yah, baiklah makin banyak waktu terbuang." Kata Kaito pelan.
"Organisasi memiliki nama D.F.D.C/Defender Corps. Jumlah prajurit yang sudah kumasukkan keorganisasi ini sekitar 70.000 an. Dan, D.F.D.C akan membentuk sebuah regu yaitu, D.F.D.S/Defender Squad, dengan jumlah masing-masing regu 370 orang!" Kata Taki.
"Maaf, apa ada tugas?" Kata Hanbei.
"Hanbei, pertanyaanmu kuralat menjadi. Apa misi kami kali ini?" Tanya Kaito.
"Ya!" Kata Hanbei dan Ruka.
"Itulah kendalanya... semua anggota masih dilatih menggunakan katana(pedang), armor baja, dan senapan." Kata Taki.
"Armor baja?" Kata Ruka.
"Ya, armor itu melindungi kaki, perut, tangan, leher, dan kepala." Kata Taki.
"Wuah! Bukankah itu lebih keren Kai! S.A.P.D dan S.U.P.D kalah!" Kata Ruka.
"Tentu saja, karena S.A.P.D dan S.U.P.D hanya menghancurkan zombi yang ada didekat dinding. Sedangkan, kalian menghancurkan zombi yang berada di distrik." Kata Taki.
"Iya, S.A.P.D hanya polisi militer. Sedangkan, S.U.P.D adalah polisi biasa." Kata Kaito.
"Hei, berapa pelurukah senapan itu?" Kata Ruka.
"Akhirnya ada yang bertanya! Sekali tembak mengeluarkan lima peluru dalam satu selongsong. Dan masing-masing diberikan 200 selongsong!" Kata Taki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Attack!
AcciónKisah ini berawal dari limbah kota yang dibuang ke sebuah distrik. Namun ternyata, limbah itu bukan sembarang limbah, melainkan sebuah virus yang dapat mengubah dunia. Kaito, Hanbei, Ruka, dan Mikaru. Merekalah prajurit terkuat di distriknya dan ak...