- The End Of The Day (2) -

106 13 0
                                    

🎵Day6 - You Were Beautiful - 예뻤어

***

Steve dan beberapa pengawal lainnya mendobrak pintu kamar nonanya itu

Kamar Abigail memang sudah di desain sedemikian rupa untuk tidak mudah di otak-atik seperti sekarang

Tapi kekuatan pengawal dari keluarga Chavali memang bukan main mereka baru saja mendobrak pintu kamar Abigail

" Nona! "

" Ia menyentrumkan ini pada badannya "

" Sengatan ini tak terlalu besar tapi nona harus cepat di selamatkan " Timpal Steve

Beberapa pengawal lainnya berlari menyiapkan mobil untuk membawa nonanya ke rumah sakit agar mendapat pertolongan secepatnya

Mereka sesegara mungkin melaju ke rumah sakit

Setelah sampai Abigail langsung di tangani oleh pihak medis

Steve benar-benar panik, nonanya tak pernah senekat ini sebelumnya

***

Abigail terbangun dan melihat sosok Steve berada di sebelahnya sedang tertidur

Abigail melihat pergelangan tangannya ia baru sadar ia sekarang di rumah sakit

Abigail lalu bangkit dari kasur rawatnya dengan sangat hati-hati ia tak ingin membangunkan Steve

Ia berjalan ke toilet di dalam kamar rawatnya

Ia bercermin melihat betapa menyedihkan mya dirinya

" Kenapa aku masih hidup? " Batinnya

Abigail mencuci wajahnya

Dan keluar dari toilet itu

" Nona "

Steve mendekati Abigail dan mengecek setiap inci di dalam tubuh Abigail ia memastikan nonanya baik-baik saja atau tidak

" Aku masih baik-baik saja usaha ku untuk mati tak berguna "

" Nona jangan lakukan ini lagi "

Abigail hanya diam dan duduk di kasur rawatnya lagi

" Aku ingin pulang Steve "

" Nona masih dalam masa pengobatan " Jawab Steve

" Aku ingin pulang rawat aku di rumah saja "

" Tidak bis— "

" Ku mohon aku benar-benar ingin pulang " Potong Abigail

Steve tak bisa tak mengatakan tidak untuk nonanya

Lagi pula jika nonanya di rawat di rumah akan lebih aman karna penjagaan disana sangat ketat

" Akan ku urus nona "

" Aku ingin keluar dari sini hari ini "

My Death Diary // [moonpower]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang