Hanya sebentar...
Temui aku sebelum senja tiba...******
<Februari 2017>
Dia selalu datang disaat aku tengah berada dalam kesulitan. Entah bagaimana cara ia mengetahuinya, pemuda itu sudah berulangkali membuatku terkejut. Sudah cukup saat ia menyodorkan sebuah payungnya padaku, membiarkan tubuhnya sendiri terguyur hujan. Dan kini pemuda itu datang lagi. Di tempat yang tak jauh berbeda, ia berdiri di dekat halte. Seolah sengaja menunggu kedatanganku, ia menatap ke arahku dan tersenyum begitu saja. Tentu bukan hal yang wajar karena sejujurnya aku tak mengenal siapa dia. Terkadang aku berpikir bahwa mungkin dia adalah seorang penjahat yang hendak menipu target sasarannya. Tapi, kenapa harus aku?? Aku bukanlah orang kaya yang membawa banyak harta di dalam tas. Aku Ahn Seo Hee, seorang mahasiswi kedokteran biasa yang kebetulan sedang magang disalah satu rumah sakit besar di kota Seoul."Hampir petang." Ucapnya tiba tiba, cukup mengejutkanku yang berdiri tiga langkah disisi kirinya. Ia menoleh dan tepat setelahnya, akupun melempar tatapanku padanya karena mendengar ucapan itu.
"Ne??"
Ia kembali tersenyum. Hanya sebuah senyum simpul yang mampu menghipnotisku untuk beberapa saat.
"Berhati hatilah! Hari ini tidak hujan, tapi sebaiknya kau bergegas pulang. Kau tak takut senja akan segera termakan malam??" Ucapnya lagi sebelum pergi.
Hari berikutnya, aku mendapati pemuda yang tak ku kenal itu berdiri di dekat halte. Ya, dia melakukannya lagi. Tersenyum saat aku mulai mendekat ke arahnya. Tidak, sebenarnya aku mendekat ke halte untuk menunggu bus yang akan mengantarku pulang. Dan dia lagi lagi berada di sana. Dengan setelan kaos hitam polos yang ia lapisi mantel tebal dan celana jeans panjang berwarna abu-abu, pemuda itu menatapku tanpa ragu. Aku memilih untuk duduk di kursi halte dengan jarak beberapa langkah yang ku ciptakan darinya. Namun siapa sangka, dia justru berjalan menghampiriku.
"Kau sedikit terlambat. Aku menunggumu cukup lama di sini." Begitu ucapnya. Dan aku rasa aku tak pernah memintanya untuk menungguku. Ah, yang benar saja!
"Nuguseo?? Apa kau berbicara padaku? Kau menungguku?? Maaf, aku pikir kau mungkin salah orang. Kau dan aku, apa kita saling mengenal?? Ah, soal payungmu yang waktu itu.. aku akan segera mengembalikannya." Tuturku hati- hati. Bagaimanapun dia bersikap sopan sejauh ini. Aku tak ingin membuatnya tersinggung atas pertanyaan yang ku lontarkan. Ku lihat dia membuang napasnya pelan sebelum menjawab pertanyaanku.
"Sepuluh langkah dari fajar, kau akan menemukan senja. Mungkin tidak sekarang, karena cuaca sedang tidak mendukung. 9. 12 arah jarum jam. Aku akan menunggumu."
Aku diam tak berkedip. Dan dia kembali berlalu sebelum aku menyadari segala ucapannya yang begitu rumit. Apa yang ia katakan? Apa maksud ucapannya barusan?? Dia bahkan pergi sebelum menjawab pertanyaanku. Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia membuat semuanya menjadi serumit ini? Dia hanya perlu menjawab pertanyaan sederhanaku tanpa harus memberiku bermacam macam teka teki yang tak ku mengerti artinya. Menemuinya?? Menemui orang yang bahkan tidak aku kenal?
--
--
Aku berjalan dengan langkah cepat. Hari ini aku pulang lebih awal. Aku berharap tak menjumpai pemuda itu lagi di halte. Ya, aku harus segera pulang sebelum pemuda itu datang. Aku tersenyum lega saat melihat kondisi halte yang masih sepi. Hanya segelintir orang yang duduk di sana, tak seorangpun diantaranya adalah sosok pemuda itu. Mungkin karena aku pulang lebih awal dan dia baru akan datang ke halte setengah jam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Of Cards [BTS Sad Story]
Fanfic[ cover by: @WindaRiyanti4 ] Bukankah itu "Rumah dari Kartu"?? Kau tau betapa rapuhnya itu? Hanya dengan sekali hembusan, angin dapat merobohkannya. Dan kau akan tetap disana?? --- 7 Kisah berbeda dari 7 orang yang berbeda. --- >>Baca ae.. gak akan...