C-3 : part 2

2.9K 342 41
                                    


"Ingat Myungsoo-ah, besok pagi kau harus datang menjemput Suzy dan membawanya ketempat Eunna"

"kenapa harus aku? Dia bisa datang sendiri kan" tolak Myungsoo, pria itu melepas jasnya kemudian melampirkannya begitu saja diatas sofa.

"Anak ini! Aku tidak mau tau, besok pagi kau harus datang dengan Suzy ketempat Eunna"
Myungsoo menghela nafas berat.

"arra"

Itulah percakapan Myungsoo dengan ibunya kemarin siang lewat telphone. Dan sekarang pria itu berada di lobi apartemen milik Suzy, eommanya itu bahkan memberikan Myungsoo nomor ponsel Suzy.

"Aku sekarang ada dilobi apartemenmu, cepat kemari dengan pakaian rapi dalam waktu 10 menit" ucap Myungsoo malas.

Myungsoo menaikkan alisnya ketika suara seorang pria memotong pembicaraannya dengan Suzy. Apa pria itu kekasih Suzy, tapi kenapa jika Suzy memiliki kekasih gadis itu mau saja dijodohkan dengannya.
lalu Suzy berteriak teriak meminta lepaskan, membuat Myungsoo berdiri dari tempat duduknya. Gadis itu semakin berteriak keras dan tidak ingin disentuh, entah bagaimana bisa Myungsoo lari begitu saja mencari lift yang sialnya sedang naik. lantai tujuh.. itu lantai apatemen Suzy yang diberitau eommanya kemari. Myungsoo mencari tangga darurat dan ketika menemukannya pria itu langsung berlari naik dengan cepat.

Teriakan kalap Suzy diujung telpone sana membuatnya semakin melebarkan langkah ketika menaiki anak tangga.

Setelah sampai di lantai tujuh dia melihat dua wanita tengah berdiri dilorong didepan sebuah apartemen berwarna biru.

"apa Suzy didalam" tanya Myungsoo pada Soojung dengan nafas tersenggal.

"eoh.." jawab Soojung kaget melihat Myungsoo yang bercucuran keringat, penampilan pria itu berantakan.

"sialan.." makinya dan langsung mendobrak pintu apartemen, untung saja apartemen itu tidak dikunci.
Myungsoo mendengar teriakan Suzy disalah satu kamar, ketika Myungsoo sampai diambang pintu kamar Suzy pria itu melihat keadaan gadis itu yang sudah terlihat mengenaskan dengan air mata dimana mana.
tapi yang membuat Myungsoo kaget adalah, sosok yang tengah menindih Suzy.. dia sangat mengenalnya. Pria itu adalah kakak sepupunya. Hong Jaeyeol.

"Kim Myungsoo.." isak Suzy berusaha menutupi payudaranya yang terbuka dengan tangannya yang terikat. Jaeyeol memicingkan matanya, menatap tajam Myungsoo dengan seksama.

"Myungsoo! Apa yang kau lakukan disini" Jaeyeol langsung mencengram kerah Myungsoo keras, otot diwajah pria itu menonjol, mengukir kemarahan yang kental disana.

"lalu apa yang kau lakukan disini?" Myungsoo balik bertanya, menaikkan alisnya menatap Jaeyeol lalu menatap Suzy yang sudah berapikan pakaian tidurnya.

"dan apa yang kau lalukan pada calon istriku Hyung??"

BUUUGGGG!!

Jaeyeol menghantam rahang Myungsoo dengan satu kali pukulan telak hingga membuat pria itu terjatuh diatas karpet bulu milik Suzy.

"katakan sekali lagi dengan mulut brengsekmu itu!" Jaeyeol mencengkram kembali kerah kemeja Myungsoo menarik pria itu berdiri. "kau calon suaminya? Pria brengsek sepertimu!" mata Jaeyeol melotot marah dengan mulut tersenyum miring mengolok.

"ahh.. jadi Suzy adalah kekasihmu, lalu bagaimana dengan wanita hamil yang aku lihat di depan apartemen" ejek Myungsoo menyeringai, Jaeyeol meradang dan ingin melayangkan pukulannya kembali tapi Myungsoo menahanya, mencengram kepalan tangan Jaeyeol tak kalah erat.

"Aku memang brengsek, tapi aku tidak pernah menghamili wanita lain dan menyakiti kekasihku"

"Mulut mu benar benar kurang ajar, kau benar benar mati ditanganku kali ini" desis Jaeyeol penuh kemarahan, pria itu melepas kasar cekalan Myungsoo di kepalannya dan hendak menghajar Myungsoo dengan sungguh sungguh kali ini, dia akan mengahajar si brengsek ini sampai tidak bisa bergerak lagi.

"Berhenti atau aku telpone polisi" teriak Suzy memegang ponselnya hendak melakukan panggilan. "sial..." Suzy mengumpat pelan karna tanganya bergetar hebat, air mata masih mengucur turun membasahi pipinya. "jangan pernah temui aku lagi.. aku benci kau brengsek! Kau yang mati sana" pekik Suzy lagi menatap benci kearah Jaeyeol.

"ji-ah.."

"jangan panggil aku dengan panggilan menjijikkan itu, sial... jika kau masih berani menemuiku lagi, aku akan bunuh diri" teriak Suzy melempar ponselnya kearah Jaeyeol lalu masuk kedalam kamar mandi dengan membanting pintu. Terdengar dari luar gadis itu menghidupkan shower..

"kau semakin membuat posisimu rumit hyung" Myungsoo tersenyum mengejek.

"Kau ingat ini brengsek! Aku tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku sejak lama.. jika kau fikir aku menyerah kau salah. Aku akan merebutnya lagi walau harus membunuhmu" desis jaeyeol dingin. Pria itu melepas kasar cengkramannya dikerah Myungsoo.

Myungsoo menyeringai.. menarik, Hyungnya ini selalu menarik jika menginginkan sesuatu.
dan Myungsoo begitu senang meladeni kegilaan Jaeyeol, mempermainkan eomosi pria itu adalah hobi Myungsoo sedari dulu.
mereka berdua bersaudara.. tapi mereka membenci satu sama lain.

••~••~••

Soojung menyerahkan satu kaleng soda dingin pada Myungsoo, pria itu terlihat kacau dengan pipi lebam dan sudut bibir yang terluka.

"bagaimana kabarmu?" tanya Soojung canggung.
myungsoo menegak setengah sodanya kemudian mengangguk.

"tidak baik"

"Wae? Apa karna luka di pipimu itu?"

"hmm.. karna aku akan menikah dengan temanmu yang tolol itu.. aahhhhh" Myungsoo berjenggit kaget saat benda dingin menempel di pipinya yang berdenyut sakit.

"kau fikir aku mau menikah denganmu dan jangan merengek seperti bayi" tiba tiba saja Suzy sudah berdiri dibelakang Myungsoo dengan rambut yang digulung handuk sambil membawa pengompres dan juga kotak P3K.

"Yaa.. ini semua gara gara kau" dengus Myungsoo, Suzy mengerucutkan bibirnya sebal lalu semakin menekan pengompres dingin itu dipipi Myungsoo. "Ya, pelan pelan.. aishh"

"Aigoo.. arraso uri aegi" ejek Suzy. "aaakkk" Suzy memekik kecil saat telunjuk Myungsoo menekan keningnya lalu mendorongnya kebelakang.

"Pabbo, gwenchana?"

"eoh.. nan gwenchana" sahut Suzy. Jemarinya sibuk memberikan salep pada ujung bibir Myungsoo yang terluka.

"ah ya, ada apa kau kemari.. kenapa kau bisa tau nomor ponselku lalu kenapa kau bisa tau apartemenku?" tanya Suzy bertubi.

"eomma" jawab Myungsoo singkat, malas menjawab seluruh pertanyaan Suzy.

"haha" Suzy terkikik geli "Aku sempat berfikir kau seorang stalker" ucapnya dengan percaya diri.

"untuk apa aku menguntit gadis bodoh sepertimu, tidak penting.. ahh! Ya, pelan pelan kau sengaja ya" dumel Myungsoo karna Suzy menekan nekan keras sudut bibirnya yang terluka.

"kau saja yang cengeng.."

"Ya.. ya.. Appoo.. ya!!" Myungsoo semakin berteriak karna Suzy terus menerus menekan kasar bibirnya yang terluka.

"selesai" ucapnya tersenyum polos menghiraukan wajah mengaduh Myungsoo.

Dari tempat duduk sebrang Soojung  diam diam tersenyum melihat tingkah keduanya yang seperti anak kecil, bagaimana jika mereka menikah nanti. Tuan Arogan dan Nona menyebalkan
Tapi setidaknya Suzy tidak akan menangis jika bersama pria itu, gadis itu hanya akan memikirkan bagaimana caranya menaklukan seorang Kim Myungsoo yang Arogan.

TBC

OK maafkan aku jika ceritanya makin GJ. Dan yang tanya kapan Myungzy nikah.. sabar, semua butuh proses. Pokoknya bakalan aku lanjut kok cerita ini.
Ok jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMENT kalian yaaaaa..

GHAMSAHAMNIDA!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The WeddingWhere stories live. Discover now