Sleepy

14K 249 33
                                    



Sunggyu POV

Aku membuka kunci password asrama kami. Aku bergaul dengan beberapa teman ku. Setiap kali aku bersama mereka, aku tidak menyadari jam berapa sekarang. Kami akan debut dalam seminggu. Jadi aku mengatakan kepada mereka bahwa akan sulit bagi ku untuk nongkrong lagi. Senang mereka mengerti.

" pukul 2 pagi, 5 jam tersisa bagiku untuk tidur," kataku pada diri sendiri.

Saat mengunci pintu, aku mengerutkan kening di ruang tamu. Seseorang belum tidur. Siapa itu? Myungsoo? Atau Sungyeol?


"Hyung ~~" Aku tersentak saat mendengar suara mengantuk Woohyun di sofa. Itu aneh.

"Kenapa kau kembali sangat larut?" tanyanya mengantuk saat ia terhuyung-huyung berdiri.

Aku memeluknya agar ia tetap stabil. Entah bagaimana ia benar-benar terlihat imut seperti anak kecil.

"Aku ... apakah ... emm..maaf, apakah kau menungguku?" Aku bertanya.

Dia mengangguk dengan mata terpejam. Itu membuat ku merasa bersalah. Mengapa dia menungguku? Kita bahkan belum begitu dekat.

"Ayo tidur sekarang hyung ..." dia cemberut saat ia mencengkeram jaketku.

Dengan tidak sadar aku membelai pipinya yang gemuk. Aku tidak ingin dia sakit besok. Manajer hyung mengatakan bahwa dia selalu sakit. Dan dia baru pulih dari sakit H1N1 beberapa minggu yang lalu.

"Ayo pergi ... lain kali, jangan menungguku lagi, oke?"

Tapi dia tidak menjawab.


Dia langsung tertidur saat kami masuk ke kamar kami. Aku tersenyum dan mematikan lampu.












Itu tiga tahun yang lalu.




Sekarang setelah kita debut dan berhasil menempatkan nama kita di antara idola lainnya, Woohyunie masih menungguku. Meski aku bilang tidak padanya.

"Namu, bangun ... giliranmu ... Namu ..."

Aku berbalik dan melihat Myungsoo menepuk pipi Woohyun dengan lembut. Aku melihat Myungsoo mengerutkan kening sedikit saat ia mempalem dahi Woohyun dan lehernya.

"Apakah dia sakit?" Aku mendengar Dongwoo bertanya.

Aku belum bisa pindah dari kursiku sejak noona stylist masih memakaikan make up ku.

"Tidak juga, dia hanya tidak bangun, Direktur memintanya ..." kata Myungsoo, masih menepuk pipi Woohyun sedikit.

Dongwoo duduk di sampingnya di sofa dan membelai pipi Woohyun. Perlahan, seperti bayi, Namu kami membuka matanya.

"Bangun Namu, sekarang giliranmu ..." Dongwoo berkata lembut.

Woohyun menarik napas panjang dan mengangguk. Dia berkedip beberapa kali sebelum berdiri. Myungsoo tidak bisa menahannya tapi untuk memastikan Woohyun selamat sampai di set fotografi.

"Mengapa dia terlihat sangat lelah?" Dongwoo bertanya padaku.

Aku mengucapkan terima kasih noona stylist setelah make up ku selesai. Dongwoo masih menatapku.

"Dia menungguku tadi malam,"

"Lagi?"

"Apa maksudmu?"

"Hyung, sudah bertahun-tahun. Adalah hal yang baik bahwa dia tidak jatuh sakit hari ini. Atau aku akan menyalahkanmu, "

"Baiklah .. aku tidak akan melakukannya lagi .. di mana dia?"

[TransFic] Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang