Jumuah

53 3 0
                                    

Pagi buta di hari jumuah,
Bahasan kita tentang rindu yang tak lagi mampu berdusta.
Ku katakan padamu betapa aku rindu dan berharap sebuah temu.
Namun, dengan bijak kau berkata kepadaku untuk bersabar sedikit lagi saja,
Menahan sekuat tenaga rindu yang menggebu dalam dada.
Kelak kita akan selalu berdua membangun mimpi dan cita dalam gubuk sederhana.
Jadi tahan saja rindu itu hingga nanti tuhan menyatukan kita.
Begitu katamu.
Tapi aku tak setuju, karena akan lebih indah bukan jika gubuk ini diisi tangis dan tawa,
Yah tentu bukan lagi tangis dan tawaku yang kau harap.
Tapi tangis dan tawa malaikat kecil kita,
Kita tak akan selalu berdua
Karena bersama malaikat kecil kita akan jauh lebih indah.
Semoga tuhan berbaik hati dan semestapun merestui.

Sajak Ku BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang