Part 5

61 12 2
                                    

"Ma..maaf ndo..". Kheira menyesal.

Kheira mencoba mengikuti langkah lando dan mencoba meminta maaf tapi lando tetap berjalan dengan pandangan tajam lurus ke depan.

Teman sebangku lando, gilang tidak mengetahui jika temannya itu sedang mendapat masalah, karena gilang baru saja balik dari kantin mbok sri, tidak lain hanya untuk PDKT dengan mbok sri.

Jurus jitu buat dapetin anaknya. Maka berbaik-baiklah dulu kepada emaknya.

"Ehhh itu si lando sama kheira mau kemana?". Tanya gilang bingung.

"Itu tadi  si lando pas jamnya bu budi malah nge game, terus si kheira liat. Lo tau sendiri kan gimana sifatnya kheira? Kalo dia paling ga suka di kelas yang dia pimpin anggotanya pada bengal bengal?". Rere menjawab.

"Buset dahh, gua mau nyusulin dulu ahh". Gilang melangkahkan kaki namun ditahan oleh rere.

"Jangan. Lo tau kan gimana bu budi kalo lagi marah? Singa aja kalah. Lo diem sini aja. Kerjain tugas nya."

Sedangkan di ruang BP suasana sangat tegang sekali.

"Lando, kamu itu punya otak tidak? Kamu ini di sekolahkanin mahal mahal oleh orang tua kamu tapi lihat kelakuan kamu!!". Tegas bu budi

"Yang bayar biaya sekolah kan orang tua saya bu, kenapa ibu yang repot sih? Ibu cuma tinggal ngajar dapet uang lagi, saya ini di sekolah bayar bu, jadi ya suka suka saya dong mau nge game kek, makan di kelas, tidur di kelas. Semua terserah saya dong bu". Bela lando.

"Lando!! Berani sekali kamu berkata seperti itu! Kami bisa saja mengeluarkan kamu dari sekolah ini!!". Pak gatot selaku BP, mulai mengancam lando.

"Ohh gitu? Jadi saya mau di keluarin? Fine. Kalu begitu saya juga akan menyuruh kakek saya untuk berhenti memberikan sumbangan ke sekolah ini." Lando tersenyum sinis.

Kheira yang duduk di sebelah lando hanya bisa diam terpaku. Dia tidak tau harus berbuat apa.

"Baiklah, untuk memberikan efek jera kepada kamu, kami akan memberikan skors ke kamu selama satu minggu ke depan."

Kheira yang mendengar langsung melongo. Dia menyesal, seandainya saja tadi dia hanya menegur saja tanpa berteriak mungkin ini tidak akan terjadi. Kheira tertunduk

Sedangkan lando menghembuskan nafas dengan kasar. Melangkah pergi ke kelas.

"Ya sudah bu, pak. Saya mau kembali ke kelas dulu." Pamit kheira meninggalkan ruang BP.

Sesampainya di kelas lando langsung mengambil tasnya tanpa menghiraukan pertanyaan pertanyaan dari teman teman nya. Bahkan gilang sekalipun.

Namun didepan pintu lando yang akan bergegas pulang dihalangi oleh kheira.

"Ndo, gue minta maaf. Gue reflek teriak tadi." Ucap kheira tulus.

"Refleks kata lo? Tadi tu lo sengaja kan?!!! Puas lo sekarang hah?". Teriak lando

"Gu... gue gak bermaksud ndo." Khira tak mampu memandang lando.

"Haha maksud lo kenapa gak sekalian gue keluar dari sekolah ini aja gitu?". Sinis lando.

"Lando!! Gue gak bermaksud!! Lo tau sendiri kan gue paling ga suka kalo kelas yang gua pimpin pada bengal semua!! Gue cuma mau lo berubah! Lo itu udah kelas XI!! 1 bulan lagi lo udah jadi kelas XII. Lo ga mikir gimana masa depan lo nanti hah? Lo ga kasian sama orang tua lo? Lo harusnya mikir!!" Kali ini kheira mampu menatap tajam mata lando dan berkata dengan lantang.

"Lo ngejiplak omongan guru brengsek tadi!!".

Kheira memejamkan matanya dan menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan kasar. Sabar!!

"Terserah!!" Kheira masuk kelas dan membiarkan lando pergi.

Saat mereka berdua berdebat didepan pintu tidak ada siswa yang mau menengahinya. Mereka tau bahwa kedua orang itu sama-sama keras kepala, jadi tidak ada gunanya menengahi.

"Udah, sabar aja khei". Rere menenangkan kheira yang saat ini sudah menangis.

"Gue bener bener goblok ya re nge umpanin temen sendiri. Egois banget sih gue". Kheira terus menangis dan terus saja menyalahkan dirinya sendiri.

"Udah udah. Lupain aja masalah tadi, sekarang pikirin gimana cara lo minta maaf sama lando".

"Hmmmmm, gimana kalo lo pinjemin terus catatan lo dan lo bantuin dia ngerjain tugas tugas dia selama dia di skors. Pasti dia bakal ketinggalan materi, mana bentar lagi kan udah mau UKK". Usul rere.

Kheira akhirnya tersenyum mendengar ide dari rere, lalu menghapus air matanya.

"Bener juga re, tumben lo pinter hahaha".

"Dasar anak dugong, gue udah pinter dari lahir nak. Btw gua seneng deh lo udah bisa ketawa gini. Lo kalo nangis nyeremin coy, kaga berhenti berhenti, gua takutnya nih kelas bisa bisa banjir air mata".

"Geblek. Mana bisa lah". Ucap kheira sambil menonyor kepala rere.

"Duhhh biasa aja kali khei, ntar kalo kepala gue kenapa-kenapa gimana? Kalo gue lupa ingatan gimana? Terus gue lupa sama lo gimana coba? Lo sendiri yang repot kan?". Cerocos Rere sambil mengusap-usap kepalanya.

"Lah bodo".

"Dasar anak kodok". Rere memanyunkan bibirnya.

"Dihh gimana sih, tadi kata lo gua anak dugong? Dasar ga konsisten".

"Bodo amat. Suka suka rere dong, wleeee" rere menjulurkan lidahnya.

Kadang kheira berpikir, dia sangat beruntung sekali mempunyai sahabat seperti rere, walaupun agak gesrek sedikit ya otaknya. Tapi gara-gara dia, hidup kheira jadi lebih berwarna. Thanks re. You're the real best friend.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Kecuali kheira, dia sudah punya rencana sore ini.

Kheira menghampiri gilang yang sedang bermain game online.

"Gil..".

Tidak ada respon. Gilang terlalu fokus terhadap game nya.

"Gilang!!". Kali ini kheira berteriak dengan keras.

"Weyyyy biasa aja mba". Gilang yang kaget hampir saja menjatuhkan handphone nya

"Lo sih dari tadi di panggil ga denger denger".

"Hmm, mau apa lo? Kok belum pulang?". Tanya gilang menaikkan alis sebelah kirinya. Tapi tetap melanjutkan gamenya.

"Gue bareng lo ya? Gue mau ke rumahnya lando". Ucap kheira sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Haaa? Mau ngapain lo? Lo gak liat tadi lando aja marah banget kan sama lo? Gimana nanti kalo lo dateng ke rumahnya? Gue yakin lo langsung dimakan sama si lando!!". Gilang lansung menghentikan permainannya.

"Ya maka dari itu gilang!! Gua mau minta maaf ke lando. Gue bakal minta maaf dengan cara gue!!". Kheira meyakinkan gilang.

"Hmm ya udah bentar nanggung gue dikit lagi menang!!" Gilang kembali lagi menghadap handphone nya.

"Gilang!! Buruan ihh keburu sore".

Kheira telah menelefon mamanya bahwa dia tidak usah dijemput, karena dia mau belajar kelompok dulu. Bohong memang!

"Iya iya". Jawab gilang malas.

Akhirnya mereka pulang dan menuju ke rumah lando.

"Semoga lo bisa maafin gue ndo".  Batin khira dengan  penuh harap.

****







Hai, gimana part kemarin? Ditunggu ya voment nya di part ini😚

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang