Kedua

2 0 0
                                        

Setelah para anggota osis selesai mengenalkan masing-masing diri dan divisi. Para anggota osis pun kembali ke posisi semula. Termasuk Adrian dan Wildan, mereka berdua langsung berdiri di belakang barisan gugus yang ia dampingi. Adrian yang masih penasaran dengan nama peserta putri mos pun mencari tahu diam-diam. Ia yakin pasti gadis tersebut adalah peserta gugus wijaya yang berada tepat di barisan samping gugus yang ia dampingi. Tak cukup sampai di situ, Adrian juga mencari identitas gadis yang bernama Quensa Delisyah Putra di kertas absen gugus sebelah dan sekali lagi secara diam-diam.

Ia tak tahu mengapa gadis tersebut sangat terlihat cuek saat melihatnya. Padahal banyak gadis-gadis lain yang histeris bila melihatnya. Ya Adrian adalah most wanted bagi siswi-siswi SMA Widyagurna. Mengapa? Karena cuek. Kali ini bukan wajahnya yang menjadi sorotan utama, tetapi sifatnya yang membuat para siswi leleh bagaikan lilin. Sifatnya yang dingin dan cuek membuatnya terkesan cool. Pengguna kacamata minus 3 di kanan di kiri matanya ini juga memiliki badan atletis, segudang prestasi di bidang non akademik, dan wajah tampan. Jelas sudah bila kedudukannya bisa mengalahkan ketua osis sekalipun di mata para siswi juinor maupun senior.

**********

"Ad." tegur Wildan.

"Hmm." jawab Adrian pada Wildan sahabatnya dari sd sampai sekarang.

"Lo masih nyariin identitas cewek itu?" tanya Wildan. Ya walaupun aksi Adrian sudah di bilang diam-diam tapi aksi tetap saja di ketahui Wildan.

"Hmm." deheman Adrian yang membuat Wildan mendengus kesal.

"Jawab apa kek. Hmm mulu dari tadi. Gak bosen?" balas Wildan dengan tanya.

"Berisik!" ketus Adrian yang masih sibuk berkutik dengan kertas absen setiap gugus untuk mencari nama gadis tersebut.

"Gimana sih model cewek yang lo taksir?" tanya penasaran Wildan.

"Gak penting." jawab Adrian yang kali ini mendapat gelengan heran Wildan.

"Ya udah gue mau cabut dulu sob." pamit Wildan yang sekarang mengambil jaket dan tasnya yang berada di kursi sebelah Adrian dan menepuk bahu Adrian.

"Ok." balas singkat Adrian.

Hampir 1 jam Adrian menghabiskan waktu di tempatnya. Dokumen tentang Quensa pun sudah berada di genggamannya. Entah hantu apa yang merasuki Adrian hingga bertindak seperti ini hanya untuk mengetahui gadis gemuk yang mengalihkan pandangan saat melihat dirinya.

Quensa telah berhasil menjebak seorang pangeran kutub dengan sikap cueknya.

Setelah ia rasa selesai dengan pencarian identitas gadis tersebut, ia meraih jaket dan ranselnya dan bergegas ke lapangan parkir tempat si blackinya berada. Saat keluar gebang sekolah dengan si blacki, matanya menangkap wajah gadis yang ia cari identitas tadi sedang berbicara dan bercanda gurau dengan temannya. Ia menghentikan si blacki dengan alasan membetulkan helmnya tapi tidak dengan matanya. Diam-diam ia terus menatap gadis tersebut sampai dimana kedua pasang mata mereka bertemu dalam waktu tak lebih dari 5 detik. Lagi-lagi Quensa mengalihkan pandangan.

Menarik.batin-Adrian.

Bersambung.......

Dikit-dikit jadi bukit ya guys. Pendek tapi harap maklum Cica kehabisan ide nih.

10-03-2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never give up to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang