sembilan

241 61 11
                                    

"samperin gih.. gila ya Jihyo kuat amet tidur hampir dua minggu." cerocos June

Yugyeom beneran bingung dia coba cubit tangannya, sakit. ternyata bukan mimpi.

"gyeom kok elo diem?" suara berat June membuat Yugyeom terperangah.

"hah apa Jun?"

"elo mendadak jadi budek si jing!"

"gak usah kasar."

"samperin gih, kangen kan lo pasti." ledek June

"gak jelas banget si lo Jun." Yugyeom mematikan sambungan  telponnya sepihak.

Yugyeom ganti baju lalu turun ke bawah, dia pamitan ke mamah papahnya dulu.

"yugyeom pergi ke rumah sakit bentar mah yah.." ucap Yugyeom dan mencium tangan ayahnya dulu.

"hah siapa yang sakit dek?" tanya sang ayah.

"Jihyo yah."

"mantan kamu?" tanya mamahnya.

"iyaa.."

"salam ya sama tante Hyuna."

"iya mah." Yugyeom keluar rumah ia berniat menelpon Dokyeom karena motor nya sedang bermasalah.

Beberapa detik kemudian terdengar suara cowok yang terkenal dengan suara yang luar biasa berisik di kampus.

"ha tu de lo.."

"kyeomm.."

"yes ayemm.."

"gue seriuss nih bangsat.."

"selooo ada apa bebihh?"

"di mana lo?"

"wese kenapa? mau vidio call aja?"

"serius dikit kenapa sih!!"

"iyaa mas kok gak nyelo banget dari tadi."

keputusan yang teramat sangat salah menghumbungi seorang yang bernama Lee Dokyeom, berhubung rumah Dokyeom deket dengannya jadi dengan terpaksa Yugyeom menghubungi makhluk itu.

"jemput gue!"

"gue mules bentaran deh."

"kyeomm.."

"lima belas menit lagi."

Akhirnya Yugyeom cuma nongkrong deket tempat sampah rumahnya menunggu kedatangan Dokyeom, kenapa gak masuk ke dalam rumah aja? satu alasannya, karena Yugyeom malas.

"ciee nungguin." padahal jarak antara Yugyeom dan Dokyeom terbilang jauh sekarang, tapi tetap saja suara seorang master singer jaran goyang itu terdengar sangat lantang di telinga Yugyeom. Dokyeom mematikan mesin motornya di samping Yugyeom.

"anter ke rumah sakit."

"ngapain?"

"ke Jihyo."

"ciee elah mau celebek." ledek Dokyeom.

"kyeom pliss." Yugyeom udah panik itu tapi dibecandain aja sama Dokyeom kan nyebelin.

"kakanda nanti adinda anterin.. tenang aja, mukanya gak usah merah gitu."

Sumpah Yugyeom pengen sedot ubun- ubun Dokyeom.

"ada yuju ayo." itu adalah cara cepat ngajak seorang Lee Dokyeom untuk berhenti bercanda.

"SERIUSANNN!" sudah Yugyeom tebak pasti Dokyeom histeris seperti itu kalau mendengar nama gebetannya.

"serius.. mangkanya ayo!"

"yaudah tancap.. nih helmnya biar selamat sampai tujuan."  Yugyeom menerima helm dari Dokyeom dan langsung memakainya. setelah itu Yugyeom menaiki motor ninja patak Dokyeom.

Sesampainya di sana Yugyeom melihat tante Hyuna sedang mengupas apel dan menyuapinya ke mulut Jihyo.

"masuk aja gyeom." ucap Yuju.

"hooh lo saliman sama mantan camer dulu." tambah Dokyeom.

Yuju tertawa sedangkan Yugyeom mencubit tangan Dokyeom.

"masuk bareng lah kyeom."

"gue disini aja sama ayang ujuy.."

"dih masuk aja sono.. gue mau balik kok." tolak Yuju.

"gue anterin."

"gue balik sama siapa?" Yugyeom kesel sendiri jadinya kalau ada Yuju pasti Yugyeom di lupakan sama Dokyeom.

"alah lo cowok gak usah manja."

Yugyeom cemberut dan masuk ke dalam.

" yehh ngambekan dasar bocah."

👻👻👻

Yugyeom awalnya ragu untuk nyapa, tapi udah terlanjur basah yaudah dari pada gak sopan kan.

"tante apa kabar?" ucap Yugyeom ramah.

"baik.. kamu gimana gyeom?"

"baik tan."

"tante tinggal ya." mamah Jihyo angkat kaki dari sana, tersisa Jihyo dan Yugyeom yang saling menatap satu sama lain.

"kangen!!" ucap Jihyo lalu menarik Yugyeom dalam pelukan erat yang baru kali ini Yugyeom rasakan, dan rasanya beda. rasanya bukan seperti Jihyo yang Yugyeom kenal.  Yugyeom melepaskam pelukan Jihyo secara paksa.

"Jihyo kamu kenapa?"

"aku baik. gak kenapa-kenapa."

Yugyeom menatap lekat  mata Jihyo lalu dia tersenyum masam.

"lo bukan Jihyoo."

Bersambung....

12 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang