Yang mana yang akan kau pilih,
Dia yang kau suka tapi belum tentu menyukai mu
Atau
Dia yang terang terangan menunjukan rasa suka nya kepadamu.***
Bel tanda pulang sekolah pun sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Membuat lingkungan sekolah yang ramai sekarang menjadi sepi dan hanya ada beberapa siswa lagi yang masih bertahan seperti anggota osis.
Begitu pun dengan Meiga, dia masih menunggu jemputan Egi di depan gerbang sekolah. Kalau saja dia tadi tidak menerima telepon dari Egi yang mengatakan bahwa ia akan menjemput Meiga, pasti Meiga sudah menerima tawaran Anggia untuk pulang bareng.
Matahari pun semakin menyengat, kaki Meiga pun sudah lemas karena lama menunggu Egi yang tak kunjung datang menjemput. Namun suara deruman motor yang baru saja keluar dari gerbang itu berhenti menghampiri Meiga.
"Hai. Belum pulang?" tanya cowo itu yang sudah melepaskan helm nya.
Meiga pun menoleh dan menjawab canggung pertanyaan cowo itu "Eh iya. Belum"
"Oh iya kenalin. Gue Kelvin Erlano. Kelas 12 IPS 1. Gue mantan ketua osis disini" ucap Kelvin sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan tidak lupa dengan senyuman manisnya.
"Gue Meiga Reninda. Kelas 2 Ipa 2" ucap Meiga yang juga memperkenalkan dirinya sambil membalas jabat tangan dari Kelvin.
"Mau pulang bareng?" tanya Kelvin masih dengan senyuman ramah nya.
"Eh, gak usah makasih. Gue lagi nunggu jemputan kok" tolak Meiga dengan senyuman yang di paksakan.
Suara klakson mobil pun mengalihkan pandangan mereka. Dan ternyata itu adalah mobil Egi yang menjemput Meiga. Meiga pun langsung senang karena dia tidak perlu berlama lama dengan cowo yang baru ia kenal itu. Memang sih cowo yang baru dikenalnya itu ganteng, tapi karena sifat Meiga yang pemalu untuk orang yang baru di kenal nya, membuat ia sedikit risih jika berlama-lama seperti tadi itu.
"Gue duluan. Udah dijemput" ucap Meiga dengan senyuman kecil dan langsung meninggalkan Kelvin sendiri.
"Baru kali ini ada yang nolak tawaran tebengan gue" gumam Kelvin sambil tersenyum miring.
***
Malam itu Meiga hanya menatap langit langit atap rumah nya yang berwarna putih. Dia mengingat kembali kejadian saat di perpus. Saat seseorang yang tiba tiba membantu nya mengambilkan novel dan tak lain adalah Alfa.
"Alfa Bagaskara" ucap Meiga yang membuat ujung bibir nya tertarik menciptakan senyuman manis di wajahnya.
Ketika Meiga ingin menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Egi yang langsung masuk nyelonong ke kamar Meiga.
"Bang, kalo mau masuk bisa gak pake Ketuk pintu dulu?" tanya Meiga dengan kesal.
"Sorry deh Mei. Gue lupa. Hehe" Egi pun langsung duduk di kasur Meiga.
Meiga pun mendengus kesal. "Awas aja kalo sampe ngulangin lagi, gue bogem lo"
"Iya iya adek gue yang bawel. Lagian gue kesini cuma mau nanya nanya aja. Hari pertama lo sekolah gimana?" tanya Egi.
Meiga memutar bola matanya malas karena pertanyaan Egi. "Biasa aja. Gak ada yang istimewa"
"Yahh. Masa sih, emang gak ada cowo yang deketin lo gitu. Secara kan lo itu adek gue yang paling cantik" ucap Egi dengan nada menggoda nya sambil menaik turunkan alisnya.
"Ih abang apaan sih. Ya iyalah adek yang paling cantik. Adek lo kan cuma gue" balas Meiga dengan alis yang bertaut karena malas selalu di goda Egi.
"Lah tapi bener kan. Dari pada gue bilang lo cantik kayak mimi peri, mau?"
"Ya enggak lah" jawab Meiga tambah kesal.
"Nah kan gak mau" Egi pun langsung menoyor kepala Meiga. "Tidur gih. Gue udah selesai godain lo. Hehe" ucap Egi sambil tertawa dan langsung pergi meninggalkan Meiga.
"Ih abang. Awas lah yo. Dasar abang kurang ajar" teriak Meiga kesal. Tapi, sebenarnya ia sangat menyayangi abang nya itu, walau kadang tingkah Egi absurd, garing, aneh, ngeselin, jail tapi itu semua tidak membuat Meiga membenci Egi malah membuat nya tambah sayang dengan abang satu-satunya itu.
***
Semoga suka sama ceritanya. Walaupun biasa aja tapi tetep dinikmati ya :'v
Maaf kalo ceritanya gaje. Soalnya ini cerita pertama saiaa:')
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA & MEIGA
Teen FictionApa yang akan kalian pilih, cinta yang diam diam menghampiri mu atau sahabat yang kau anggap segalanya? Begitulah dengan Meiga. Bingung yang menghampiri nya. Memilih antara cinta atau sahabat nya sendiri.