Part 7

62 8 2
                                    

"Jam berapa sekarang? Gue udah siap-siap dari tadi jam 8. Dan lo baru dateng jam 12?".

"Baru juga dateng , udah diomelin aja. Ya sorry, tadi gue ketiduran. Beneran gue gak bohong khei". Lando mengangkat tangannya dan menunjukan dua jarinya.

"Bodo. Pulang sana gue udah ga mood jalan".

"Ehhh khei ga bisa gitu dong. Gue udah panas-panasan ke sini mana macet lagi".

"Please khei, yayaya gue traktir apapun yang lo mau deh".

"Kalo gue ga mau gimana?". Kheira melipat tangannya dan meletakkan di dadanya.

"Ya harus mau lah. Kalo lo ga mau jangan harap gue maafin lo".

Lando tersenyum sinis, sedangkan kheira menepuk jidatnya sendiri karena lupa kalau dia belum mendapatkan maaf dari lando.

"Arghhhh, iya iya gue mau. Tunggu di luar gue mau ambil tas gue dulu".

Lando tertawa merayakan kemenangan dari seorang cewek yang keras kepala.

Kheira keluar dengan mengenakan tas rajut kesukaannya.

"Ayo buruan keburu sore lando".

"Lah lo yang kelamaan katanya ambil tas, kok jadi seribu tahun lamanya".

"Dihh gak usah ngelawak, ga cocok lo mah".

"Dihh siapa juga yang ngelawak, ayo buruan". Lando menggandeng tangan kheira dan membukakan pintu mobil untuk kheira.

"Ndo.. kok gue ngerasa gue kek pacar lo gitu ya?".

"Najis Ya Allah gue punya pacar model kek lo. Buruan masuk, banyak ngomong kapan berangkatnya?"

"Ihhh iya iya".

Di perjalanan mereka berdua terpaku dalam diam. Canggung untuk memulai percakapan. Hingga akhirnya lando pum membuka pembicaraan.

"Khei.."

"Hmmm..".

"Lo itu sebelumnya udah pernah pacaran apa belum? Gue cuma nanya ya jangan mikir yang aneh-aneh".

Kheira yang tadinya memandang  keluar jendela sekarang membelalakan matanya karena pertanyaan dari lando.

"Kenapa lo tiba-tiba tanya kek gitu? Lo mau pacarin gue apa gimana?".

"Idih sumpah najis banget Ya Tuhan". Lando menggidikan bahunya".

"Gue kan cuma nanya daripada dari tadi diemmmm aja. Biasaya lo cerewet".

"Ihh gu mah lemah lembut yaa".

"Mitos".

Mereka pun kembali terdiam.

Setelah lama diperjalanan dan didalam mobil mereka berdua hanya saling membisu, akhirnya mereka sampai di sebuah taman.

Taman itu memang tak sepi. Tetapi, taman itu tidak dipenuhi oleh orang-orang berpacaran. Taman itu dipenuhi oleh banyak anak-anak kecil yang bermain dan berlarian kesana kemari.

Kheira yang memang suka dengan anak kecil, lalu menghampiri salah satu dari anak-anak kecil itu. Dan melupakan bahwa dia sedang bersama lando.

Terlihat gadis kecil itu duduk sendirian, hanya melihat teman sebayanya bermain dan berlarian.

"Hai cantik..". Sapa kheira kepada gadis kecil itu.

Gadis kecil itu hanya memutarkan kepalanya dan bingung. Mengangkat satu alisnya, seperti mau bertanya "siapa kamu", tetapi tak bisa terucap. Entah takut atau malu.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang