-10-

122 13 5
                                    

Backsound : Gong yoo - Because it's you ( OST Big )

•••

Setelah kematian Jasmine, Abigail menjadi lebih buruk karna merasa sangat bersalah tapi ia sendiri masih ragu apa benar itu karna diary itu atau memang sudah ada takdir nya dari tuhan

Abigail sendiri bingung ia harus bagaimana, ia malah merasa berdosa jika tidak merasa bersalah tapi apa benar ini semua karna nya?

Tapi ada hal lain yang membuat kepala Abigail semakin ingin pecah, tentu saja ini tentang keluarga dan kehidupannya yang sangat menyedihkan

Ia terus berpikir keras bagaimana caranya agar bisa bahagia seperti anak-anak gadis biasanya, segala hal ia coba tapi tetap saja hanya berujung buruk

Abigail beranjak dari kursi taman belakang rumahnya, ia berjalan menuju ruang keluarga Chavali yang sangat besar namun tanpa penghuni

Abigail duduk di sofa empuk milik keluarga nya yang ia tau harga sofa itu bisa membeli satu motor

Ia memandangi foto keluarganya, hanya saat sesi foto keluarga saja mereka bisa berkumpul dengan formasi sempurna tanpa ada satu pun yang kurang bahkan di foto itu ada kakak laki-laki Abigail yang hampir tak pernah Abigail temui lagi

" Nona, ada kiriman dari tuan " Steve memecahkan lamunan Abigail

Abigail melihat ke arah Steve dan mengambil kiriman itu

" Apa ini? " Tanya Abigail

" Sepertinya berkas nona, coba di buka nona untuk memastikan "

Abigail tidak pernah mau menerima jawaban tidak tau dari pelayan dan pengawalnya, seluruh pekerja nya harus menjawab walaupun mereka tidak tau

" Sepertinya itu kiriman resmi nona " Lanjut Steve

Abigail membuka kiriman yang Steve katakan kiriman resmi itu

Setelah Abigail membukanya ia melihat berkas nya satu persatu ia terkejut, ia terus membolak-balik kertas itu berkali-kali sangking tak percayanya

Itu berkas dari universitas ternama di kota Abigail, ia bahkan tak mendaftarkan dirinya untuk masuk universitas itu, disana sudah tertera nama Abigail dan segala macam nya

" Ayahku yang mengirimkan? " Tanya Abigail

" Iya nona, tuan yang mengirimkannya " Jawab Steve

Abigail segera mencari ponselnya untuk menelfon ayahnya, sesegara mungkin ia menelfon ayahnya walaupun ia tau ayahnya takkan menjawabnya

Abigail frustasi ia bahkan tidak ingin masuk universitas itu, ia mondar mandir gelisah

Entah keajaiban dari mana ayahnya menjawab telfon

" Ya nak? "

" Daddy yang mendaftarkan aku ke universitas ini? " Tanya Abigail tanpa basa basi

" Oh kiriman nya sudah sampai, iya bagaimana kau senang kan? " Jawab ayahnya

" Daddy why?! "

My Death Diary // [moonpower]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang