6. Hari Pertama Sekolah

21 0 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama sekolah untuk semester 2. Sebentar lagi aku akan meninggalkan SMP ku tercinta. Seperti yang kalian ketahui, aku duduk sebangku dengan Aldi. Tentu aku merasa canggung sebab dia sudah berpacaran dan aku masih punya rasa suka dengannya.

"Halo Aldi" sapaku

"Halo juga. Gimana liburannya?" Tanya Aldi

"Gak gimana-gimana."

"Kok bisa jatuh sih" Gurau Aldi

"Loh kok kamu tau" aku terkejut

"Ya iyalah, kan aku yang tolong kamu."

Aku menyadari bahwa yang menolong ku saat ku jatuh di liburan yang lalu adalah Aldi. Mukaku langsung berubah merah saat mengetahuinya. Rasa sedih dan senang pun bercampur. Senang karena ditolong, Sedih karena sudah punya pacar. Aku tak sempat berterima kasih dengannya sebab Upacara akan segera dimulai. Hari ini adalah kelasku yang menjadi pengurus upacara. Aldi menjadi pemimpin upacara nya. Apa daya aku yang memegang mic.

Saat upacara, aku merasa gugup. Melihat nya menjadi pemimpin yang tegas dan berwibawa. Sayangnya, saat mau menyanyikan lagu mars sekolah, hujan turun. Semua bubar. Aku tak sempat menyelamatkan diri dari hujan yang lebat sebab aku harus merapihkan alat-alat pengeras suara. Lalu, Aldi menghampiri ku dan membantu ku. Kulihat di kaca mukaku memerah. Lalu Aku mulai terjangkit flu. Tiba-tiba aku digendong Aldi dan dia menaruh ku di teras sekolah. Sudah tak tahu lagi bagaimana perasaan ku ini.

Ku ingin sekali berterima kasih dengannya. Namun dia sedang sibuk. Sibuk dengan urusan kelas dan berpacaran. Kenapa dia harus berpacaran dengan orang lain? Kenapa tidak dengan ku? Jelas karena dia orang yang sempurna mencari pasangan yang sempurna buka seperti diriku yang bodoh, buruk rupa dan pemalas. Sebenarnya aku ga buruk rupa amat sih. Biasa aja wajahku. Cuman ya ga setara dengannya.

Selesai Upacara, kelas ku akan mengadakan reorganisasi, yaitu pergatian pengurus kelas karena berbagai hal. Ketua kelas sebelum nya pindah ke sekolah lain karena berkelahi dengan pacarnya di sekolah. Sekertaris sebelumnya menghilangkan buku absen sehingga dimarahi wali kelas habis-habisan. Bendahara kelas sebelumnya korupsi!

Kami memilih pengurus melalu pemilihan alias voting. 27 dari 30 murid memilih Aldi sebagai ketua kelas! Betapa bangganya diriku. Lalu sekretaris dan bendahara seperti biasa ditunjuk oleh walikelas. Namun Aldi berkata "Maaf bu, tapi saya boleh pilih sendiri sekretaris dan bendahara tidak?"

Menunggu DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang