pukul sebelas malam Jihyo dan Yugyeom berdiri ditempat dimana June katakan siang tadi.
Yugyeom menatap ke sekeliling tak ada tanda-tanda Jinny ada di sini.
Yugyeom melihat ke kanan lalu ke kiri memeriksa siapa tau Jinny sedang tidak berdiri di sekitar sini melainkan di sudut tembok prumahan ini.
"kamu cari apaan?"
Yugyeom menepuk jidatnya lalu ia membuka galeri foto di hanponenya dan memperlihatkan wanita cantik tengah tersenyum.
"siapa itu?"
"Jinny mantan June cari dia, kayanya June belum ikhlasin kepergianya dan malah nyalahin dirinya sendiri."
"kenapa malah cari disini? bukanya cari dikuburan?"
"tempat kecelakaannya di sini, kalau gak salah, gue pernah liat kalau orang yang meninggal dan salah satu orang terdekatnya belum merelakan kepergianya, dia akan tertahan ditempat dia menghembuskan nafas terakhirnya."
"oh gitu."
Yugyeom menganggukan kepalanya. lalu ia mencari lagi keberadaan Jinny.
"itu bukan?"
"mana?" Jihyo menunjuk wanita yang sekarang duduk di antara dua pohon sedang menunduk sendu.
Jihyo menghampiri wanita itu, wajah pucat terlihat begitu jelas tapi masih sangat cantik menurut Jihyo.
"Jinny?"
Wanita itu menoleh, banyak darah di sekitar wajah kirinya.
"kamu beneran Jinny?"
wanita itu mengangguk.
"mantan June?" tanya Yugyeom tiba-tiba sudah berada di sebelah Jihyo.
"iyaa. kamu kenal June?!" tanya Jinny antusias.
"kenal."
"bawa aku ketemu Junee.."
"iya rencananya jug gitu." Jihyo tersenyum lebar.
"bentar gue mau telpon dia dulu, soalnya June suka keluar kota akhir-akhir ini."
Yugyeom menempelkan hanponenya.
"Junn.."
"lo dimana?"
"bisinis mulu belom juga lulus."
"ini ada Jinny disamping gue, lo mau ngomong sekarang apa mau ngomong langsung biar gue cari cara buat lo bisa bicara langsung sama jinny."
"oh iya terus lo balik kapan?"
"lah buset lama banget! yaudah gue bawa pulang jinny aja apa gue tinggal di sini?"
"yaudah."
"iya sama-sama cepet balik ya."
panggilan di putuskan oleh Yugyeom ia menatap kesamping melihat dua wanita menatap ia serius.
"Jinny lo ikut gue."
"gimana caranya aku udah beberaap kali pergi dari tempat ini tapi selalu balik lagi."
Yugyeom menyisir sekitar tempat dan mendapat anting kecil di rerumputan lalu Yugyeom memungut antung itu.
"punya lo?"
"iya nemu di mana?"
"disitu, ini bisa jadi alat pemindah tempat lo."
Jihyo menatap heran Yugyeom, sebenarnya mantannya itu seorang paranormal atau apa?
"ayo..."
👻👻👻
Ternyata keputusan membawa Jinny pulang kerumah salah besar, karena dua wanita di satu kan sangat berbahaya, apa lagi keduanya sama-sama suka bercerita, Yugyeom sampai tidak bisa tidur karena keberisikan, ada saatnya wanita itu tertawa terbahak-bahak dan ada kalamya juga menangis kencang dan bayangkan suara kedua wanita itu menggema dan cekikikan nya membuat merinding jika mereka tidak terbiasa mendengarnya.
Yugyeom menutup wajahnya denga bantal saat dia mulai terlelap deringan alarem jamnya bergema, Yugyeom langsung bangun duduk menatap kesal ke arah dua wanita yang asik mengobrol di samping tempat tidurnya.
Yugyeom menutup pintu kamar mandi dengan sangat keras membuat Jihyo dan Jinny menoleh dan menatap aneh ke araha kamar mandi.
"kenapa dia?""kebelet bab kali ni."
"oh."
👻👻👻
Yugyeom melipat kedua tanganya dimeja, ia memilih duduk paling belalang menyembunyikan wajahnya di balik punggung teman-temanya.
Saat dosen menjelaskan Yugyeom malah tertidur pulas. teman-temanya tak menghiraukannya karena memang akhir- akhir ini banyak tugas yang musti mereka kerjakan mungkin yugyeom kelelahan karena itu pikir mereka, padahal yugyeom inget ada tugas juga enggak.
Pulangnya Yugyeom mampir kependopo kampus dimana sudah ada Jungkook dan Dokyeom sudah menunggu di sana.
"muka lo lee udah kaya baju belom di setrika." celetuk Dokyeom. Yugyeom cuma mendengus dan duduk di antara mereka.
"gara-gara Jinny sama Jihyo gue gak bisa tidur."
"Jinny?!"
"iya gue bawa pulang ke rumah, gila gak di kamar gue ada dua makhluk halus."
"nikmatin ae lumayan hantunya cantik-cantik."
"cantik tapi bau amis gimana?"
"bau amis? bukanya biasanya hantu bau kemenyan."
"Jinny kan meninggal karena kecelakaan."
"Jihyo baunya gimana?" tanya Dokyeom.
"dia tak berbau." ucap Yugyeom asal.
"yahh lo bukanya endus-endus."
Dokyeom memulul kepala Jungkook. Yugyeom cuma nyengir terlalu malas untuk ketawa hari ini.
bersambung..
###
see you di chapter selanjutnya
maafkan makin gak jelas aja ini cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Hari
Fanfiction"please gue cuma di kasih dua belas hari! gue mohon bantu gue..." "udah gue bilang ke dukun aja sana!" "lo harapan gue satu-satunya, gak ada orang lain yang ngeliat gue kecuali elo." "gak." "gue mohonn.." "gak." "gyom.." "iyaaa akhh lo gak usah nang...