Bagian 10

2.1K 215 3
                                    

Pagi ini Bu Resi berencana untuk pergi ke pasar karena bahan-bahan untuk membuat Siomay telah habis.

"Ali, sarapan kamu udah ibu siapin. Ibu mau berangkat ke pasar dulu ya" ucap Bu Resi dibalik pintu kamar Ali.

Ali pun membuka pintunya "Ibu mau Ali anterin nggak? tapi Ali mau mandi dulu sebentar, gimana?" tanya Ali.

"Nggak perlu, Ibu bisa berangkat sendiri kok. Lagian kamu kan hari ini ada kuliah, inget ya jangan bolos lagi" Tegas Bu Resi pada Ali.

Memang 2 hari yang lalu Ali memutuskan untuk tidak masuk kuliah, alasannya adalah karena dia ingin jualan Siomay. Hm sepertinya jiwa Kang Siomay nya sudah melekat pada dirinya.

"Yaudah Ibu berangkat dulu keburu siang. Oh iya itu dimeja makan ada kotak bekal nanti kasih ke Prilly ya" pesan Bu Resi sebelum beranjak pergi dari kamar Ali.

***

"Pagi Prilly"

"Morning cantik!"

"Mau sarapan bareng nggak dikantin?"

Yang disapa hanya membalas dengan senyum tipisnya. Siapa lagi kalau bukan gadis cantik dan berprofesi sebagai model terkenal itu, Prilly.

"Ali kemana sih? katanya hari ini kuliah tapi sampai sekarang nggak keliatan alis uletnya" gerutu Prilly sambil mengedarkan pandangannya ke area kampus.

"Dorrrrr!!!!"

Prilly pun terkejut dan langsung memukul kepala orang yang telah berani mengejutkannya. 'Huhhh copot jantung gue' batin Prilly sambil mengusap dadanya.

Prilly terus memukul kepala orang itu bahkan sekarang pukulannya sudah kemana-mana.

"Ih ih bidadari, udah udah" ucap orang itu sambil mencoba menutupi kepalanya kesusahan karena pukulan Prilly sangat brutal sekali.

"Rasain nih rasain, kurang ajar banget ya. Kalo jantung gue copot gimana? Lu mau gantiin ha?" Kesal Prilly dengan terus melakukan kegiatan memukulnya.

"BIDADARIIKUHHHH INI ALIMU SAYANG! Kalo jantung kamu copot nanti aku ganti deh pake jantung aku" teriak orang itu.

Prilly pun menghentikan aksinya dan menatap orang itu sebentar "Astaga Alii, ternyata kamu" pekik Prilly.

"Ih maaf ya, aku gatau. Sakit ga?" Lanjutnya sambil mengusap pelan kepala Ali dan daerah yang dipukulinya tadi.

Ali yang menerima perlakuan tersebut, hanya bisa tersenyum lebar sambil memperhatikan bidadarinya yang sedang mengkhawatirkan dirinya.

"Ali kok malah senyum-senyum sih" kesal Prilly sambil menghentak-hentakkan kakinya dilantai kampus.

"Good morning sayang!" Ucap Ali dengan mengusap lembut pipi chubby Prilly.

Blush!
'Duh mama, pipi Prilly panas'

"Kok merah gitu pipinya? Kamu pake blush on nya ketebalan ya" goda Ali.

"Kesel ah sama kamu, masa kerjaannya bikin aku bete mulu" gerutu Prilly sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Ali yang mendengarnya pun gemas dan langsung mencubit pipi chubby Prilly "Jangan kesel-kesel gitu. Nanti tambah cantik, terus aku tambah suka. Gimana dong" ucap Ali.

"Terus kalo kamu suka aku, aku harus bilang w o w gitu?"

"Nggak perlu"

"Terus?"

"Ya kamu juga harus suka sama aku"

"Pemaksaan"

"Biarin, pemaksaan atas nama cinta ini"

Kang Siomay, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang