♔| Kebenaran Terungkap

2.3K 388 46
                                    

Ciee nungguin ahay '3'


Hari ini Jihoon sedang menikmati hari libur nya dengan tenang. Suami nya masih di kantor. Kelima anak-nya masih di sekolah. Dia hanya menunggu dua setengah jam lagi untuk menjemput Seonho

Ia pun membuka Instagram nya lalu meng-explore kiriman di Instagram. Dia berhenti saat salah satu akun memposting tentang pembully-an di kalangan anak remaja. Postingan ini membuat ia terdiam dan mengingat kenangan dlu

Bukan, Mama Jihoon tidak pernah dibully. Tapi anak kedua nya, Kwon Jeno

Jeno dibully saat kelas 1 masih semester awal. Jeno sering dijahili lalu disuruh-suruh dan dicubiti, demi apapun saat Jihoon melihat luka bekas cubitan di lengan Jeno em lebih tepat nya seluruh area lengan Jeno berbekas. Jeno juga sering diledek anak buangan karena saat itu Jeno tidak mirip Jihoon maupun Soonyoung

Rasanya Jihoon ingin menangis tentang semua kenangan pahit dulu. Jeno masih bocah lugi dan polos. Jihoon saja tau Jeno dibully karena ia merasa ada yang janggal saat Jeno terus memakai baju lengan panjang

Lagipula ada sesuatu yang perlu di beritahu. Jeno memang bukan anak Soonyoung dan Jihoon. Dan Jihoon masih ingat pertemuannya dengan Jeno dulu

Flashback

Jihoon dan Daehwi yang masih berumur 2 tahun lebih berjalan dengan riang. Terkadang Jihoon mencubit pipi anak nya yang sangat empuk

"Mama, tangkap ewi!!" Daehwi berlari dan di ikuti Jihoon dari belakang. Jihoon sempat kehilangan arah Daehwi tapi ia lega saat menemukan Daehwi berjongkok. Ia pun mendekati anak nya lalu memanggilnya

"Daehwi sedang apa?" Tanya Jihoon

"Mama, itu apa?" Tanya Daehwi yang menghiraukan pertanyaan mama nya sambil menunjuk kardus bekas

Karena bingung, Jihoon pun melihat kardus yang ditunjuk Daehwi. Dia hampir menjerit saat melihat isi di dalam kardus itu. Ada anak bayi berumur 11 bulan. Jihoon pun mengangkat bayi itu lalu berjongkok agar Daehwi bisa melihat nya

"Mama, dedek bayi!" Pekik Daehwi gemas

"Shh jangan teriak sayang, nanti dedek bayi nya nangis" nasehat Jihoon sambil mengelus pelan pipi bayi itu

"Apa dedek bayi nya boleh jadi dedek bayi milik ewi?"

Pertanyaan polos dari Daehwi membuat hati Jihoon berdesir. Ia melihat Daehwi benar benar menginginkan nya

"Apa ewi sudah siap jadi kakak? Kakak itu harus menjaga semua adek nya, berapa pun itu. Ewi bisa menjaga dedek nya?" Tanya Jihoon tersenyum simpul

"Sudah siap! Ewi akan menjaga dedek bayi dengan baik!" Daehwi membuat pose hormat "Mama, dedek bayi nya ada nama tidak? Kalau tidak, ewi akan beri nama"

"Memangnya Daehwi mau beri nama apa?"

"Jeno, soalnya Keno nama teman ewi dia sangat baik, tapi Jeno saja. Hai dedek Jeno, ini kak ewi. Jadi dedek kebanggaan kakak yaa, kakak sayang Jeno!"

End flashback

"Hei! Jihoon sayang?" Tanya Soonyoung. Jihoon terkejut saat melihat suami nya yang sudah pulang

"Er kapan kau pulang?" Tanya Jihoon

"Sudah 5 menit yang lalu. Aku panggil tidak di jawab, untungnya pintu tidak dikunci jadi aku masuk saja" kata Soonyoung sambil melepaskan dasi nya "Kau memikirkan apa heum?"

"Masa lalu Jeno" jawaban tiga kata dari Jihoon membuat Soonyoung terdiam sebentar lalu menghela nafas

"Kita sudah membahasnya kan, kita tidak akan mengungkit itu lagi. Yang terpenting Jeno sudah menjadi bagian kita. Aku bersyukur kita bisa menemukannya dan menjadi anak kita"

"Apa Jeno harus tau? Tidak usah ya" rengek Jihoon

"Sayang, bagaimana pun Jeno punya keluarga sebelum kita. Kita akan beritahu tapi tidak sekarang. Jeno memang bukan anak kandung kita tapi aku juga tidak mau kehilangan dia"

Brak!

"Jeno?!" Soonyoung dan Jihoon terkejut melihat anak nya yang tadi mendobrak pintu. Jeno sendiri menahan tangisan nya

Jeno daritadi mendengar semua percakapan kedua orangtuanya. Ia kira hanya percakapan biasa tapi saat mendengar nama nya disebut, ia pun berhenti dan memutuskan menguping

"Pa, Ma, itu benar?" Tanya Jeno pelan

"Jeno ma-"

"Mama sama papa kenapa merahasiakan?" Tanya Jeno agak berteriak

Ini yang Soonyoung tidak inginkan Jeno tau sekarang. Bagaimanapun Jeno masih anak remaja yang emosi nya labil

"Aku gk tau mau bicara apa, Jeno permisi pa ma" Jeno berlari ke kamarnya

"Jeno!"

"Sudah biarkan dulu. Jeno perlu sendiri" Soonyoung menahan Jihoon

"Tapi nanti ia-"

"Jeno tidak akan macam-macam. Percaya padaku"

Soonyoung memeluk Jihoon agar istrinya tenang

TBC.

hELLOOO, MISS ME GUYS!?!? .g

Tenang karakter yang meninggal masih beberapa chapter lagi jadi santai aja wkwk. Gw ngilang lagi yaa, bayyyyyy

*whushshhhhh

Family GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang