Ini bukan karya gw.
Penulis aslinya Lia dan gw udh izin sama author yang bersangkutan.
Berhubung hanya oneshot dari authornya jadi gw udh niat pengen jadiin beberapa part sesuai imajinasi gw. Dan disini gw udah tambahin beberap kosa kata jadi sedikit ada perbedaan dengan penulis aslinya hehehe 😆😆😆Dan karena gw lgi falling in love sama GodBas...gw ambil GB sebagai main custnya.
Ok happy reading guys 😉😉
*****************
God Itthipat tidak pernah menduga bahwa kehidupannya akan terusik setelah mengenal seorang Bas Suradet. Awalnya ia hanya sekedar mengenal pemuda itu dengan catatan akhir yang buruk--berandal yang berisik. Baru dari beberapa saat yang lalu ia mulai mengabsen semua kepribadian yang ada pada pemuda itu. Hampir semua pendapatnya salah besar dan bahwa Bas Suradet adalah seorang yang sangat tidak laki-laki.
Oh.
Oh.
God tahu ia mulai tertarik dengan mahasiswa bermulut besar itu. Suatu keajaiban bahwa seorang God mau repot-repot berterima kasih kepada jadwal perkuliahan yang mengharuskan mereka berada dalam kelas yang sama hari ini. Bas bukan termasuk dalam tipenya. Pada dasarnya,meskipun ia bisex,ia adalah orang yang sangat pemilih.
Apa barusan disebutkan bahwa God seorang bisex?
Jawabannya mungkin iya, karena tidak semua penduduk universitas tahu bahwa Pangeran Es yang selalu dipuja-puja para gadis itu bisex. God sendiri tidak pernah mendeklarasikan langsung bagaimana orientasi seksualnya pada warga universitas, mungkin hanya ada satu atau dua sahabatnya yang mengetahui hal ini.Dan seperti seekor kucing yang diiming-iming ikan, begitulah keadaan God sekarang.
***********
Dua jam yang lalu...........
Bas dan kedua temannya sedang heboh dan berisik memainkan permainan mainstream yang populer belakangan ini. Truth or Dare. Permainannya mudah. Tidak akan membuat siapapun kelelahan secara fisik. Kecuali---selalu ada kecuali dalam setiap permainan--jika kau memilih keputusan yang salah dan kau akan berakhir dikerjai oleh teman sepermainanmu.
Maka sekarang giliran Bas,moncong botol minuman kosong yang diputar sudah mengarah padanya. Tawa renyah yang tadi keluar dari mulutnya setelah mengerjai teman-temannya itu, hilang. Oh, shit!! Apa ia baru saja berfikir bahwa ia akan dikerjai balik?
"Truth or Dare?"tanya Kimmon,salah satu temannya dengan smirk yang membuat Bas bergidik. Ia tak boleh salah memilih.
"Truth."jawabnya.
Kimmon menepuk tangannya."Baiklah Dare, jadi........"
"Hey, hey, aku bilang Truth!"sangkal Bas cepat.
"Copter, apa kau dengar bahwa Bas mengatakan Truth?"tanya Kimmon pada bocah pendek disampingnya. Namanya Copter.
Bocah itu menggeleng ditanyai seperti itu."Tidak, aku dengar dia bilang Dare."
Bas mengeram kesal, ia mengebrak meja dan mencondongkan tubuhnya untuk mencekik Kimmon."Hey!! Aku bilang Truth!!Bodoh!! P'Kim bodoh!"
"Bas, kau bisa membunuhnya!"Copter berusaha melepaskan tangan Bas saat melihat lidah Kimmon terjulur-julur kehabisan nafas."Kau bilang Dare,masalah selesai."
"Tidak bisa! Kalian curang!"pekik Bas kesal.
"Ayolah, kau membuat kita semua dipelototi."
Cekikan Bas mengendur dan tangannya terkulai kesamping sisi tubuhnya. Ia meringis menerima tatapan tajam dari beberapa mahasiswa yang saat itu juga berada di kelas yang sama padanya. Dosen mereka telat datang jadi kegiatan paling berarti bagi Bas dan teman-temannya adalah permainan itu. Tapi tampaknya siswa lain merasa terusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH or DARE (BoyxBoy)
Teen FictionBas Suradet adalah seorang laki-laki straight tulen. Bagaimana jika ia terjebak permainan yang dimainkannya bersama kedua temannya dan bertemu dengan Pangeran Es yang ternyata adalah seorang bisex?