Bagian 6

2.5K 226 1
                                    

Di lain tempat, seorang pria paruh baya tengah duduk dikursi kebesarannya sambil memijat pelipisnya. Dia adalah Pemimpin Perusahaan 'Gantara Company' yang bernama ABI IRAWAN
DIRGANTARA.

"Kevin, gimana pemasukan Perusahaan bulan ini"

"Selama yang aku liat sih nggak ada kejanggalan pa"

Ya. Mereka adalah seorang Papa dan Anak. Selama ini Pak Abi memperkerjakan anaknya sebagai sekretaris karena dia sendiri sudah tidak memiliki rasa kepercayaan terhadap seseorang, apalagi saat-saat lalu yang sangat kelam dalam hidup keluarganya dan sampai sekarang masalah tersebut belum dapat menemukan titik terang.

Kevin yang melihat Papanya berjuang sendirian selama ini merasa kasihan "Pa, Papa nggak mau nyari Mama baru? Kevin liat Papa capek dan butuh perhatian" ucap Kevin.

"Papa mau fokus ke Perusahaan saja, di umur segini rasanya tak minat dengan urusan cinta-cinta" ucap Pak Abi dengan kekehannya

"Kevin bener-bener nggak tau apa yang terjadi selama ini dan Kevin pun nggak pernah tau wajah Mama, gimana Kevin mau cari Mama?

"Tugas mau hanya temenin Papa disini dan akan nerusin perjuangan Papa selanjutnya, tidak perlu mencari apapun" ucap Pak Abi mencoba memberi pengertian pada anaknya.

"Yaudah deh Pah, Kevin keluar dulu ya nanti langsung pulang oke?"

"See you son" Pak Abi berucap sambil menatap punggung anaknya yang hilang dibalik pintu.

Kevin pun berjalan menuju ke tempat mobilnya berada. Dia butuh ketenangan, dia butuh sahabatnya.

*****

Ali berjalan kearah ruang tamunya dan melihat Prilly sedang tersenyum menatap fotonya "Cie kenapa diliatinnya sama senyum-senyum gitu?"

Prilly pun terlonjak kaget mendengar suara tersebut "Loh udah selesai mandinya? Kok cepet" tanya Prilly mencoba mengalihkan membicaraan.

"Aku ganteng banget ya emang dari kecil" ucap Ali ikut memandang figura yang masih dipegang Prilly.

"Namanya cowok ya pasti ganteng dong masa iya cantik"

"Mwehehe iyadeh terserah bidadari aja, mandi yuk" ajak Ali tiba-tiba.

Prilly yang mendengar ucapan Ali langsung menoleh kearah Ali dengan gugup "Eh mandi? Mandi bareng? Bukannya lo udah?"

"Maksutnya kamu yang mandi atuh, disuruh Ibu mandi tuh. Maunya mandi bareng cie" Ali berucap sambil mengedipkan sebelah matanya.

"KENAPA SIFAT ANNOYING LO KELUAR SIH!!" kesal Prilly dan Ali pun tertawa terbahak-bahak.

Prilly pun bergegas pergi meninggalkan Ali yang masih saja tertawa dengan wajah cemberutnya. Kini tinggallah Ali sendiri diruang tamu dan tak lama kemudian..

Tok...tok...tok..

Ali beranjak membuka pintu rumahnya.

"Wey bro! Tumbenan kesini" ucap Ali sambil menepuk punda seseorang yang bertamu dirumahnya.

"Gue lagi suntuk dikantor Papa, yaudah deh gue kesini. Gue masuk duluan ya mau ketemu Tante Resi, byee!" Ucap seseorang dengan lancangnya langsung berlari memasuki rumah Ali.

Ali yang melihat kelakuan sahabatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya "Suek lo Vin! Yang punya rumah belum nyuruh masuk udah nyelonong aja"

Ya. Kevin Dirgantara adalah sahabat Ali sejak duduk dibangku SMA bahkan tak jarang pula Kevin sering menginap dirumah Ali.

"Tantee Resiii yuhuuu, Kevin yang ganteng datang nich" Teriak Kevin memenuhi rumah Ali.

Ibu Ali pun menghampiri Kevin yang sudah dia anggap sebagai anaknya "Eh nak Kevin, ayo masuk sekalian makan malam sama-sama. Ada temannya Ali juga"

"Ha? Ali punya temen juga tan?" Tanya Kevin terkejut.

"Maksutnya apaan ngomong kek gitu? Gini-gini semua orang mau kali temenan sama gue. Bahkan Justin Bieber aja kemaren nge-WhatsApp gue" ucap Ali dengan gaya tengilnya.

"Ada noh, Elly Sugigi pacar lo"

"Enak aja, kan giginya sebelas dua belas tuh sama gigi lo"

"Suka-suka mulut deh ya, yang penting dia jodoh seorang Nathaliel" ucap Kevin sambil mememangi perutnya yang sakit karena tertawa daritadi.

Ibu Ali yang melihat Kevin dan Anaknya hanya bisa tersenyum tipis 'Selalu aja kalo udah ketemu kayak gini' batin Ibu Ali.
Entah kenapa setiap melihat Kevin dan Ali seperti ini, Ibu Ali merasa seperti ada kesenangan tersendiri.

"Tanteee, Aliiiii aku laperrrr. Kapan makannnya?" Rengek Prily ditengah percekcokan mulut antara dua sahabat itu.

"Eh yaampun Prilly maaf ya ditinggalin sendirian diruang makan" ucap Ibu Ali sambil mendekat kearah Prilly.

"Aduh maafin Ali ya bidadari udag bikin kelaparan mwehehe"

Kevin pun yang baru pertama kali melihat Prilly merasa terkejut "WAIT SEMUANYAAA! INI SIAPA? LO NYULIK YA LI?" Teriak Kevin.

"Tuh mulut volumenya kecilin woy, kenalin ini temen gue dan otw jadi pacar gue dan cooming soon jadi istri gue" ucap Ali sambil merangkul pundak Prilly.

"Kenalin gue Kevin, sahabat dia yang paling ganteng. Gimana nggak paling ganteng orang dia nggak ada sahabat selain gue" Kevin pun mengulurkan tangannya.

Prilly menyambut baik tangan Kevin "Hm iya kenalin gue Prilly"

Ali yang melihat tatapan memuja dari Kevin pun menatap Kevin tajam "Awas ya lo naksir! Gue bunuh baru tau rasa" Ali berucap sambil menunjukkan kepalan tangan kanannya kedepan wajah Kevin.

"Udah udah, yuk makan. Daritadi nyerocos aja disini" ajak Ibu Ali.
Mereka berempat pun berjalan menuju meja makan.

Prilly duduk disamping Ibu Ali dan didepan Ali, sedangkan Kevin duduk disamping Ali.

"Pril lo tau nggak? Ali ini cakep-cakep jarang mandi" ucap Kevin pada Prilly.

"Oh ya? Pantesan sih tadi pas deket dia kayak bau-bau asem gitu" Prilly memcoba menimpali candaan Kevin dan membuat Ali cemberut.

"Terus aja terus jelek-jelek in gue. Prilly bidadariku jangan percaya ucapan kadal itu ya, dia emang hobi menyebar berita hoax gitu"ucap Ali sambil menatap Kevin sinis

"Lo kira gue lambe turah, sorry gue bukan lambe-lambean"

"Eh tapi tunggu deh, jadi kalian mengakui kegantengan gue yang kayak dewa ini ya" ucap Ali dengan PDnya.

"Hm berhubung kalian sudah Ibu anggap seperti anak sendiri. Kalian manggilnya Ibu aja ya biar sama kayak Ali" setelah sekian lama Ibu Ali terdiam menyasikkan perdebatan ketiga pemuda itu akhirnya buka suara.

"Siap bu, Kevin juga udah anggap Ibu kayak Mama Kevin sendiri. Makadari itu Kevin suka kesini kalo lagi kangen Mama" ucap Kevin sambil menunjukkan wajah sedihnya.
Ali yang sudah mengetahui bagaimana kisah sahabatnya tersebut hanya bisa menepuk pelan pundak Kevin bertujuan memberikan kekuatan.

"Makasih ya bu, Ibu itu Mama kedua bagi aku" Prilly berucap sembari memeluk Ibu Ali yang berada disampingnya.

Kali ini, rumah Ali menjadi tempat ternyaman bagi dua orang sekaligus dan Ali merasa senang setidaknya dia tidak merasa kesepian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kali ini, rumah Ali menjadi tempat ternyaman bagi dua orang sekaligus dan Ali merasa senang setidaknya dia tidak merasa kesepian. 'Andai Ayah disini, pasti bertambah lengkap kebahagiaan Ali' Batin Ali.


Vote dan komen ya😙
Tunggu aja ya waktunya Ali Prilly romantis-romantisan😂

Terimakasih❤

Kang Siomay, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang