Chapter 1 - Kamera

49.7K 5.5K 124
                                    

Repost untuk Promosi!


Chapter 1

-Kamera-


Rosaline tidak berhenti memuntahkan isi di dalam perutnya sepagian ini. Ya, kehamilannya kini memang sudah menginjak usia lebih dari Tiga bulan, tapi mual muntah masih saja ia rasakan apalagi saat pagi-pagi seperti saat ini.

Setelah sudah merasa cukup, Rosaline keluar dari kamar mandi. Ia memilih menenggelamkan diri di atas sofa santainya yang ada di ruang tengah flat mungil yang ia sewa. Ini adalah hari minggu, sepertinya menghabiskan waktu di depan televisi bukanlah hal yang membosankan. Pikirnya.

Tak lupa, Rose menyiapkan cemilan siangnya dengan secangkir cokelat panas. Seekor anjing datang menghampirinya. Snowky ia memanggilnya. Anjing berjenis Siberian Husky itu memang sudah sejak dua tahun terakhir menemani hari-harinya.

"Hei, hei, kemarilah." ucapnya pada Snowky. Snowky melompat ke arah Rosaline lalu menggulingka dirinya dengan sesekali mengendus wajah Rosaline. Rosaline terkikik bahagia. Sungguh, adanya Snowky memang membuat harinya terasa lebih sempurna, ia sedikit menghilangkan kesepiannya dengan kehadiran Snowky, dan dengan adanya bayinya nanti, Rosaline yakin jika kehidupanya akan semakin sempurna.

Saat Rosaline asyik bermanja-manja dengan Snowky, pintu Flatnya di ketuk seseorang. Rose diam sebentar, berpikir kira-kira siapa yang datang minggu-minggu seperti ini.

Ya, Rosaline adalah anak tunggal, sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan, yang artinya ia tidak memiliki keluarga lagi di dunia ini. Kehidupanya dulu sangat susah, ia menjual barang berharga milik kedua orang tuanya untuk bertahan hidup dan untuk modal usahanya dalam membuka toko hewan peliharaan dan keperluannya. Hingga kini, yang bisa ia lakukan hanya menyewa flat sederhana. Ya, tentu saja itu sesuai dengan penghasilan dari usahanya.

Sebuah keberuntungan ia dapatkan Empat tahun yang lalu, saat ia memenangkan sebuah undian untuk berlibur selama sebulan ke Rusia. Dari sanalah kehidupan asmaranya dimulai. Ia bertemu dengan sosok asing, tampan, dan berkarisma. Lelaki itu bernama Dimitri Armanzandrov. Rose jatuh cinta pada pandangan pertama dengan lelaki itu. Hingga ketika lelaki itu tiba-tiba melamarnya, yang dapat Rose lakukan hanya menerimanya.

Rosaline menggelengkan kepalanya seketika. Sungguh,ia tidak ingin lagi mengingat-ingat masa lalunya bersama dengan Dimitri. Lelaki licik yang seharusnya tidak ia cintai. Rose kembali menghela napas panjang.ia baru sadar ketika terdengar kembali sebuah ketukan pintu.

Apa itu orang pesuruh Dimitri?

Karena hampir setiap hari, orang pesuruh Dimitri datang ke rumahnya untuk membawakan sesuatu, entah itu makanan yang bergizi atau lain sebagainya. Sungguh, Rose malah merasa semakin risih dengan apa yang sudah dilakukan lelaki itu.

Mendengus sebal, Rose bangkit dan berjalan menuju ke arah pintu dengan Snowky yang setia menemani di sisiya. Ia masih berharap jika yang datang bukanah pesuruh Dimitri, melainkan Ana, atau pelanggan dari tokohnya mungkin. Sungguh, Rose sangat tidak suka jika ia harus kembali berurusan dengan Dimitri.

Tapi ketik ia membuka pintu flatnya, hampir terkejut ketika ia mendapati sosok itu. Dimitri Armanzandrov tengah berdiri menjulang di ambang pintu. Tinggi, kekar, dan tampan, seperti biasa. Tampak berkuasa dengan setelannya. Sungguh, lelaki ini sangat tidak pantas berada di flat sederhananya ini.

"Apa kabar?" tanyanya dengan penuh kearoganan. Ya, seperti biasa.

Sejak hari itu, hari dimana ia diberi tahu Ana tentang ayah bayi yang ia kandung, hidup Rose kembali seperti sebuah mimpi buruk. Meski Dimitri tidak menemuinya lagi –karena ia tahu bahwa lelaki itu pasti akan sangat sibuk dengan pekerjaannya, tapi tetap saja, banyak pesuruh Dimitri yag datang kepadanya. Dan itu benar-benar membuat Rose terganggu.

Baby, oh Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang