TNM sebelas

1.5K 126 23
                                    

Thor saat nulis ini butuh suasana yang benar benar sunyi. Banyak konflik bahkan musuh baru pun muncul.

Maaf bila tak sesuai ekspetasi pembaca,  disini thor juga hanya manusia biasa.

Vote nya ya....biar thor semangat nulisnya,  setidaknya sebelum nich cerita tamat vote nyampek seribu!!
Amin....

Ganbatte......

Suasana horor pertempuran.

Suara gaduh bunyi tembakan tak terelakkan,  kubu Shishio tak mau kalah dengan kubu Genji. Genji tak menyangka didiri cucunya Alan sudah tertanam jiwa mafia yang sangat ia dambakan karena Genji tahu Himura putranya bahkan Yuki menantunya sungguh sangat tidak tertarik dengan pertempuran. Alan memiliki semuanya. Tak hanya kemampuan bertarung tapi dia telah mempersiapkan semuanya, namun satu hal yang belum Alan dapat yakni penderitaan karena bila penderitaan mendarah daging jiwa mafia akan tertanam kuat. Alan masih SMU tapi dia cukup pintar memahami situasi yang dihadapinya,  seberapa kuat musuhnya bahkan apa saja yang akan mereka lakukan. Alan cukup peka menghadapi semuanya.

Kunci yang dipeganya ternyata telah ia buka,  kini Hiroshima sang paman yang notabennya dulunya seorang yang berdedikasi di militer kini tengah bertarung untuk menyerang Shishio beserta anak buahnya, dengan kemapuan menembak dan sejumlah bom Hiroshima tak perlu pasukan. Genji mendapatkan senjata begitupun Taiga dan Miura sedangkan yang lainnya mundur. Baik Rindaman,  Ryo, Kento,  Kanata,  Alan bahkan Tatsuya tidak bisa memegang senjata, itu bukan keahlian mereka.

Yang tadinya terdengar riuh suara burung gagak nyatanya kini burung gagak pun merasa ngeri dan lebih memilih pergi. Berhamburan pergi meninggalkan lokasi tanpa jejak.

" Menyerahlah Shishio!! " Teriakan Genji.

" Balas kerusakan tubuhku dengan nyawamu!! " Shishio tak lagi menginginkan gudang senjata karena kini diapun telah kehilangan banyak pasukan.

" Aku sudah lelah,  menyerahlah!! " Taiga tak habis pikir,  berapa banyak pasukan yang ada dibawah Shishio berasa sedari tadi tak pernah habis. Padahal tadi sudah ada pengeboman rumah yang pastinya didalamnya juga banyak anak buah Shishio.

Sedangkan kini yang lainnya menuju rumahsakit. Tatsuya dan Kanata menuju rumahsakit bersama Kento dan Alan.

Sedangkan Ryo dan Rindaman sedang menikmati melihat pertempuran secara live didepan mata. Ryo kini tengah menyandarkan kepalanya dibahu Rindaman. Dan Rindaman sesekali mengecup kening Ryo.

Ya ampun pasangan keren,  nonton movie action live tanpa takut.

" Sayang,  aku lelah! " Ryo

" Setidaknya kita lihat apakah Genji akan memenangkan pertarungannya kali ini.  Melihat umurnya yang sudah tua!! " Rindaman dengan santai mengepulkan asap rokok yang baru ia nyalakan.

"Apa kau serius tentang saham itu?"Ryo ingin memperjelas bahwasanya Rindaman diberi saham oleh Genji.

" Tentu, setelah ini kita pindah. Aku sudah lelah dengan semua ini. "Rindaman tidak ingin bertarung lagi dan membahayakan Ryo.

" Pindah.....? "Ryo kini tengah menatap suaminya.

" Kita ke Thailand, kita akan membuat bayi yang banyak? "Ridaman sepertinya serius dengan perkataannya.

" Apa kau sedang bercanda? " Ryo melirik suaminya dengan tatapan meremehkan. Lihat Genji sudah punya cucu apa tidak cukup tua untuk mempunyai bayi sendiri.

" Aku serius sayang? "Rindaman mengecup bibir Ryo sekilas.

" Kenapa memilih kesana? "Ryo

" Aku menanam ganja disana."Rindaman

The Next Mafia (end) Book 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang