Part 1

106 15 9
                                    

"Minggir , gua mau lewat". Lando berkata dengan muka datar.

"Lo tuh tau gak sih ini tuh masih jam pelajaran?" Kheira sang ketua kelas berkata dengan tegas.

"Iya gua sangat tau. Ini jamnya si petromak kan? Gua gak suka sama mata pelajarannya dia, ngoceh terus bikin ngantuk tau nggak mending gua ngadem di rooftop". Lagi, muka lando masih saja datar.

"Balik duduk di tempat lo". Kheira menunjuk tempat duduk lando.

"Gak. Gua bilang gak mau, lo budek ya?". Suara lando mulai meninggi.

"Kalo lo ngeyel tanggung sendiri akibatnya".

"Ok, gua gak takut".
Lando pun berlalu meninggalkan kheira.

Kheira POV

"Hihh ngeyel banget sih dibilangin, ngapain juga dia ada dikelas ini kenapa dia bisa masuk IPA 1? Dia kan bengal banget, kenapa gak masuk IPS aja? Mana masih 1 tahun lagi sekelas sama dia". Tak sadar kheira malah mengoceh sendiri dikelas hingga tak sadar pak suparna telah datang di kelas.

"Khei, udah ngocehnya mulut lo gak capek apa, tuh liat pak suparna udah dateng. Jangan sampe ntar lo malah kena hukuman, jadi kaum pencabut rumput mampus lo". Rere mengingatkan kheira sambil tertawa karena melihat teman sebangkunya ini tak henti-hentinya mengoceh hanya karena satu cowok badboy itu. Dan itu selalu terjadi.

"Ahh lo ngeganggu aja, gua tu sebel banget sama yang namanya lando. Kalo bisa gua keluarin dia udah gua keluarin dia dari dulu dari kelas gua ternyaman ini". Lagi lagi kheira belum juga berhenti mengoceh.

"Ihhh diem bisa gak sih berisik tau gak." Rere mulai kesal. Hingga pak suparna mengabsen pun mereka sampai tidak mendengar.

"Kheira..". Kheira tidak mendengar panggilan suparna.

"KHEIRA.. KAMU PUNYA TELINGA TIDAK?!!" Suparna membentak dengan sangat keras.

"PUNYA PAK!!" Kherira berteriak sambil berdiri karena saking kagetnya dengan suara suparna yang seperti petir.

"Besok jika di jam saya ada yang mengobrol sendiri silahkan keluar saja, dan jangan harap ada nilai di raport kalian" . Ya itulah suparna semuanya harus sangat berhati-hati dengan dia, jika tidak ancamannya tidak main-main, dan ancaman yang satu ini sangat ditakuti oleh seluruh siswa yang ada di sekolahan.

"Baik saya lanjutkan... Erlando?"

"Lando"

"Kemana anak nakal satu itu, apa dia membolos?"

"Hmm ,ini kesempatan gua buat laporin ke guru" batin kheira sambil tersenyum jahat.

"Lando ada di rooftop pak, saya tadi sudah mencegahnya supaya jangan membolos jamnya bapak, tapi dia malah keras kepala." Kheira tertawa jahat didalam hati.

"Ok kalau begitu saya akan menyusul dia, dan akan saya beri hukuman dia, selama saya tinggal tolong jangan ramai dan pelajari dulu buku halaman 128-135". Perintah suparna sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Kamu kheira, sebagai ketua kelas tolong kendalikan kelasmu". Perintah suparna lagi sambil berjalan keluar ruangan.

*SKIP*

Suparna mulai mendekati lando yang tengah duduk-duduk santai dengan gilang sambil menghisap sepuntung rokok. Ya itu adalah kebiasaan lando dan gilang selama hampir 2 tahun ini.
"Ekhemm".

"Eh ndo, lo denger gak sih kayak ada orang dehem deh, jangan-jangan ini rooftop angker lagi". Gilang bergidik ngeri sambil mengelus tengkuknya yang bulu bulu kuduknya telah berdiri.

"Stttt.. itu suara suparna goblok, cepet buang rokok lo". Ucap lando berbisik-bisik dengan gilang.

"Ehhh pak parna, kok gak ngajar pak bukannya sekarang harusnya masih ngajar di kelas kita ya pak?" Ucap lando dengan cengengesan.

"Iya bener tuh pak, kenapa bapak malah ke rooftop pak? , hayoo bapak mau magabu ya?". Timpal gilang dengan cengengesan juga

"A..a..aduhhh sakit sakit pak ampun, lando tuh pak yang ngajak saya kesini". Telinga mereka berdua telah ada di tangan suparna.

Lando hanya melirik ke arah gilang tak bisa membela diri lagi.

"Sekarang kalian turun, bersihkan rumput-rumput yang panjang di sekitar gudang sekolah. Harus sangat bersih!! , kalau tidak hukumaan kalian akan saya tambah lagi". Mulut mereka mengangan dengan sempurna.

"Tapi pak, itu kan luas banget mana bisa bersih dalam sehari , cuma dua orang lagi yang ngerjain". Mulut lando dan gilang mengerucut dengan sempurna.

"Ok, karena kalian protes hukuman ditambah lagi, kalian harus membuat makalah tentang perang dunia II". Mulut lando dan gilang menjadi tambah menganga dengan sempurna.

"Untung saja tadi kheira memberi tahu, kalau tidak kalian akan terus begini, dan akan memberi contoh yang buruk bagi kelas lainnya".

"Arghhhh... gadis itu lagi". Tangan lando mengepal dan matanya melotot dengan sempurna.
Lando meninggalkan gilang dan pak suparna dengan tangan yang masih mengepal. Lando menuju kelas!

*Brakkkkkkkk..

Lando menggebrak meja kheira, sontak saja dia kaget karena dia sedang serius-seriusnya mengerjakan tugas dari pak suparna.
"Maksud lo apa hahh? Ngadu ke suparna!! Biar dapet muka? Biar dikatain pahlawan? Cara lo kampungan!! Mau tenar tapi temen dijadiin umpan!". Bentak lando.

"Santai woyy, lo gak liat gua lagi ngerjain tugas? Lo bisa kan dateng baik-baik terus bicara baik-baik?".

"Hahaha, cewek modelan kek lo dibaik-baikin? Ngimpi aje sono!! , pokoknya lo harus tangggung jawab! Lo harus bantuin Gua sama gilang nyabutin rumput yang ada di sekitar gudang + buatin makalah tentang perang dunia II".

"Hahahaha bener kan kata gua, jadi kaum pencabut rumput beneran kan lo hahaha". Kheira tertawa dengan sangat keras yang menimbulkan satu kelas memperhatikan dia.

"Bentar-bentar, gua bantuin lo? Ogah banget, siapa suruh lo kabur pas pelajarannya pak parna".

"Ok lo gak mau? Jangan harap hp ini balik lagi ke tangan lo". Lando tersenyum dengan penuh kemenangan.

Kheira terlihat sangat kesal, bagaimana bisa hp nya ada ditangan badboy itu, dan mau tidak mau hari ini dia akan melihat senja di sekolahan tercinta dengan makhluk tergila , Erlando.


Hai hai hai readers, semoga kalian suka ya , bantu promotein ke temen, pacar, musuh, kerabat keluarga kalian buat baca cerita ini ya 😂 , terimakasih.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang