Sekarang marsha ada di perpustakaan memisahkan diri dengan sahabatnya.
Marsha mencari buku dan dari tadi dia keliling dan tidak mendapatkan buku yang dia maksud.
"Mana sih bukunya".marsha terus mengeluh karena buku yang dia inginkan belum juga ketemu.
"Apa bukunya ada di rak atas".marsha memank mencari buku tersebut dirak bawah sehingga buku tersebut tidak dia temukan.
Marsha mencari buku tersebut dirak atas dan mendongkatkan kepalanya diatas dan matanya tertuju di salah satu buku yang dia maksud.
"Nah dapat".marsha pun mengulurkan tanganya keatas untuk mengambil buku akan tetapi postur tubuhnya yang tidak terlalu tinggi hingga susah membuatnya mengambil buku tersebut.
"Kurang kerja banget sih tuh orang naruh bukunya ketinggian".marsha terus saja mengomel dan berusaha.
Hingga sebuah tangan mencapai buku tersebut marsha pun bingung dan membalikan badan nya.
Dan disangat terkejut seorang laki laki berada didepannya hingga badan mereka berdempetan.
Mata mereka bertemu dan saling pandang pandangan enggan untuk memutuskan kontak mata mereka.
"Makanya jangan pendek".laki laki tersebut meledek marsha hingga lamunan marsha buyar.
"Hah g-gue nggak pendek kok". ngeles marsha
"Terus klo nggak pendek mana mungkin lo nggak bisa ngambil buku itu".guanlin terus saja memojokan marsha dan membuat marsha kesal.
"Gue nggak pendek raknya aja yang ketinggian" marsha kesal dengan laki laki didepannya sekarang.
Guanlin yang melihat muka kesel marsha pun tertawa.Seorang Guanlin yang mukanya cuek cuek preet tertawa hanya karena seorang marsha.
Guanlin emeng tinggi banget bahkan marsha hanya sampai dibahunya.
"Kok lo ktwa memank ad yang lucu". marsha mengangkat alisnya dan memperhatikan laki laki yang ada didepannya.
"Ya ada lah muka lo lucu tau nggak klo lagi kesel".guanlin terus tertawa membuat marsha bingung.
"Lo aneh tau nggak."
Marsha ikut langsung pergi tapi tangan guanlin lebih cepat mencegahnya membuat langkah marsha terhenti.
"Apa lo nggak mau ngucapin apa kek gitu setelah gue ngebantu lo ngambil buku".guanlin menatap marsha yang menudukan kepalanya malu.
Bagaimana tidak malu guanlin terus menatapnya dan enggan untuk mengalihkannya.
"M-maksih kak" ucap marsha gugup.
"Gue kira kita seangkatan".
" Kita Emeng seangkatan".
"Terus kenapa lo manggil gue kakak"guanlin bingung kenapa marsha memakai panggilan kakak untuknya padahal mereka satu angkatan.
"Gue suka aja manggil orang pake embel embel kak".marsha bingung mau ngasih alasan apa jadi alasan itulah yang keluar dari mulutnya.
"Kanalin nama gue guanlin.lai guanlin kalo lo".guanlin mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan marsha.
"Gue marsha hwang marsha."marsha menerima tangan guanlin dan mereka berjamat tangan.
"Lo bukanya perempuan yang nabrak gue tadi pagi kan". setelah melepaskan tautan tangan mereka.
"Iyya gue tadi nggak ngeliat lo maaf" marsha menudukan kepalanya lagi.
"Lo nggak sepenuhnya salah kali gue juga tdi nggak ngeliat lo jadi bukan salah lo ok nggak usah merasa bersalah".guanlin mengenangkan marsha yang seakan akan dia yang salah dengan tabrakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise You-Lai Guanlin
Non-Fiction"Gw nanti suruh guanlin kok buat nemenin lo klo lo kesepian atau butuh temen curhat?! ". kata gw. "Kan guanlin?! ". kata gw minta persetujuan dari guanlin. "Nggak,,sebelum lo janji bakalan balik?! ". kata guanlin. "Yaudah gw janji sama lo". kata...