Blacklist IV

340 40 15
                                    

Sehun sudah mendengar dan merekam seluruh percakapan Kai, Chanyeol, dan Donghae.

Bukti rekaman itu sudah cukup untuk dapat meyakinkan hukum atas kecurangan yang Donghae lakukan.

"Ck. Dasar pengusaha bodoh." Cibirnya.

Tok

Tok

Tok

Sehun menoleh ke jendela mobil. Dapat ia lihat, Kai tengah mengetuk-ngetuk kaca mobilnya dengan tidak sabaran. Sehun menatap wajah Kai dari dalam mobil, tanpa berniat membukakan pintu.

"Tsk, kenapa dia terlihat imut sekarang?" Gumam Sehun.

"Yak! Cepat buka pintunya Sehun!" Itu suara Chanyeol di seberang sana. Sehun masih bisa mendengarnya karena alat yang tadi ia berikan belum mereka lepas. Alhasil, telinganya berdengung sekarang.

Ck.

Sehun segera melepaskan alat itu dengan kasar. Dari dalam mobil, ia menyumpah serapahi Chanyeol yang tentu tak akan bisa di dengar ataupun di lihat dari luar.

Sehun kembali menatap ke depan hingga ia baru sadar kalau Chanyeol sudah berdiri di belakang Kai.

Terlalu fokus natep wajah imut si beruang nih, Sehun mah. Sampai nggak ngeh sama perawakan tinggi di belakang.

Sehun emang sering panggil Kai dengan sebutan beruang. Alasannya sepele, karena Kai kalau tidur itu sudah seperti beruang hibernasi yang susah untuk dibangunkan meskipun dia digerayangi sekalipun.

Eh~

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya. Kenapa dia jadi mesum gini? Ah, pasti ia hanya terlalu lelah.

Iya lelah.

Yakin(?)

Dengan segera, Sehun membuka pintu mobilnya dan berdiri di depan Kai dan Chanyeol.

"Siapa yang kau bilang imut tadi?" Pertanyaan Kai membuat Sehun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Emm~ itu, bukan siapa-siapa." Jawab Sehun sekenanya.

"Terserah kau saja. Jadi, gimana?" Tanya Chanyeol.

"Sudah ku simpan." Jawab Sehun.

"Kalau gitu aku mau pergi duluan. Ada yang ingin ku beli sebelum pulang." Ujar Kai sembari melepaskan alat di telinganya dan menyerahkan pada Sehun.

"Mau kemana? Biar ku antar." Tawar Sehun.

Kai menggeleng pelan.

"Biar ku antar. Tadi kau pergi denganku, jadi, pulang juga harus denganku." Ujar Chanyeol.

Kai kembali menggeleng sebagai jawaban. "Mana kunci mobilmu?"

Chanyeol menyodorkan kunci mobilnya pada Kai. Sedikit tak paham juga, bukankah tadi Kai menggelengkan kepala? Lalu buat apa dia meminta kunci mobil?

Sehun mendengus, ia masih memandangi kepergian mereka.

"Biar aku yang nyetir." Chanyeol megang pundak Kai.

"Aku tidak menerima tawaranmu, hyung. Nih kuncinya.. dan ku ambil tasku."

Chanyeol melongo, ia lupa kalau Kai tadi membawa tas. Dan ada sedikit rasa kecewa karena nggak jadi mengantar namja manis itu.

Di lain sisi, entah kenapa Sehun tersenyum melihat Kai melenggang pergi meninggalkan Chanyeol.

Sehun memasuki mobil, mengemudikannya ke arah gerbang perusahaan. Ia berniat mengikuti namja tan itu diam-diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BlacklistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang