Chapter 2 - Gerbang Seraphim

258 39 5
                                    

"Semuanya sudah dijalankan sesuai rencana, tuan. Guardiance itu tampaknya bingung dengan setiap petunjuk dan jejak-jejak palsu yang kita tinggalkan," lapor seorang iblis dengan kepala kuda yang tengah memegang tombak besar dengan beberapa kepala manusia tertancap di ujungnya.

"Menyenangkan sekali melihat sosok guardiance nomor wahid kelabakan karena trik murahan yang kugunakan," ucap Raja Iblis di antara tawanya. Suara tawanya menggelegar memenuhi ruang singgasana, tempat dia mengamati kejadian yang terjadi di dunia manusia. Melihat Elda dan Aiqm yang jengkel, membuat sang raja merasa puas dengan rencananya.

"Oh come here, bitch. Let's celebrate our way to the victory. Once again I will break the balance in the human world," ucap sang raja iblis dengan penuh rasa bangga. Iblis-iblis perempuan yang bersimpuh di kakinya kini beranjak pada pangkuan sang raja dan mulai melayani tuannya dengan patuh. Suara desahan dari pesta sex di ruangan itu bercampur dengan gelak tawa sang raja serta jeritan nestapa manusia yang menjalani hukuman di ruangan itu.

Suara-suara yang tak pernah usai terdengar dari lubang terdalam pada dimensi lain kehidupan dalam semesta ini menjadi hal yang paling dibenci oleh Elda. Sekali dan cukup sekali saja dalam hidupnya, Elda menginjakkan kaki di singgasana sang raja iblis. Ketika dinobatkan sebagai seorang guardiance pada level master, sudah menjadi kewajiban bagi Elda untuk memperkenalkan diri kepada raja dari 2 dimensi yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Baik pada penguasa cahaya, maupun sang penguasa kegelapan.

Sejak pertama Elda dinobatkan sebagai salah satu Master Guardiance, Raja Iblis telah mentarget kepalanya. Bukan tanpa alasan sang raja begitu terobsesi untuk menjatuhkan Elda. Akibat keberadaan Elda, sang raja harus kehilangan putri tercintanya. Cinta putrinya kepada Elda menghancurkan impian sang raja untuk mewariskan takhta dan kekuatannya. Menyingkirkan Elda, menghapus setiap impiannya, dan membuat hidupnya sengsara adalah obsesi terbesar Raja Iblis.

Sementara sang raja bersenang-senang, Elda terus berpikir keras mengenai siapa sosok yang sebenarnya menimbulkan bau amat busuk. Baik dirinya maupun Aiqm sama sekali tidak dapat menebak dengan tepat siapa sebenarnya yang membuat bau kematian tersebut begitu menyengat. Bau ini mengingatkan Elda pada pertemuan terakhirnya dengan Caty, sang putri iblis. Sedikit banyak memori pertemuan terakhir mereka masih menghantui Elda.

Hari ini masih sama saja bagi Elda dan Aiqm. Banyak sekali iblis-iblis kecil yang datang dan mengganggu mereka, seolah seisi neraka sedang berkomplot untuk menghalanginya menemukan sumber dari hawa kematian yang kerap mengusik. "Kalau terus menerus seperti ini, kita akan kelelahan hanya untuk mengurus iblis-iblis teri ini tanpa benar-benar tahu siapa penyebab semua kekacauan ini," gerutu Aiqm atas situasi yang mereka hadapi.

"Bersabarlah Aiqm, aku tahu ini semua memang memuakkan. Sepertinya peringatan yang kerap diucapkan oleh iblis-iblis itu bukan hanya sebuah trik. Nyatanya kemarin kita menerima peringatan yang sama dari tetua guardiance. Beri aku waktu untuk memecahkan teka-teki dari peringatan yang mereka berikan."

"Berapa lama lagi, Elda? Ini sudah berlangsung hampir selama satu bulan. Semakin hari bau itu menjadi semakin menyengat. Aku yakin bahwa bau itu berasal dari rektor yang memimpin kampusmu ini," ujar Aiqm menyatakan kecurigaannya pada rektor kampus tempat Elda bekerja.

Elda menggelengkan kepala menolak dugaan Aiqm. "Tidak mungkin dia, Aiqm. Beberapa kali di luar rapat aku telah bertemu dengannya, dan bau itu tidak tercium terlalu kuat darinya. Aku telah mencoba menemui orang-orang yang mencurigakan satu per satu, dan tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki hawa kematian murni. Ini semua membingungkan Aiqm. Kita tidak bisa gegabah dalam menentukan siapa tersangka dari kekacauan ini."

"Aku benci mengakui kalau kau benar, master. Situasi akan semakin berbahaya mengingat mahasiswamu akan banyak melakukan aktivitas malam di kampus mulai besok hingga 3 hari ke depan. Kalian bahkan membuat rencana kegiatan untuk bermalam di kampus. Aku tidak suka dengan situasi itu, Elda."

Seraphim BladesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang