Bagian 9

2.2K 218 9
                                    

Semenjak pengakuan mereka kemarin, kini terlihat hubungan mereka semakin dekat. Namun, tidak ada status atau kejelasannya. Entah karena Ali takut untuk mengungkapkan atau Ali tidak mau menjalin sebuah hubungan.

Hari ini, Prilly berada di kampus karena memang hari ini dia mendapat kelas pagi.

"Em..enaknya kemana ya?" Gumam Prilly saat berjalan keluar kelas.

Sesampainya diparkiran dia menelurusi area parkir untuk mencari mobil pink kesayangannya.

"Samperin Ali aja deh, kan dia hari ini libur pasti lagi jualan deh di taman" ucap Prilly semangat saat sudah memasuki mobilnya.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup padat, akhirnya Prilly sampai juga di area taman, di pun bergegas turun.
"Ayiiiii" teriaknya sambil berlari kecil kearah Ali.

Ali yang mendengar suara bidadarinya pun membalikkan badannya dan melihat bidadari cantiknya sedang berlari, dia merentangkan kedua tangannya berniat memeluk bidadarinya.

HAPP

Prilly pun sekarang berada dalam pelukan Ali. "Duh ada yang kangen banget ya" goda Ali sembari tersenyum kecil.

"Iya, kamu 2 hari ini kan nggak masuk kampus" Prilly mengerucutkan bibirnya dan mempererat pelukannnya.

Ya. Ketahui lah, kini bidadarinya Ali tidak sejutek kemarin alias berubah menjadi manja. Tetapi Prilly bersikap manja hanya dengan Papa dan Alinya saja.

Setelah cukup lama melepas rindu, Ali pun mengajak Prilly duduk.
"Udah selesai kuliahnya?" Tanya Ali lembut.

"Udah dong kalau belum kenapa aku bisa ada disini" jawab Prilly.

Ali pun mengusap lembut kepala Prilly "Yah siapa tau kan?" Goda Ali. Hm sepertinya Kang Somay ini suka sekali menggoda bidadarinya.

"Enggak lah"

"Boong ya"

"Ih enggak"

"Iyaa"

"Enggak"

"Iyy---"

Ucapan Ali terpotong karena teriakan kesal dari bibir manis Prilly.
"Ih yauda deh, bodo ah Prilly kesel. Mau pulanh aja" ucap Prillt sembari berdiri dan menghentak-hentakkan kakinya ditanah.

Saat hendak berlalu dari hadapan Ali, dengan cepat Ali meraih tangan bidadarinya.

"Eh eh kok marah sih? Maafin ya bidadarinya Ali" bujuk Ali dengan menarik lembut tangan Prillt agar kembali duduk disampingnya.

Namun yang diajak bicara tetap diam saja tanpa memperdulikan ucapan Ali.

'Duh mampus gue, lagian sih nih mulut jail banget minta adu mulut mulu'  batin Ali.

"Kamu mau nggak nanti malam aku ajak jalan" Ali masih mencoba membujuk bidadarinya terus-menerus.

Prilly yang mendengar ucapan Ali pun langsung menghadap Ali dan menatap Ali dengan mata berbinar-binar "Jalan-jalan?" Ucap Prilly antusias.

Ali tersenyum kecil melihat bidadarinya yang menurut dia sangat menggemaskan ini. "Iyaa, mau nggak?"

"Mau bangetttt, tapi bener ya? Awas aja kalo sampe boongg...aku cubit nih pipi tembebnya" tukas Prilly sembari mencubit kecil pipi Ali dan terkekeh.

"Enak aja, aku nggak tembeb ya. Tuh pipi kamu tuh udah mau tumpah" ucap Ali dan mengapit kedua pipi Prilly dengan jari tulunjuk dan ibu jarinya hingga bibir Prilly seperti ika koi. Wkwk.

"Yepas..yepasinn Ayii" dengan susah payah Prilly meminta agar Ali memggentikan kegitannya itu.

Dan Ali yang melihat pipi Prilly sedikit memerah pun melepaskannya "Aduh sayang, maaf ya maaf. Sakit banget ya" sesal Ali sambil mengusap pelan pipi Prilly.

"Ehemmm... enakin aja mas"

Sampai satu suara yang menghentikan kegiatan Ali Prilly dan Ali Prilly pun menoleh ke arah sumber suara tersebut dan betapa terkejutnya mereka saat melihat di sekitar gerobak Ali sedang terdapat banyak orang pembeli. Ali pun menepuk jidatnya perlahan.

'Bisa bisanya gue lupa sama Siomay gue, untung kagak abis tuh Siomay diambilin mereka. Lagian sih bidadari pake kesini jadi kan mengalihkan duniaku, eaaaaa' Batin Ali berteriak.

Kini tinggalah satu pembeli lagi, dan saat Siomay sudah Ali serahkan kepada pembeli. Pembeli itu berkata "Lain kali ya mas, kalo mau pacaran jangan sambil bawa gerobak jadi bingung kan mau perhatiin yang mana. Lagian cantik-cantik kok diajak dagang"

"Mbaknya juga kok mau sih sama Kang Somay ini, emang sih wajahnya tampan bagai Aliando Syarief yang jadi vampire itu" lanjut Pembeli itu dan berbicara mengahap Prilly.

Ali dan Prilly yang mendengar pun hanya bisa meringis pelan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hahahahahahaha"

"Hahaha..astagaaa...haha"

Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba mereka tertawa berdua. Mereka merasa konyol telah tercyduk sedang bermesraan oleh para pembeli.

***

Di sisi lain, dirumah Ali Ibu Resi(Ibu Ali) sedang termenung. Memikirkan kehidupannya sejak memutuskan meninggalkan suaminya dengan membawa anak semata wayangnya yaitu Ali. 180 derajat berubah dengan kondisi kehidupannya dulu. Dulu, dia hidup dengan dikelilingi harta benda tetapi sekarang? Bu Resi hanya bisa menghela nafas beratnya dan mengucap istighfar berkali-kali. "Aku nggak boleh mengeluh, aku harus semangat untuk anakku" tekad Bu Resi berusaha menguatkan hatinya.

'Mas, lihat saja. Anakku akan sukses nantinya bahkan kesuksesannya bisa melebihi kekuasaan mas'












.
OKE PERASAAN SIH UDAH NULIS BANYAK TAPI GATAU DEH INI KEPENDEKAN APA ENGGAK HEHE😂
Akhirnya manusia ini balik lagi😙
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen ya guys😙

Salam dari Kang Siomay dan Bidadarinya Ali❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari Kang Siomay dan Bidadarinya Ali❤

Kang Siomay, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang