Suho masih berkutat pada bass yang dimainkannya. Latihan hari ini merupakan persiapan band nya tersebut untuk tampil di agenda tahunan sekolah mereka. Akan diadakan pergelaran seni di sekolahnya. Bandnya ikut andil mengisi acara tersebut.
"Ok. Latihan selesai." ujar Chanyeol si gitaris.
"Hei! tadi chordmu banyak yang salah, man. Ulangi!" Ujar Kyungsoo si vokalis yang perfeksionis.
"Apa kau gila? Perutku sudah berdemo minta diisi. Lagipula apa kau tidak dengar bel istirahat? Aish!" Baekhyun si keyboardist mengeluarkan cerocosannya.
"Sudahlah ayo istirahat." Ujar seseorang yang dengan iseng memutar-mutar stik drumnya, orang itu Kai.
Mereka berlimapun memutuskan untuk istirahat. Kantin sudah ramai dipenuhi siswa-siswi yang mengantri untuk membeli makanan. Tidak butuh waktu lama bagi mereka berlima udah mendapatkan makanan mereka. Hak istimewa untuk orang tampan. Bisa dibilang begitu.
"Bro, kau kabur dari rumah lagi?" tanya Yixing yang tiba-tiba datang bergabung.
"Shut the fuck up, man!" umpat Suho padanya.
"What's going on, dude? Lalu kau tinggal dimana?" Kai mengenterupsi.
"Apartemenku. Yah kau tau lah, problematika ku sedari dulu hanya karena orang itu."
"Kakakmu? Berulah lagi?"
"Hmm.. Selalu mencari perhatian dengan membuatku diposisi orang yang bersalah." Suho menjawab dengan datar.
"Aish! Setiap melihatnya ingin rasanya tanganku menonjok wajahnya itu!" Chanyeol menyahuti.
"Yak Park Yoda! Memang kau punya keberanian, huh?" sahutan Kyungsoo yang membuat mereka berenam tertawa bersama.
"Suho, apa kau tau gadis itu daritadi mencuri pandang padamu?" Baekhyun berbisik pada Suho sambil matanya yang menunjukkan keberadaan orang yang ia maksud.
"Ah mungkin karena suara tawaku terlalu keras." jawabnya dengan acuh.
Gadis yang diseberang bangku mereka menggerak-gerakan kakinya gelisah setelah tatapannya bertemu pandang dengan Baekhyun.
Ah bodohnya aku. -batin gadis itu
Bel pertanda istirahat selesai berbunyi. Mereka berenampun kembali ke kelas mereka.
----IMMATURE----
"Irene! Kau melamun?" Wendy, ketua kelasnya menegurnya.
"Ah tidak."
"Kau dipanggil kepala sekolah. Apa kau berulah sebegitu dahsyatnya, nona Bae?"
"Aish!"
Irene segera ke ruang kepala sekolah. Gadis itu sudah mempersiapkan diri untuk menerima ceramah dari Kepala Sekolah. Yah pasalnya kemarin ia membolos dengan memanjat pagar sekolah. Sendirian.
Namun langkah terkejutnya saat dilihatnya Kim Suho ada diruangan itu. Image nya sangat berbeda dengan saat ia melihatnya di kafe waktu itu.
Kim Suho yang sekarang terkesan... bad boy?"Apa begitu sulit menaati peraturan? Siswa-siswi lain sanggup mengapa kalian tidak? Sekolah ini kan melarang murid meninggalkan jam pelajaran sebelum bel pulang. Apa yang kau lakukan, Bae Irene? Kau wanita bagaimana bisa memanjat pagar seperti itu?" Pria paruh baya itu memijat pangkal hidungnya.
"Dan kau Kim Suho, apakah band mu lebih penting dari sekolahmu? Apakah band mu bisa menyelamatkan masa depanmu? Bagaimana bisa meninggalkan pelajaran untuk pergi ke ruang musik? Mulai sekarang kau dan semua anggota bandmu tidak boleh latihan band di sekolah." sambung kepala sekolah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
immature ◆ surene
Fanfiction[COMPLETED] Bae Irene tidak mau mengenal dan berurusan dengan cinta. Baginya cinta hanya akan berujung pada penghianatan. Apakah seorang Kim Suho dapat meluluhkan pertahanan hati Bae Irene?