8

4.6K 514 17
                                    

TAP

TAP

TAP

"Maafkan aku, permisi"

Hanya tiga kata itu yang Jungkook ucapkan saat berulangkali dirinya menabrak orang yang menghalangi jalannya. Ya, sejak menerima panggilan dari Yoongi 30 menit lalu, ia bergegas membersihkan diri dan disinilah dia berada sekarang -rumah sakit.

Jungkook kalut. Hanya Jimin dan Jimin di pikirannya. Berkali-kali Jungkook mengumpati bangunan rumah sakit yang memiliki banyak lorong dengan bentuk dan warna yang sama. Matanya tajam mencari ruangan dimana Jimin dan teman-temannya berada sekarang.

Dapat! Manik Jungkook menangkap ketiga sosok temannya terduduk dan dua lainnya berdiri di depan sebuah ruangan. Kelima orang itu menoleh dan menatap Jungkook bersamaan setelah mendapati Jungkook berlari menghampiri mereka.

"Hyung, maaf aku terlambat" lirih Jungkook seraya menetralkan nafasnya yang tak beraturan. "Bagaimana keadaan Jimin Hyung? Dia di dalam, kan? Bisakah aku menjenguknya, Hyung?"

Taehyung berdiri dari duduknya dan menatap tajam ke arah Jungkook. "Darimana saja kau ini?"

"Kau tahu betapa paniknya kami tadi?" sindir Yoongi menimpali.

Jungkook yang merasa bersalah segera merunduk, bibirnya terasa kelu sekedar berucap "Maaf, Hyung-"

"Sudah, sudah" Namjoon yang merasa tak nyaman segera menengahi. "Jimin tidak apa-apa, Jungkook-ah. Dia sedang beristirahat di dalam bersama orang tuanya, jadi tenanglah" ucap Namjoon sambil menepuk pelan bahu Jungkook.

Jungkook mengangguk. "Apa yang sebenarnya terjadi padanya, Hyung?" tanya Jungkook kemudian.

"Kami membawa Jiminie berjalan-jalan ke taman kota, tapi tiba-tiba dia merasa pusing dan nyeri di bagian kepalanya" jawab Namjoon.

"Dia juga mimisan, sebelum Jimin pingsan aku melihat darah mengalir dari hidungnya" Hoseok menambahkan.

"Kami panik dan takut sekali melihatnya, bahkan aku sampai membayangkan hal buruk" Seokjin menimpali dengan tatapan sendu; membuat kelima pria lainnya terdiam dan hanyut dalam pikirannya masing-masing.

Ceklek

Keenamnya menoleh dan membungkuk bersamaan untuk menghormati Tuan Park yang keluar dari ruang perawatan. Tuan Park menanggapi dengan senyuman, meskipun tak menghilangkan gurat cemas di wajahnya. Jungkook yang baru datang segera mendekat dan kembali membungkuk pada Tuan Park dan disambut tepukan pelan di bahunya.

"Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah merepotkan, kalian banyak sekali membantu kami, dan bersedia menjadi sahabat anakku selama ini" tuturnya pelan.

"Tidak masalah, Paman. Tidak perlu sungkan pada kami" Namjoon menanggapi dan diangguki setuju oleh lima lainnya.

Tuan Park kembali tersenyum simpul. Air mukanya berubah muram dan berusaha menahan kesedihannya.

"Aku tahu ini terdengar mendadak, tapi aku akan membawa Jimin ke Jepang besok"

Keenam pria tampan itu terkejut mendengar penuturan Ayah Jimin. Kaget, itulah yang ada di benak mereka saat ini. Tukar pandang terus terjadi diantara mereka; menuntut penjelasan lebih.

"Tapi- Paman, bukankah Jimin Hyung akan berangkat tiga hari lagi?" Jungkook yang tak sabar memilih membuka suara lebih dulu.

"Seharusnya begitu, tapi Dokter mengatakan bahwa-" Tuan Park menggantungkan perkataannya; membuat Jungkook gemas sendiri dibuatnya.

"...kondisinya menurun dan dia harus segera mendapatkan perawatan dan pengobatan intensif" lirih Tuan Park. "Aku tak punya pilihan lain, kami sepakat membawa Jimin ke Jepang besok pagi agar bisa secepatnya melakukan operasi TACI" lanjutnya.

[END] I Will Protect You (Kookmin) | BOOK I ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang