"Kenapa kau gugup saat membahasnya? Apa kau menyukainya, Kai?" Tanya Chanyeol lirih. Ia menatap lekat pada kedua mata Kai sambil sesekali beralih ke jalanan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Kai membalas tatapan Chanyeol tak kalah dalam, "Waeyo?"
Chanyeol yang pertama memutus kontak mata mereka. Ia menyandar pada jok mobil dan mulai fokus ke jalanan. Ia tak tahu mengapa saat Kai mengatakan itu mampu membuatnya sakit. Sesak di bagian dada, pernafasannya tercekat hingga membuatnya menghela napas beberapa kali untuk menetralkannya kembali.
"..Chan hyung?" Panggil Kai.
Tak ada respon.
Merasa tak digubris, Kai lebih memilih untuk memainkan ponselnya. Perasaan dia tidak mengatakan hal aneh tadi. Tapi reaksi Chanyeol sungguh di luar dugaannya, lagipula Kai tidak mungkin menyukai Kris yang notabenenya orang baru di kehidupannya. Apalagi Kai merasa dia masih stright dan tidak mungkin menyukai sesama jenis.
Meskipun pasangan seperti itu sudah bukan hal tabu lagi di lingkungan sekitarnya.
Tanpa Kai ketahui, Chanyeol bukan tidak ingin menggubris panggilan Kai. Tapi ia terlalu sibuk dengan detak jantungnya yang meskipun normal tapi begitu sesak. Menyakitkan.
Setibanya di depan gerbang rumah Kai, Chanyeol menghentikan mobilnya dan hendak keluar untuk membukakan gerbang. Tapi dengan cepat Kai mencekal pergelangan tangannya.
"Biar aku saja yang buka." Ujar Chanyeol.
Kai menggeleng, "Tidak perlu, hyung."
Chanyeol masih keukeuh untuk membuka pintu mobil hingga suara klakson mobilnya akibat ulah Kai membuat ia menghentikan niat.
Tiiiiinnn
"Sudah ku bilang tidak perlu, hyung." Geram Kai. Dan Chanyeol mengernyitkan dahi tidak mengerti. Lalu siapa yang akan membukakan gerbang? Sedangkan Kai masih saja anteng duduk di sebelahnya.
Chanyeol mengalihkan tatapannya ke depan. Tiba-tiba saja pagar terbuka dan seorang berseragam satpam muncul dari dalam.
Oh, jadi ini alasannya. Batin Chanyeol.
"Kenapa tidak bilang kalau ada satpam di rumahmu?" Tanya Chanyeol.
"Hyung tak pernah bertanya." Jawab Kai santai.
Chanyeol mendengus pelan dan mulai melajukan mobil memasuki pelataran rumah Kai.
"Mobil itu?" Chanyeol mengernyit karena melihat sebuah mobil yang tak pernah ia lihat tengah terparkir rapi di dalam.
Berbeda dengan Chanyeol, Kai justru membelalak tak menyangka mobil itu ada di sana. "Appa-yo?"
Chanyeol menoleh pada Kai, "Maksudmu, Ahjussi?"
Dengan cepat, Kai keluar dari mobil Chanyeol dan berlari ke dalam rumah. Ia edarkan pandangan ke berbagai sudut ruangan. Tubuhnya menegang, seorang pria paruh baya yang masih terlihat muda itu kini tengah duduk di meja makan dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blacklist
Fanfiction3 (tiga) namja berparas rupawan menghampirimu dan bersikap ramah serta menghanyutkan.. Pasti siapa pun tak akan mampu menolak pesona mereka.. Tapi tahukah kalian? Pertama kali mereka berucap lembut pada kalian, itu berarti akhir bagi diri kalian se...