✨ Side Story

5.1K 576 73
                                    

Flashback tahun ke 2 pernikahan KookTae. (sebelum ada Taeguk)

Hari ini Taehyung demam. Jeongguk yang akan pergi ke kantorpun mengurungkan niatnya dan izin kepada sekretarisnya untuk absen kerja hari ini.

Jeongguk yang selesai masak bubur menghampiri Taehyung yang masih bergelung di bawah selimutnya.

"Dek? Makan dulu yuk, mas suapin." Ucap Jeongguk sambil membawa semangkuk bubur panas dan susu kesukaan suaminya.

"Gamau mas, lidah adek pahit." Keluh Taehyung karena semua makanan yang masuk rasanya hambar.

"Trus adek pengen apa biar gak pahit lidahnya hm?" Jeongguk mengelus lembut rambut lepek suaminya, sepertinya suaminya butuh mandi.

"Adek gamau makan pokoknya."

Taehyung sudah hampir menangis karena ia memang tidak pernah mau dipaksa dan keadaan Taehyung yang sedang sakit memang sangat rewel, membuat Jeongguk menghela nafas dan menggendong suaminya dipangkuannya.

"Apaan sih mas. Jangan deket-deket ntar ketularan sakit juga."

"Biarin, kamunya gamau makan soalnya. Biar kita sakit berdua aja biar romantis hehe."

Lalu Taehyung mencubit mesra pinggang Jeongguk.

"Bisa-bisanya malah ngegombal."

"Salah sendiri gak mau makan, kalo kamu gak mau makan nanti sakitnya nambah, bukan cuma demam ntar ketambahan sakit lambung. Trus mas mau bilang apa ke bunda kamu kalo kamu sakit gini? Mas jadi gagal jagain kamu kalo gini ceritanya."

"Adek mual mas kalo makan, pokoknya gamau makan."

"Ayolah dek, tiga suapan aja biar lambung adek keisi, dari kemarin kosong loh." Ujar Jeongguk kembali membujuk Taehyung agar mau makan.

"Gamau gamau gamau gamaauuuu." Rengek Taehyung lagi kemudian menangis kencang karena kembali dipaksa makan.

Jeongguk mencoba tetap tenang dengan mengusap punggung Taehyung. Taehyung masih menangis keras dan menyandarkan kepalanya dibahu Jeongguk. Jeongguk merasakan lehernya diterpa nafas panas dan dahi Taehyung yang terasa panas sekali.

"Dek? Ayo ke rumah sakit aja ya? Kamu makin panas takutnya kena demam berdarah atau tifus."

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dicelah leher Jeongguk sebagai jawaban penolakan.

Jeongguk kembali menghela nafas, memang sulit kalau Taehyung sedang sakit. Tingkahnya jadi seperti anak kecil, rewel dan gampang menangis.

"Baiklah-baiklah tidak usah makan, tapi minum obat ya?"

"Hm."

✨✨✨

Jeongguk sudah berkutat dengan laptopnya hampir 3 jam, mengerjakan pekerjaannya yang harusnya ia kerjakan di kantor tadi.

Walaupun matanya sibuk melihat huruf dan angka yang tertera pada laptop, tapi tangannya sibuk mengelus kepala Taehyung yang sesekali bergerak gusar atau dahinya yang berkerut ditengah tidurnya.

"Engg.." Taehyung mengerjapkan matanya kala terbangun dari tidurnya. Matanya pusing karena ia tertidur sudah cukup lama hari ini.

"Mas.. temenin adek ke kamar mandi." Ucap Taehyung dengan suara serak, tangannya menarik kaos Jeongguk untuk menghentikan pekerjaannya.

"Loh udah bangun? Adek sekalian mandi aja ya? Mas siapin air anget dulu. Kamu di sini aja, sebentar kok."

Dibalas Taehyung dengan anggukan pelan. Kepalanya masih pening efek bangun secara tiba-tiba.

Air mandi Taehyung sudah siap. Jeongguk kembali ke kamar lalu menggendong Taehyung ke bathup setelah melepas semua piyamanya.

Perlakuannya begitu perlahan dan hati-hati seakan suaminya ini adalah sebongkah kaca rapuh yang mudah pecah dengan sekali sentuh. Tak ayal membuat hati Taehyung menghangat.

Setelah mandi air hangat, Jeongguk kembali mengecek badan istrinya, sepertinya suhunya lebih membaik dari tadi pagi. Lalu segera mengeringkan Taehyung dengan handuk dan memakaikannya piyama kering.

Taehyung terlihat resah, jari lentiknya memilin ujung piyamanya, hal itu tak luput dari pengelihatan Jeongguk.

"Adek kenapa? Masih sakit badannya?" Tanya Jeongguk.

"Ng-nggak mas.. adek.."

Masih dengan memilin ujung piyamanya, matanya enggan menatap iris hitam milik Jeongguk memilih melihat kakinya yang tampaknya lebih nyaman dipandang. Lebih tepatnya Taehyung merasa terintimidasi.

"Kenapa dek? Bilang aja."

"Adek.. ngerepotin mamas ya? adek hari ini gak masak buat mas, mas malah masak sendiri hari ini, buburnya tadi juga nggak adek makan, mas udah capek-capek bikin tapi adek malah ngeluh gamau makan." Ucap Taehyung beruntun membuat Jeongguk menyunggingkan senyum tipis.

Posisi Jeongguk yang lebih rendah dari Taehyung, dengan Taehyung yang duduk di pinggir kasur membuat Jeongguk dapat dengan mudah meraih tangan suaminya lalu mengusapnya pelan mencoba menghilangkan keresahan yang hinggap dipikiran suaminya.

"Dek, dengerin mas ya. Tugasnya mas adalah memenuhi kebutuhan adek. Termasuk makanan sehat, pakaian bersih, tempat tinggal yang nyaman dan lainnya. Jangan khawatir kalo adek gak bisa masak, dari awal mas gak nyuruh adek ngelakuin itu kalo gak bisa. Kalo adek gak bisa masak, biar mas yang masak, jadi jangan khawatir, mas gak merasa terepoti atau apapun yang kamu bilang tadi."

"Adek juga rewel hari ini, bawel juga bikin mas capek ngerawat adek, adek gak bisa nyiapin kemeja mas buat kerja malah bikin mas bolos."

"Tugas mas di sini yaitu bahagiain kamu sesuai janji mas ke bunda sama ayah kamu, jangan karena adek sakit trus maksain buat ngelayanin mas. Mas gak bakal pergi ke mana-mana walaupun adek udah gak cinta mas sekalipun."

U-uh, ini suaminya? Taehyung jadi ingin menangis kencang menciumi suaminya sambil berkata "aku mencintaimu." Sebanyak mungkin. Siapa yang bisa berhenti cinta sama kamu kalau kamunya kayak gitu mas. Selalu membuat jatuh cinta lagi dan lagi.

"Kalau itu semua tugas mamas, terus tugasku apa?" Tanya Taehyung lagi membuat Jeongguk makin memperlebar senyumnya, gigi kelincinya muncul bersamaan dengan matanya yang menyipit.

Sungguh tampan dan menenangkan.

"Tugas adek adalah jaga kesehatan, selalu senyum dan kasih mas semangat setiap hari. Saat mas pulang kerja sambut mas pake pelukan kamu, itu udah bikin mas bahagia."

"Dan lagi, mas ngelarang adek kerja karena menuhin segala kebutuhan kamu adalah tugas mas. Kalau adek pengen sesuatu tinggal bilang mas. Untuk tugas adek selanjutnya yaitu jadi suami yang baik dan rawat anak kita kelak ya."

Siapa mengira adik kelasnya yang menurut Taehyung adalah pengganggu dirinya di masa SMA ini sekarang menjadi lelaki yang paling berharga dan Taehyung cintai dalam hidupnya.

Side story end.

[A/n]: HALO SEMUAAAA💕 MISS ME? HEHEHEHEHEHE. Gak.

Maaf baru muncul hehe, hehehehehehehehe:(
jujur aku bukannya gak ada waktu mau ngetik ini, tapi mau ngetik feelnya ilang, mau ngetik ide ceritanya ilang, mau ngetik orangnya ilang hehehe. Gak kok gak

Terus tugas semakin banyak, huwaaa mamaaa😥 aku juga UTS besok Senin:( doain ya semoga lancar^^ biar bisa ketik lanjutannya adek Taeguk gimana nih.

Oiya, ini cuma side storynya KookTae sebelum dek Taeguk lahir ya. Next Taeguk bakal ganti panggilan jadi "kakak" 😌

Side story ini juga terinspirasi dari status orang di fb. Barangkali ada yang merasa pernah curhat soal suaminya distatus itu. Mohon chat saya di pm hehe, saya mau mengucapkan terima kasih karena memperlancar saya mengetik side story ini hehehe💕

Oh iya, apakah Taeguk bakal terima adeknya atau tidak, ditunggu part selanjutnya 💕💕

With love
Kittyhyung💙

Jeon Family ✨KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang